Kini lelaki itu hanya duduk di samping gadis yang telah terbaring lemas di kasur rumah sakit, lelaki itu hanya menggenggam tangan gadis itu dengan erat.
Pasalnya gadis itu belum membuka matanya sampai sekarang. Sial! Rasanya kai ingin menangis sekencang kencang nya.
Aksa yang melihat temannya begitu khawatir pun hanya bisa menepuk nepuk pelan punggung sahabatnya.
"Kita tunggu aja kai.. Sampe si clara bangun" ujar aksa
Mereka semua hanya mengangguk sambil menatap kai. Baru kali ini mereka melihat kai se khawatir itu sampai benar benar panik.
"Kai, lo bakal kasih tau ini ke tante laras?" tanya edgar
"Ga tau.. Kalo gue kasih tau ke tante laras, dia pasti bakalan panik banget"
"Gue ga mau tante laras panik terus kesehatan nya malah ke ganggu" lanjutnya lagi
"Terus sekarang lo mau ngapain?" tanya hesa
"Gue bakal cari pelakunya"
"Kai, kalo masalah kayak gitu serahin aja sama kita. Lo cukup jaga clara dan jangan mikirin soal itu" ucap edgar
"Pertama yang ada di lintasan pikiran gua si cctv" gumam aksa
"Hmm.. Gue mikir nya juga gitu" sahut hesa
"Mustahil, cctv nya pasti ikut ke bakar" sambung kai
"Kita belum liat itu, kalo gitu. Gue sama edgar balik ke sekolahan dulu" kata hesa lalu menepuk punggung edgar
"Lah? Terus gue ngapain?" tanya aksa yang menunjuk dirinya sendiri
"Lo anter pulang ghina, noh liat dia dari tadi nangis mulu" sindir edgar
Aksa yang melihat itu pun hanya menghela napasnya lalu langsung menarik tangan ghina. "Ayo balik, biarin clara sama si kai"
Ghina hanya mengangguk pelan lalu keluar dari ruang itu bersama yang lain nya, kini hanya tersisa kai dan juga clara di dalam ruangan tersebut.
Kai yang hanya menatap sendu ke arah gadis itu, sesekali kai memberi beberapa kecupan sekilas di tangan clara.
"Lo ga mau bangun gitu?" gumamnya
"Gimana kalo mama lo tau ra.. Gue ga bisa ngebayangin" lanjutnya lagi
###
Sudah sejak lama kai menunggu clara sadarkan dirinya, namun gadis itu tak kunjung membuka matanya. Lelaki itu hanya duduk di samping gadis itu tanpa bergerak sedikit pun atau pun beranjak dari duduknya.
Lelaki itu hanya menggenggam erat tangan gadis itu sesekali ia meremasnya bahkan mengelus nya dengan lembut. Cemas, khawatir saat ini yang ada di pikiran nya.
"Kai.."
Kai yang tadi nya sedang melamun sontak tersentak dengan panggilan lembut itu.
"Ra? Gue di sini" sahutnya
"Kai.." panggilnya lagi
"Iya, ini gue."
"Mama ga tau kan gue ada di sini?" tanya clara dengan suaranya yang serak
Sontak kai menggelengkan kepalanya dengan pelan. "Ngga, gue ga bilang ini sama mama lo"
Clara hanya menghela napasnya lega lalu tersenyum kecil ke arah kai.
"Lo gapapa kan? Ada yang sakit? Bilang sama gue, mana yang sakit"
"Ngga kai, lebay lo ah!"
"Lebay lo kata? Gue di sini panik, bisa bisanya lo bilang lebay" kesal kai sambil menatap tajam ke arah clara
Clara sontak hanya tertawa kecil. "Gue pengen cepet cepet pulang"
"Ngga bisa ra, lo masih sakit gini" sahut kai
"Tau, cuman gue ga betah aja di sini"
"Asal lo tau, gue benci rumah sakit kai." Lanjutnya lagi dengan nadanya yang sedikit pelan
"Semenjak mama masuk rumah sakit, entah mengapa gue benci. Bahkan untuk masuk ke dalam ruangan nya pun gue ragu"
Kai yang mendengar itu pun hanya menatapnya. "Lo ga bisa gini terus terusan ra"
"Gue takut, takut mama pergi terus ninggalin gue"
Sial! Kai yang mendengar perkataan itu yang langsung keluar dari mulut clara sontak kai memalingkan wajahnya.
"Lo belum makan kan? Makan dulu nih" ucap kai yang mengalihkan pembicaraan
Lelaki itu langsung menyodorkan semangkuk bubur kepada gadis tersebut.
"Ga mau! Ga enak kalo makan pas sakit" tolak clara
"Makan, apa mau gue yang supain" tanya kai yang langsung menyodorkan sendok itu tepat di depan bibir clara
"Ga usah! Gue bisa sendiri" sentak clara lalu mengambil alih sendok tersebut
Kai pun hanya tertawa kecil lalu tersenyum tipis ke arahnya.
"Sehat sehat ya.." gumam kai sambil mengelus pelan puncak rambut clara
Tbc

KAMU SEDANG MEMBACA
TEROR SATU RUMAH (END)✓
Misterio / Suspenso⚠️DI SARANKAN FOLLOW DULU SEBELUM BACA, JANGAN LUPA VOTE, COMMENT. THANK YOU.⚠️ 🚫(KEKERASAN) ⚠️SEDANG PROSES REVISI Bagaimana jika satu rumah di teror dengan orang yang tidak kita kenal? Nasib seorang Celara Aurelia yang hidup sendirian saat diri...