Chapter 30. ENDING

10 4 12
                                    

Jangan mati, lo harus tetap hidup.
•Kaidan Dirgantara

Setidaknya tuhan pernah
Menitipkan bahagia, atas hadirmu
Dalam Kisahku.
•Clara Aurelia

Malam yang tenang namun suram, ruangan yang remang remang hanya di sinari dengan lampu kecil saja dan juga api unggun di dalam rumah atau perapian

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Malam yang tenang namun suram, ruangan yang remang remang hanya di sinari dengan lampu kecil saja dan juga api unggun di dalam rumah atau perapian.

Dengan hawa yang dingin, gadis yang duduk di sofa sedari tadi menundukkan kepalanya dan mengusap pelan rambut laki laki yang tidur di atas pahanya.

Dengan dengkuran kecil yang membuat gadis itu sedikit tenang, tetapi masih ada sisa rasa khawatir di dalam dirinya.

Pukul menunjukan jam 04.56pm dimana sudah menjelang pagi, kai melenguh pelan sambil bergerak lalu perlahan membuka matanya.

Saat membuka matanya ia mendongak ke atas melihat clara yang bersandar ke sofa tertidur dengan tenang. Lalu kai tersenyum tipis kemudian merubah posisinya menjadi duduk.

Tak lama dari itu pun clara perlahan membuka matanya lalu mengucek matanya dengan pelan.

"Mhm.."

Kai sontak menoleh saat mendengar gumaman clara.

"Kai? Gue kira lo belum bangun" ucap clara dengan suaranya yang serak

Kai sontak terdiam sejenak menatap lekat mata gadis di hadapannya.

"Lo semalam ga tidur? Mata lo merah"

Clara sontak mengucek matanya dengan kasar, namun kai dengan capat mencegahnya.

"Kenapa? Kenapa ga tidur lagi malem?" Tanya nya lagi

"Semalem lo selalu gelisah kai, gue rasa lo mimpi buruk.. jadi gue mutusin ga tidur tadi malem"

Kai sontak terdiam, clara masih baik padanya walaupun kai telah membohongi nya dan telah mengecewakan nya, kai sangat sangat merasa bersalah.

Clara yang menyadari keheningan pun lantas memecahkan nya. "Ayo sarapan, nanti ke dapur ya" ajak clara lalu beranjak dari duduknya dan pergi menuju dapur

Kai yang masih terdiam di sofa, lalu menghela napasnya dan mengusap wajahnya dengan kasar.

Tiba tiba ponselnya berbunyi, sontak kai menoleh ke atas meja lalu mengambil ponselnya.

Tiba tiba ponselnya berbunyi, sontak kai menoleh ke atas meja lalu mengambil ponselnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
TEROR SATU RUMAH (END)✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang