Di sisi lain, Taehyung memilih mengunjungi kantor perusahaannya. Banyak hal yang harus ia selesaikan, termasuk tentang Jennie tadi.
Semua staff di lantai bawah membungkuk hormat saat Taehyung melewatinya.
Ia menekan tombol lift, pria itu bergegas menuju ruangannya. Menunggu Jimin yang tak lain adalah teman sekaligus sekretarisnya.
15 menit berlalu.
Bel pintu ruangannya berbunyi, menandakan seseorang akan segera masuk. Seperti dugaan, teman yang ia tunggu sejak tadi kini memasuki ruangannya.
"Terkejut sekali melihatmu disini. Bukankah pengantin baru biasanya masih menikmati suasana romantis bersama istri mereka?" tutur Jimin bersidekap dada.
Taehyung terkekeh, "Suasana romantis apanya? Yang ada malah perdebatan."
"Oh ya, sayang sekali."
"Kau tidak ingin memberi ucapan selamat padaku, Jim? Sahabat macam apa yang tidak hadir di hari pernikahanku."
Jimin berdecak, "Kau mau ku bunuh disini? Jika meeting dengan pihak LVMH tidak kau jadwalkan tepat di hari pernikahanmu, tentu aku tidak perlu repot-repot menggantikanmu menemui mereka!"
Taehyung hanya tertawa kecil, "Maafkan aku, teman. Siapa sangka, orang tua Jennie memajukan tanggal pernikahannya. Oh ya? Bagaimana hasil rapatnya?"
"Berjalan baik. Hanya tinggal acara konferensi pers dengan para wartawan untuk meresmikan bahwa peralihan seluruh saham ada di tanganmu," jelas Jimin.
"Kita harus melakukan meeting dengan pihak RUBY COMPANY terkait pembagian saham. Jadwalkan minggu depan, aku akan menghubungi Vera."
Ya. Kesepakatan karena kerjasama antara perusahaan Taehyung dengan perusahaan RUBY COMPANY yang tak lain adalah milik keluarga Jennie membuat keduanya menjadi kuat dan unggul dalam sektor bisnis.
Jimin mengangguk, "Satu lagi. Utusan pihak Chanel baru saja menghubungiku. Kau akan mengadakan rapat perundingannya kapan?"
"Itu akan di bahas pada forum bulanan."
Pria bermarga Park itu menghela nafas. Menggelengkan kepalanya tak habis pikir. "Kenapa kau bertindak sejauh ini? Saham LVMH kau babat habis, lantas kini? Chanel juga? Sebenarnya apa tujuanmu? Kau sudah terlampau kaya, V."
Taehyung mengulas senyum tipis. "Semua ku lakukan untuk Jennie, Jim. Dia pernah punya impian menjadi Duta besar brand Chanel. Aku akan mewujudkan impiannya, ya dengan cara mengakuisisi sahamnya langsung supaya tidak repot."
Jimin sempurna menganga, ia bertepuk tangan, "Pria jika sudah di butakan cinta. Mungkin seluruh tanah bumi juga akan kau beli."
"Berbicara tentang Jennie. Tolong bereskan satu hal, Jim."
"Apa?"
"Dia marah karena berita pernikahan kita muncul. Ini semua juga kesepakatan antara aku dan Daddynya untuk keuntungan perusahaan. Tapi Jennie salah paham, mengira bahwa aku secara tidak langsung mempermalukan latar belakangnya yang berkaitan dengan balap liar."
KAMU SEDANG MEMBACA
PROMISE | TAENNIE
Action"Aku hidup untuk menepati janji, tapi jika janji itu tak terpenuhi, artinya aku sudah meninggalkan bumi."