Setelah adu cekcok alias berdebat di kantin sekolah bersama kai, mereka semua memutuskan untuk berdiskusi di apartemen milik hesa.
Kebetulan hesa tinggal sendiri di apartemen nya, orang tua nya tengah sibuk bekerja di luar negeri bahkan jarang pulang ke kota ini.
Hesa sendiri memilih untuk tinggal di apartemen, orang tuanya menyetujui saja perkataan anak tunggal nya itu.
Kai dan juga clara sudah sampai di depan apartemen hesa, mereka berdua tidak langsung turun dari mobilnya. Melainkan berdebat, clara yang terus menanyakan pertanyaan nya yang tadi di kantin.
"Kenapa sih?! Kenapa ga di rumah lo aja" kesal clara sambil menghadap lurus ke depan dengan mukanya yang ia tekuk
"Gue udah bilang ra, ga bisa.." ujarnya dengan nada lembut
"Ya- minimal beri penjelasan yang bener gitu, kenapa ga bisa!" Sentaknya
"Gue ga bisa kasih penjelasan sama lo, ini bener bener gila bagi gue. Gue takut" ucapnya
"Takut? Cuma jelasin doang loh padahal"
"Mereka semua udah temenan lama sama lo tapi lo ga izin'in mereka buat main kerumah lo, bahkan mereka aja ga tau di mana letak rumah lo." gerutunya tanpa henti, kai hanya menghela napasnya sambil menggosok pelipisnya
Ingin sekali laki laki itu marah, tetapi mana bisa ia marah kepada clara. Bisa bisa gadis itu menangis jika ia bentak.
Aksa dan juga ghina yang baru saja datang menggunakan sepeda motornya milik aksa, mereka berdua turun dari sana dan langsung mengetuk kaca pintu mobil milik kai.
"Woi kalian gak mau masuk!" Sentak Aksa dari luar mobil
"Tau malah pada diem di mobil, bukannya masuk" timpal ghina
Clara yang mendengar itu pun langsung keluar dari mobil tersebut dan membanting pintu mobil itu dengan kasar. Begitu juga dengan kai yang ikut keluar dari mobilnya.
Aksa yang memperhatikan wajah clara dan juga kai yang tidak biasanya seperti itu. Sama Sama menekuk wajahnya, sontak aksa menyenggol bahu ghina.
"Wih.. kenapa nih lagi pada berantem" bisik ghina pada Aksa dengan suaranya yang pelan
Aksa hanya mengangkat kedua dua bahunya, lalu clara langsung menarik tangan ghina dari sana dan masuk duluan ke dalam apartemen hesa.
"Kenapa bro? lu lagi berantem sama dia?" Tanya Aksa sambil menyenggol bahu kai
Kai hanya melirik ke arah aksa sebentar lalu langsung berjalan meninggalkan nya masuk ke dalam apartemen hesa. Aksa yang melihat itu pun sontak langsung berlari mengejar kai.
"Wih, berdua aja kalian?" Tanya edgar
Sepulang sekolah edgar tidak pulang kerumahnya, melainkan langsung ke apartemen hesa. Dengan beralasan males pulang ke rumah.
"Ngga, tuh mereka di belakang" sahut ghina sambil menunjuk aksa dan juga kai
"Duduk bro" ucap hesa
Mereka semua mengangguk lalu duduk di sofa bergabung bersama hesa.
Kai yang baru saja ingin duduk di samping clara, gadis itu langsung menarik tangan ghina agar duduk di samping nya. Sontak yang di tarik pun kaget dan hanya menatap bingung ke arah clara sambil melirik sekilas ke arah kai.
Kai hanya menghela napas nya, lalu memilih duduk di samping clara yang masih kosong, sontak clara pun langsung menarik aksa.
"Eh eh, kenapa nih?" Tanya aksa yang bingung
Hesa yang melihat itu hanya tertawa kecil sambil menarik kai agar duduk di sampingnya.
"Biasa paling ribut" celetuk edgar
KAMU SEDANG MEMBACA
TEROR SATU RUMAH (END)✓
Mister / Thriller⚠️DI SARANKAN FOLLOW DULU SEBELUM BACA, JANGAN LUPA VOTE, COMMENT. THANK YOU.⚠️ 🚫(KEKERASAN) 🚫(NO PLAGIAT!!) ⚠️SEDANG PROSES REVISI Bagaimana jika satu rumah di teror dengan orang yang tidak kita kenal? Nasib seorang Celara Aurelia yang hidup se...