Di hadapan cermin kamar mandi, Jennie berdiri, menatap dirinya sendiri sembari berusaha mengalihkan pikirannya.
Kejadian semalam, saat dirinya berciuman dengan Taehyung, ah-- tidak, lebih tepatnya, pria itu yang memulai ciuman terlebih dahulu. Tapi Jennie juga tidak menolak perlakuan lembut sang suami.
Pagi menjelang siang ini, Jennie masih belum keluar dari kamarnya. Ia sengaja langsung pergi setelah ciuman yang hanya terjadi dalam hitungan menit semalam, Jennie bergegas menuju kamar lain, tujuannya, adalah untuk menghindari pria itu, juga menyembunyikan salah tingkahnya.
Taehyung tidak mencegah, tapi Jennie dapat melihat senyum kemenangan dari pria itu semalam. Berakhir, dirinya tidur di kamar yang tersedia untuk tamu itu.
Jennie menyentuh bibir ranumnya sendiri, matanya mengerjap, pikirannya sekilas balik pada kejadian semalam. Bagaimana Taehyung menciumnya dengan sangat lembut.
"Apa maksud dari dia menciumku?" Wanita itu menepuk pipinya, "-Sadar, Jane. Taehyung mungkin hanya membual dengan kata-kata manis dan ciuman itu. Hentikan debaran ini astaga, kau tidak mungkin luluh lagi dengannya, kan?"
Jennie menggeleng, menepis pikiran yang terlintas itu. Ia lanjut menyelesaikan mandinya. Setelah selesai, langkahnya menuju area makan.
Sengaja keluar di waktu menjelang siang. Karena Jennie yakin, Taehyung sudah pasti berangkat ke kantor. Ia tidak perlu merasa malu sekaligus canggung dengan pria itu.
Sesampainya di meja makan yang suasananya tidak seperti kemarin. Sepi. Semua orang pasti telah melakukan aktivitasnya masing-masing. Hanya ada beberapa pelayan yang berada disana.
Baru saja ingin menanyakan Taehyung, satu pelayan tiba-tiba berbicara pada Jennie yang baru saja tiba.
"Tuan V sudah berangkat ke kantor, Nyonya. Dia membuatkan pancake untuk Nyonya sarapan. Katanya, tidak perlu khawatir, tidak ada racun atau sejenisnya," ujar pelayan itu tersenyum ramah.
Jennie tercengang, "Dia membuatnya sendiri?"
"Benar, Nyonya. Tuan V bangun lebih pagi untuk membuatnya tadi. Semoga Nyonya menikmati sarapannya. Saya permisi."
Begitu pelayan tersebut melenggang pergi. Jennie segera mendudukkan diri di kursi makan. Ia dapat melihat pancake dengan hiasan buah stawberry terhidang di atas meja.
Selamat pagi. Semoga kau menyukai pancake buatanku. Percayalah, aku tidak menambahkan sejenis racun, Jen. Ini di buat dengan cinta karena aku mencintaimu. Aku tidak akan minta maaf atas ciuman semalam, aku hanya akan minta maaf karena berangkat terlebih dahulu tanpa pamit padamu. Ah satu lagi, bibirmu manis, jika itu nanti menjadi canduku, bagaiman aku menghentikannya?
Sepucuk kalimat yang tertulis di kertas samping pancake itu di baca teliti oleh Jennie.
Senyumnya terangkat, hatinya kembali berdebar dan hangat. Taehyung yang selalu bisa membuatnya terbang.
KAMU SEDANG MEMBACA
PROMISE | TAENNIE
Action"Aku hidup untuk menepati janji, tapi jika janji itu tak terpenuhi, artinya aku sudah meninggalkan bumi."