Hari ini bersama Lisa, Jennie singgah di sebuah toko roti terkenal di kota itu.
Mereka menghabiskan waktu berbelanja macam-macam roti. Entahlah, wanita Thailand itu yang mengajak Jennie kesana, katanya, harus mencoba varian terbaru.
"Lisa, aku sudah selesai berbelanja. Kau masih mau menambah?" Wanita itu berdecak kesal, pasalnya, Lisa masih sibuk memilih roti-roti sedari tadi. Padahal keranjangnya sudah full.
"Bayarlah dulu, Jane. Aku masih lama," balas Lisa tanpa menoleh pada sang teman.
Jennie mendengus, ia berjalan menuju kasir dan membayar.
"Aku tunggu di luar saja!" serunya pada Lisa yang di balas acungan jempol.
Duduk di salah satu bangku depan toko itulah Jennie saat ini. Memainkan handphonenya sembari menunggu Lisa.
Namun, panggilan seseorang yang tak asing membuat Jennie mengadahkan kepalanya.
"Jane? Kau disini?" Itu Kai. Tersenyum menyapa Jennie.
"Oh hai, Kai? Iya. Aku sedang membeli roti bersama Lisa. Dia masih di dalam."
Kai mengangguk, ia duduk di samping bangku Jennie. "Kebetulan sekali ya? Aku juga sedang ingin membeli roti."
Jennie hanya balas tersenyum.
Pria itu melihat ke arah roti yang terletak di meja tengah-tengah mereka.
"Kau masih sama ya, masih suka varian stawberry,"
"Ya. Stawberry masih menjadi top 1 bagi hidupku." Wanita itu terkekeh. Sebenarnya, ia membeli varian itu untuk Taehyung. Karena Jennie tahu, suaminya itu menyukai stawberry.
Kai menatap lamat Jennie, "Kau bahagia, Jane?"
Yang di tanya terpengarah, "Maksudmu? Ya seperti yang kau lihat, dan bagaimana selama ini kita berteman, aku tidak ada masalah, hidupku netral," balas Jennie.
"Pernikahanmu, Jane."
Melihat Jennie hanya diam, Kai berseru lagi, "-Sebelumnya maaf jika aku terkesan ingin tahu--"
"Ya. Ku rasa, dalam berteman, menanyakan hal personal apalagi terkait kehidupan rumah tangga bukanlah hal yang patut di wajarkan. Semua ada batasannya, Kai. Dan kita tidak sedekat itu."
Kai menyeringai, sedikit terskakmat rasanya. "Oh ya? Bagaimana dengan pertemanan kita selama ini, Jane? Kau tidak menganggap kedekatan?"
Jennie menggeleng, "Aku menyamakan semua posisimu dan yang lain. Tidak lebih dari sekedar itu. Meskipun kau pernah menyukaiku dan mengutarakan perasaanmu, tapi jangan mengklaim bahwa kita dekat."
"Pernah? Sampai sekarang, Jane. Sampai sekarang aku masih menyimpan perasaan itu, aku masih menyukaimu."
Jennie menatap Kai yang tengah menatapnya juga, "Aku sangat menghargai perasaanmu padaku, Kai. Tapi tolong, sadarlah, aku sudah menikah."
Kali ini tatapan Kai sedikit berubah, "Kenapa, Jane? Kenapa kau lebih memilih V di banding aku? Padahal semua sudah ku lakukan untukmu, effort yang ku berikan, bagaiman aku menolongmu-"
"Kau perhitungan?" potong Jennie cepat.
"Tentu tidak, Jane. Aku melakukan semuanya dengan tulus."
"Maka itu sudah resikomu, Kai. Menyukai wanita uang sudah jelas tidak bisa membalas cintamu, tapi kau tetap memaksa. Disini bukan aku yang salah, tapi egomu."
Kai menggertak dalam hati. "V yang salah."
"-Dia datang tiba-tiba dan langsung mengambilmu dariku. Aku kalah telak dengannya," lanjutnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
PROMISE | TAENNIE
Action"Aku hidup untuk menepati janji, tapi jika janji itu tak terpenuhi, artinya aku sudah meninggalkan bumi."