2- Tentang Dia

1.4K 155 22
                                    

Jennie hanya bisa terduduk diam sejak Taehyung menuntun paksa untuk mengobati lukanya.

Kenapa pria itu keras kepala sekali? Padahal Jennie sudah dengan lantang mengatakan bahwa dirinya telah di obati tadi.

Wanita itu mendengus, namun juga memandang sebal pada Taehyung yang masih dengan telaten mengobati lukanya.

Sang pria meniup lembut luka yang ada pada tangan Jennie.

"Aku tahu diriku tampan, Jen. Jangan terlalu memandangiku." Barulah kali ini, Taehyung mengangkat wajahnya. Memandang balik Jennie di iringi senyum manisnya.

Sial. Kenapa wajah pria itu membuat hati Jennie berdebar? Ia gelagapan, berusaha menetralkan dirinya, kemudian mendecak tak suka.

"Jangan menjadi menyebalkan. Hentikan, Taehyung. Kau pikir aku selemah itu untuk menahan luka-luka ini? Lagipula sudah di obati." decaknya memutar bola mata malas.

Jennie tidak tahu apa yang tengah di rencanakan Taehyung sehingga kembali muncul setelah bertahun-tahun mereka tidak bertemu. Setelah kejadian di masa lalu yang membuat ia merasa malu sekaligus sakit hati karena pria itu menolak cintanya.

Dan untuk menyikapinya, Jennie berusaha menunjukkan sisi seakan tidak menyukai kehadiran pria itu.

"Di obati? Maksudmu dengan perban ini? Itu akan menyebabkan infeksi. Bukan begitu cara yang benar."

"Setidaknya aku sudah mendapat pertolongan pertama. Lagipula kau bukan Dokter, berhenti seakan aku pasienmu." dengusnya.

Taehyung tersenyum. Wanita ini lucu sekali saat tengah merajuk.

"Oke. Selesai. Saat mandi, jangan lupa oleskan salep."

Jennie menyerngit dalam, namun sedetik, ia segera bangkit, hendak meninggalkan pria itu.

"Mau kemana?" tanya Taehyung melihat pergerakan Jennie.

"Makan, mandi, menonton serial Netflix, lalu tidur. Kenapa? Aku tidak akan membuang waktuku untuk menemuimu selama itu."

Jennie berbalik, saat kakinya hendak melangkah, ia mendengar seruan Taehyung yang membuatnya berhenti.

"Kau yakin? Paman Kim akan memarahimu jika tahu kau pulang dengan keadaan seperti ini."

Jennie menyeringai. "Apa pedulimu? Ini bukan pertama kali Daddy memarahiku. Ini lebih di sebut sebagai rutinitas harian." tekannya di akhir kalimat.

"Kau kesini hanya memiliki urusan dengan Daddy, kan? Jadi jangan bersikap seolah kau menemuiku."

Taehyung kembali menggapai pergelengan tangan Jennie kala melihat wanita itu kembali ingin pergi.

"Aku memang ingin menemuimu, Jen."

Mendengarnya, Jennie langsung menyerngit menatap pria yang juga tengah menatapnya teduh.

Sekali lagi, hanya dengan melihat tatapan teduh Taehyung, Jennie merasa hatinya berdegup tak karuan.

Apa ia sudah gila?

"Ada hal yang ingin aku katakan. Kita bicara ya?"

Jennie menatap selidik, "Memangnya aku mau? Sepenting itukah sampai membuatmu berkunjung malam-malam begini? Kau tidak paham waktu istirahat? Lagipula, aku tidak bisa mengobrol dengan orang yang tidak tahu cara menghargai." ketusnya.

"--aku sedang pusing menghadapi suatu masalah. Jangan kau tambah lagi, untuk apa kau kembali hadir? Itu membuatku muak."

Melihat wanita itu hendak meninggalkannya, Taehyung segera menangkup pergelangan tangan Jennie.

PROMISE  | TAENNIETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang