Chapter 15. PERKARA CILOK

42 17 0
                                    

Anak anak muda alias kai dan juga kawan kawan nya itu sedang kumpul di markas, begitu juga dengan kedua gadis itu yaitu clara dan juga ghina yang ikut ke markas.

"Lo ngapain sih sa bawa dua curut ini?" Tanya edgar sambil memutar bola matanya malas

"Tau ah lier aing! Gue udah nolak dia berdua biar kaga ikut, tapi tetep aja ikut" kesal aksa lalu menatap sinis ke arah dua gadis itu

"Lagian kenapa sih? Sama kai aja boleh! Masa sama lo ga boleh" Sentak ghina sambil menatap sinis ke arah aksa

"Ribet kalo ada lo berdua, kan lo pada anteng nya kalo ada makanan doang" celetuk edgar

"Ya.. beli'in aja snack" ucap clara pelan

"Udah sa mending lo beli'in tuh bocah makanan biar anteng" suruh hesa

"Ogah! Mager gua" tolak aksa mentah mentah

"Nih uangnya. Sisanya buat lo" ucap kai sambil mengeluarkan tiga lembar uang yang berwarna merah, lalu menyodorkan nya pada aksa

"Okelah kalo begini gue mau, gue pergi dulu" ucap aksa sambil tersenyum sumringah dah mengambil uang tersebut, lalu keluar dari markas

"Dasar mata duitan lo!" Teriak ghina

Sementara itu edgar dan juga kai mengeluarkan sebatang rokok, sontak clara menyipitkan matanya.

"Lo ngerokok?" Tanya clara

"Udah lama ra si kai ngerokok, lo baru tau emang" sahut edgar

"Tau tuh ikut ikutan mulu, lagi banyak masalah kali" celetuk hesa

"Lo berdua mending di ruangan sebelah sana, di sini banyak asap rokok" ucap kai sambil menyesap rokok nya itu

"Iya mending di ruangan sebelah, kebetulan ada laptop gue juga. Pake aja sama lo berdua buat nonton drakor" sambung hesa

Sontak kedua gadis tersebut mengangguk antusias dan langsung berlari keruangan sebelah.

"Dasar pecinta drakor" celetuk edgar

###

Tak lama dari itu aksa pun datang dengan tiga kantong plastik penuh di tangan nya, berbagai macam snack dan juga jajanan pinggir jalan pun juga ada.

"Gila? Lo beli sebanyak ini sa?" Kaget edgar yang tercengang

"Siapa yang mau makan anjir sebanyak ini?" Tanya hesa yang heran

"Kan tuh bocah berdua yang makan" sahut aksa dengan santai

"Duitnya habis sa?" Tanya kai

"Ngga, ada selembar lagi" sahut aksa sambil
terkekeh

"Buat lo aja" ucap kai dengan santai

"Okelah! Thank you bro!"

"Itu bocah berdua dimana?" Tanya aksa

"Di ruangan sebelah" jawab hesa

Aksa yang mendengar itu pun langsung berjalan ke ruangan sebelah lalu menaruh tiga kantong plastik itu tepat di hadapan kedua gadis tersebut

"Aksa lo waras?! Ini banyak banget gila!" Ucap ghina yang sudah tidak bisa berkata kata lagi

"Ini lo beneran beli sebanyak ini" tanya clara sambil tercengang

"Iya, udah buka aja"

Ghina pun langsung membuka kantong plastik tersebut, mata ghina tertuju pada cilok yang berada di dalam kantong plastik itu.

"Astaga ada cilok! Udah lama ga makan cilok" Antusias ghina

Aksa yang tadinya mau berjalan meninggalkan mereka berdua seketika terhenti lalu berbalik badan.

"Cilok gue itu!" Sentak aksa, lalu merampas cilok tersebut dari tangan ghina

"Enak aja! Gue yang dapet dari situ tadi!" Sentak ghina, lalu merampas balik cilok tersebut

"Gue yang beli!" Kesal aksa

"Bodo amat ini punya gue!"

"Punya gue itu, gue yang beli! Se'enak jidat lo ambil"

Ketiga cowo yang berada di ruangan lain pun sontak mendengar keributan dari ruangan sebelah, alhasil mereka bertiga berjalan dan melihatnya.

"Kenapa?" Tanya kai

"Cilok gue di ambil anjir!" Kesal aksa

"Mulai mulai, jangan kayak bocah dah!" Sindir edgar

"Udah Napa sih sa ngalah! Sama cewek juga" sindir hesa

"Emoh! Bodo amat mau dia bencong juga!" Sentak aksa

Clara yang melihat keributan itu sudah mulai pusing lalu ia merampas cilok tersebut tanpa memperdulikan temannya itu.

"Ribut mulu, yang adil gue aja udah yang makan!" Sentak clara lalu memakan cilok tersebut

"Ra.. cilok gue"

Sontak mereka semua tertawa melihat tingkah laku clara, kai yang melihat itu pun hanya menggelengkan kepalanya kecil sambil ikut tertawa pelan.







Tbc

UNTUK CHAPTER INI SEGINI DULU, HAPPY HAPPY DULU AJA YA

TEROR SATU RUMAH (END)✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang