Gita pulang ke rumah dengan senyum lebar, masih terbayang kejutan manis yang dia berikan untuk Shani pagi tadi. Sebuah kalung sederhana yang dia pilih dengan hati-hati. Tapi senyumnya perlahan memudar ketika dia melihat Instagram Shani. Dia scroll, scroll, dan scroll lagi, tapi tidak menemukan apa pun tentang hadiah itu di story Shani.
Saat makan malam, Gita tidak bisa menahan rasa penasarannya. "Sayang, kamu nggak post story tentang kalung yang aku kasih tadi pagi, ya?"
Shani berhenti sejenak, lalu tersenyum. "Aku post kok, di close friends."
"Close friends?" Gita mengangkat alisnya, bingung. "Kok aku nggak lihat? Aku ga masuk ke close friends kamu ya?"
Shani menggigit bibirnya, tahu bahwa dia ketahuan. "Iya, ehm... kamu nggak masuk ke close friends aku."
Mata Gita membelalak, seolah tidak percaya. Dia langsung berdiri dan berjalan menuju kamar mereka, tanpa berkata apa-apa lagi.
Sesampainya di kamar, Gita langsung rebahan di kasur dengan gaya dramatis, memunggungi Shani. Dia menutupi dirinya dengan selimut, hanya menyisakan rambutnya yang terurai di atas bantal.
Shani mengikuti Gita ke kamar dan melihat pemandangan yang membuatnya tak bisa menahan senyum. "Gita, masa ngambek gitu sih?" Shani mencoba meredakan suasana, namun hanya mendapat gumaman tak jelas dari balik selimut.
"Gitaaaa..." Shani mendekat dan duduk di tepi kasur, lalu mengelus rambut Gita dengan lembut. "Aku sedih aku ga masuk close friends kamu" Ucap Gita sedih dengan bibirnya yang menekuk dan telah keluar dari balik selimut nya.
Shani menahan tawanya. "Ya ngapain sayang... Isi close friends aku cuman Gracia, Kak Putri, Anin, Sisca sama Feni dan itu tuh buat aku nyampah aja supaya memori aku ga penuh sayang" Ucapnya dengan lembut mencoba membujuk Gita.
Gita yang barusan sudah menatap Shani sekarang membalikkan badannya. "Kamu ga anggep aku deket sama kamu" Masih dengan nada sedih nya itu.
Shani tidak bisa menahan tawa lagi. "Bukan gitu sayang," Ucap Shani di tengah tawanya sembari mencoba membuat istrinya membalikkan badan nya kembali kearah nya. "Aku tanya deh kamu ngapain coba kalo masuk close friends aku?"
Gita pun mendengus kesal, "Emang ga boleh liat isi close friends istri sendiri?" Ucapnya dengan nada yang agak nyolot namun juga sedih, menurut Shani dia begitu menggemaskan sekarang.
Shani menatap punggung Gita yang membelakangi dirinya dengan senyum penuh kasih. Ia tahu, meski Gita biasanya tampak seperti "kulkas 12 pintu" yang dingin dan tenang, tapi saat dia seperti ini, merajuk karena hal kecil, ada sisi manis yang membuat Shani tidak bisa menahan diri untuk tidak tersenyum.
Shani berbaring di samping Gita dan dengan lembut melingkarkan lengannya di pinggang istrinya. "Kan setiap hari kita ketemu sayang, di tempat tidur kamu ngeliat aku, hal pertama yang kamu liat waktu bangun tidur juga aku, kan aku juga cerita semua yang aku alami tiap hari sayang"
"Gatau ah," Decak Gita yang tidak lama kemudian di lanjut lagi dengan komplainan nya "Kenapa aku ga boleh masuk? Padahal kan yaudah gapapa aku mau liat" Omel nya lagi.
Shani mendekatkan wajahnya ke punggung Gita, memberikan ciuman kecil yang manis di sana. "Ya tapikan ngapain coba kamu liatin video-video ga jelas aku."
"Kamu udah ga sayang aku" Ucap Gita sembari cemberut.
Shani benar-benar tertawa sekarang, kekasihnya terlihat bgitu menggemaskan.
"Kan kamu jarang main instagram sayang, kamu aja jarang liat story aku" Ujar Shani.
Gita yang tadinya cemberut dan membelakangi Shani, langsung membalikkan badannya dengan cepat. Dia sekarang menghadap Shani, matanya menatap dengan penuh tekad. "Eh, jangan salah, ya! Aku ini penonton nomor satu kamu! Aku tau kamu banyak fans, tapi tetep aja aku penonton setia kamu bray!"
Shani terkejut sejenak melihat tekad Gita. Dia menahan tawa, tetapi tak bisa menahan senyumnya yang semakin lebar. "Masa sih? Kamu beneran selalu nonton semua story aku?" tanya Shani dengan nada menggoda.
Gita mengangguk dengan penuh semangat, seolah tidak mau kalah. "Iya, beneran! Setiap kali kamu post sesuatu, aku pasti jadi orang pertama yang lihat. Meskipun kamu punya banyak fans, aku tetep jadi yang nomor satu, yang paling setia!" jawabnya dengan penuh kebanggaan.
Shani tersenyum lembut dan mengusap pipi Gita dengan penuh kasih. "Ternyata, kamu beneran perhatiin, ya?" ujarnya, nada suaranya berubah menjadi lebih manis.
Gita hanya bisa membalas senyum Shani dengan malu-malu. "Iya dong. Aku selalu dukung kamu, sayang. " kata Gita, kali ini suaranya terdengar lebih lembut dan tulus.
Shani mengangkat tangan Gita, lalu mencium punggung tangan itu dengan lembut. "Yaudah deh, aku kasih masuk close friends kalau itu bikin kamu senang," ujarnya sambil tertawa kecil, melihat wajah Gita yang langsung berubah sumringah.
Namun, bukannya terus membahas masalah close friends, Gita malah tiba-tiba mengubah topik dengan cepat, seperti kilat yang menyambar. "Kamu tau nggak sih, aku tuh capek banget hari ini. Kayaknya aku butuh energi tambahan." Gita mengedipkan mata dengan penuh arti, lalu memeluk Shani dengan erat, seolah ingin menyerap semua kehangatan darinya.
Shani mengangkat alisnya, "Energi tambahan? Hmmm, kayaknya aku tau deh apa yang kamu mau." Dia mulai mengelus punggung Gita dengan gerakan yang pelan, hampir seperti mengusap bayi yang sedang tertidur.
"Iya, aku harus recharge" bisik Gita dengan suara yang hampir seperti mendengkur, matanya mulai terpejam sementara dia semakin membenamkan wajahnya di dada Shani. Dia merasa nyaman sekali, apalagi dengan aroma khas Shani yang selalu membuatnya merasa tenang.
Shani tidak bisa menahan senyumnya saat merasakan Gita yang mulai benar-benar bermanja di pelukannya. "Kamu ini ya julukan nya doang kulkas 12 pintu, aslinya mah manja banget," godanya dengan suara lembut.
Dengan lembut, Shani mengusap rambut Gita, menenangkan kekasihnya yang sekarang sudah setengah tertidur di pelukannya. Tapi ketika dia merasa bibir Gita perlahan-lahan mulai bergerak di atas kulit lehernya, dia tahu bahwa Gita belum sepenuhnya tertidur.
"Kamu butuh energi tambahan ya, sayang?" Shani berbisik dengan nada menggoda, jemarinya masih terus memainkan helai-helai rambut Gita.
Gita hanya mengangguk pelan, bibirnya terus bergerak, memberikan kecupan-kecupan kecil yang hangat di sepanjang leher Shani. Dia menarik napas dalam, merasakan sentuhan bibir Gita yang semakin dekat ke wajahnya.
"Kamu tau, Shani..." bisik Gita dengan suara rendah dan serak, "Ciuman dari kamu bisa bikin aku langsung semangat lagi."
Shani tersenyum kecil, lalu dengan lembut dia mengangkat wajah Gita, menatap ke dalam matanya yang sayu namun penuh dengan cinta. Dia mendekatkan wajahnya ke wajah Gita, dan dengan lembut, dia menyentuhkan bibirnya ke bibir Gita.
Ciuman itu lembut dan perlahan. Gita merasakan bibir Shani yang begitu lembut, dan dengan perlahan, dia mulai membalas ciuman itu, memperdalamnya sedikit demi sedikit. Kedua tangan Gita melingkar di leher Shani, menariknya lebih dekat, seolah ingin menyatu dengan dirinya.
Shani merasakan Gita yang semakin erat memeluknya, dan dia pun membalas pelukan itu dengan sama kuatnya. Ciuman mereka menjadi semakin intens, penuh dengan perasaan yang mendalam. Setiap sentuhan, setiap tarikan napas, seolah-olah mereka saling menyalurkan cinta dan kehangatan yang telah lama terpendam.
Akhirnya, mereka berdua melepaskan ciuman itu, meski dengan enggan. Shani menatap Gita dengan mata yang berbinar-binar, menyentuh pipi Gita dengan lembut. "Udah cukup semangat sekarang?" tanyanya dengan senyum nakal.
Gita tersenyum lebar, matanya masih setengah tertutup. "Lebih dari cukup, sayang," jawabnya dengan nada puas. Dia menarik Shani lebih dekat, mengistirahatkan kepalanya di dada Shani, mendengarkan detak jantung yang tenang dan menenangkan.
———————————————————
Ini inspirasinya dari tiktok ada tuh cowo ngambek ga masuk cf cewenya dan itu lucu banget, juga gua minta maaf untuk jarangnya update itu karena kesibukan gua, the ril di bantai semester 3 bro, tolong doain ipk gua aman pelis.

KAMU SEDANG MEMBACA
GitShan One Shot
Short StoryGua anak nya gitshan banget bost. ada GXG nya yang ga berkenan silahkan tidak usah di baca. Disclaimer : Bahwasanya cerita disini adalah fiksi (Tidak Nyata) dan orang-orang yang ada di dalam cerita ini tidak benar-benar melakukan nya karena sekali...