EPILOG

587 47 10
                                    


--Bab akhir dari kisah melegenda itu. Abadilah.

Alam raya yang hangat sedang memancarkan sinar mentari untuk bumi dan penduduknya.

Di geografis tempat Jennie berpijak, bersama perasaan yang hampa.

Tentang pria yang ia cintai, telah pergi pada perjalanan yang jauh, menemui sang pencipta untuk tidak akan pernah kembali lagi.

Tembakan yang tepat mengenai jantungnya untuk melindungi Jennie membuat Taehyung kehilangan nyawanya detik itu juga.

Korea Selatan, 5 tahun setelah peristiwa kehilangan.

Jennie memutuskan pindah ke negara ini. Negara yang mempertemukan ia dengan cinta sejatinya. Yang sekarang sudah di rengkuh hangat oleh Tuhan.

Di taman bunga dengan sungai yang berada di sampingnya, merupakan pemandangan yang menembus netra Jennie saat ini.

Jennie Ruby Jane Kim. Wanita yang telah resmi memperbarui statusnya menjadi seorang Ibu sejak melahirkan buah hati kembarnya, Kim Yeonjun, dan Kim Minji. Putra-putri pertama dirinya dengan Taehyung. Yang sekarang usia anak kembarnya telah menginjak 18 tahun. Kini ia menatap penuh kosong ke depan.

Memorinya berputar, menyetel ulang kilas balik kenangan di tempat ini.

26 tahun yang lalu.

"Kim Taehyung!"

Seruan seorang gadis remaja berusia 16 tahun yang mengenakan seragam sekolah menengah atas berlari ke arahnya. Taehyung, lelaki yang menduduki bangku terakhir di sekolah itu terpengarah sejenak sebelum bergegas pergi.

"Jennie?"

Gadis itu mengatur deru nafasnya akibat berlari saat tiba di hadapan sang lelaki.

"Huhh-- Taehyung Sunbae..."

Taehyung menarik senyum tipis. Gadis di hadapannya ini, adalah gadis yang ia sukai sejak pertama kali menginjakkan sekolah disini, saat Jennie mendapat hukuman karena terlambat, dan pada saat itu, Taehyung merupakan himpunan kesiswaan yang bertugas menghukum siswa yang terlambat.

"Ada apa, Jennie?"

Jennie berdiri tegak, mengubah raut wajahnya menjadi serius dengan penuh kepercayaan diri.

Ia menyodorkan sebatang bunga matahari yang di sembunyikan dari belakang punggungnya.

Taehyung yang melihat itu menyerngit. "Apa ini?"

Jennie memejamkan matanya. "Aku mencintai Taehyung Sunbae! Aku mau menjadi kekasih Taehyung Sunbae!"

Taehyung langsung menatap tak percaya akan ungkapan gadis itu.

Saat hendak membuka suara, Jennie lebih dulu menyerobot.

"No! Jangan bicara dulu! Dengarkan. Aku memelihara bunga matahari sejak 1 tahun lalu, dia selalu layu padahal sudah ku rawat dengan baik. Tapi saat musim gugur kemarin, bunganya tumbuh menjadi indah! Itu karena semesta memihakku untuk menjadi kekasih Taehyung Sunbae! Jadi bunga matahari ini milik Taehyung Sunbae!"

Taehyung masih tercengang di tempatnya. Menggemaskan sekali cara gadis itu mengungkapkan perasaan terhadapnya.

Namun ia teringat suatu hal, bukan saat ini waktu yang tepat untuk meladeni Jennie. Taehyung harus segera bergegas. Ada nyawa sang Ibu yang sedang berpulang, ia lebih mengutamakan itu.

Kepalanya menoleh ke arah mobilnya. Disana, adik sepupunya menyuruhnya untuk segera beranjak pergi.

Taehyung menghela nafas dan kembali menatap Jennie yang masih menunggu jawaban atas pernyataan cintanya.

PROMISE  | TAENNIETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang