"Nasib hanya bisa menyukai kamu dari jauh" Ucap Gita dengan helaan nafas yang panjang sembari melihat Shani lewat di kaca jendela kelasnya. Baru hari pertama masuk ia telah kembali mengeluh mengenai orang yang ia suka.
"Kata siapa lu harus nyukain dia dalam diam? " Tanya Zee kembali pada Gita, jujur saja dia sudah geram dengan keluhan nya mengenai ini.
Hening Gita tidak bisa menjawab.
"Dia single lu single gas aja si worst case she will say no. " Kembali Zee berkata.
Hal itu cukup membuat Gita berpikir, mengingat ini tahun terakhir Shani berada di sekolah yang sama dengan nya tentu saja ia ingin setidaknya Shani mengenali nya.
Minimal saja Shani tau namanya, ia ingin membuat kenangan indah bersama Shani, ia tau Shani itu anak yang pintar dan pasti masuk ke universitas bergengsi yang membuat Gita tidak begitu yakin akan bertemu kembali dengan nya.
'Yaudah untuk memory terakhir bersamanya, harus bahagia dan indah.' Batin nya bermonolog.
. . . .
Keesokan harinya, 06.45 Parkiran Bu Yeti.
Shani yang telah memarkir mobil nya itu pun mulai berjalan ke arah sekolah, tentu ia tidak sendiri pada saat itu karena Sisca sahabat nya meminta tebengan padanya jadi mereka berangkat bersama.
'Crittt'
Tiba-tiba ada motor yang berhenti di depan Shani dan Sisca, tentu itu membuat mereka berdua terkejut dan cukup emosi.
"Lu bisa naik motor yang bener ga si? Mana ga pake helm lagi, kelas berapa si lu tengil banget" Omel Sisca pada pengendara motor tersbeut.
"Hampura atas carelessness abdi ya geulis" Ucap pengendara tersebut sebelum melanjutkan dengan "Tapi saya gaada urusan dengan mu, ada urusan nya dengan dia" Sembari menunjuk Shani dengan jempol.
"Ada apa? " Tanya wanita yang lebih tua itu dengan ketus.
"Kamu Milea ya? " Tanya pengendara itu dengan nada yang cukup menyebalkan di telinga Shani.
"Bukan, saya Shani"
"Wah kalo gitu saya Gita" Ucap pengendara itu sembari menyodorkan tangan nya pada Shani, tersenyum innocent seperti tidak ada dosa.
Menyadari tangan nya di angggurkan oleh kakak kelasnya itu ia akhirnya menarik kembali tangan nya dan kembali menyala kan motornya.
"Sekarang kita sudah kenal, mudah-mudahan bisa saling sayang ya setelah ini" Ucap nya pada Shani sebelum Shani bisa merespon ia langsung pergi dari TKP.
"Freak" Dumel Shani kesal akan perlakuan manusia tadi.
. . . .
Shani dan Sisca kembali berjalan ke kelas nya sembari berkeluh mengenai interaksi aneh barusan tak terasa sekarang ia telah sampai di kelasnya.
"Tau ga tadi masa ada orang nyegat kita di parkiran bu yeti" Bukaan dari pergibahan mereka hari itu, tentu di buka oleh Sisca karena Shani sudah sangat badmood dengan interaksi aneh barusan.
"Gimana ceritanya coba" Tanya Gracia
Setelah Sisca menceritakan semua yang telah terjadi, reaksi sahabat nya berbeda-beda, Anin dan Feni yang ikut marah dan Gracia yang terus menggoda Shani karena setelah sekian lama baru ada orang lagi yang berani mendekati nya.
"Eh tadi siapa namanya? Gita? Kaya nama temen nya Flora deh" Ucap Feni tiba-tiba.
"Hah? Temen nya adek lu mpen?" Tanya Anin

KAMU SEDANG MEMBACA
GitShan One Shot
Short StoryGua anak nya gitshan banget bost. ada GXG nya yang ga berkenan silahkan tidak usah di baca. Disclaimer : Bahwasanya cerita disini adalah fiksi (Tidak Nyata) dan orang-orang yang ada di dalam cerita ini tidak benar-benar melakukan nya karena sekali...