Setelah memarkirkan mobilnya. Taehyung segera masuk menuju rumah. Pertemuannya dengan Kai membuat emosinya membuncah. Dan ia butuh ketenangan dengan melihat wajah Jennie.
Kai salah. Meskipun Taehyung tidak pernah menunjukkan jati diri balap motor di hadapan publik. Namun ia setara dengan Jean yang sudah pernah menjuarai kompetisi internasional di berbagai negara.
Niatnya urung tat kala seruan sang adik yang memanggilnya.
"Hyung!"
Pria itu tengah melipat tangan. Duduk di bangku dekat taman bersama Rosé.
Taehyung menghela nafas. Di hampirinya mereka berdua.
"Aku ingin istirahat? Bisa kita tunda pembahasannya?"
"Kau pikir aku tidak tahu situasimu dengan Jane? Melibatkan Vera dan Kai? Rosie mengetahuinya dari Jimin," ucap Jean mendesis.
Taehyung berdecak. Memang temannya yang satu itu selalu terbuka kepada saudara-saudarinya.
"V terluka. Bekas bogeman di pipi kirinya, Jean. Kau habis bertemu siapa?" timpal Rosé.
"Kai. Di club Lavender. Kebetulan yang menakjubkan," balas Taehyung.
Jean menyeringai, "Sudah ku duga kalian akan berseteru. Perlukah aku turun tangan untuk menghabisinya? Kenapa tidak melakukan pertahanan saat dia menyerang?"
Taehyung menatap lekat sang adik, "Ini urusanku. Kau tidak perlu ikut campur."
"Daddy akan merasa kecewa jika kau kalah dengan pria itu, Hyung."
"Jean, stop! Bukan saatnya memojokkan V." Wanita berambut blonde itu menengahi, lantas kembali menatap Taehyung.
"Apa yang dia katakan padamu? Sifat bodoh Kai dan tanpa berpikir 2 kali. Dia pasti menantangmu, benar?"
Taehyung mengangguk membenarkan ucapan sepupunya itu. "Tantangan balap motor. Siapa yang menang, adalah ia yang berhak atas Jennie."
Jean melotot tak habis pikir. "Kau menerimanya?"
"Tidak mungkin tidak, Jean. Kai pasti merendahkan V. Harga dirinya terinjak jika dia menolak," sambung Rosé, dapat membaca situasi.
"Bodoh kau, Hyung. Kau mempertaruhkan istrimu sendiri dengan pria brengsek itu? Hei pahamilah, meskipun kau tidak menerima tantangannya, tidak akan mengubah apapun, Jane tetap istrimu," tekan Jean. Sedikit tak suka dengan tindakan kakaknya.
"Aku tidak mempertaruhkan istriku, Jean. Aku hanya akan membuktikan, siapa yang memang berhak dan layak atas Jennie," balas Taehyung juga menatap tajam.
"Gantikan aku. Jangan terjun untuk menerima tantangannya. Ini jebakan, yang baik kalah atau menang, harga dirimu di pertaruhkan," pinta Jean memaksa.
"Tidak adikku. Dia akan semakin meremehkanku karena membawamu ikut andil. Pertandingan ini sangatlah mudah, percayalah, aku akan mengalahkan Kai dan membuktikan padanya bahwa Jennie adalah milikku," Taehyung meyakinkan sang adik. Menepuk pundaknya.
Ia menoleh pada Rosé, "Hubungi pihak arena balap. Pastikan semua steril dan CCTV aktif. Aku tidak ingin terjadi kecurangan di baliknya."
Wanita itu mengagguk, "Akan ku lakukan, V. Kau pasti bisa mengalahkannya."
Taehyung menyeringai, "Jangan mengkhawatirkanku, Rosie. Aku akan menepati janjiku."
Rosé mengangguk penuh keyakinan. Ia percaya sepupunya itu bisa mengalahkan Kai dan membuat pembuktian.
"Ah, dimana istriku? Dia sedang apa?"
"Kami baru saja kembali dari ruang bawah tanah. Jane penasaran dengan tempat itu. Jadi Jean membantu mengawal kesana."
![](https://img.wattpad.com/cover/357430134-288-k19071.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
PROMISE | TAENNIE
Action"Aku hidup untuk menepati janji, tapi jika janji itu tak terpenuhi, artinya aku sudah meninggalkan bumi."