Berandalan.

1.1K 97 15
                                    

G X B lagi dengan Gita boyvers ganti nama menjadi Gio ya, yang tidak berkenan mohon di skip saja! Ib : @xarrbian on tiktok
────────────────────────────

Frustasi sungguh itulah yang di rasakan Shani saat malam-malam mengabari pacarnya yang berandalan itu untuk tidak membawa rokok besok karena akan razia namun dia malah seperti itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Frustasi sungguh itulah yang di rasakan Shani saat malam-malam mengabari pacarnya yang berandalan itu untuk tidak membawa rokok besok karena akan razia namun dia malah seperti itu.

Jika Shani adalah murid biasa tentu hal ini bukan menjadi masalah, namun reputasinya sebagai ketua osis serta satu sekolah yang tau mereka pacaran, bahkan sampai ke guru-guru pun tau bahwa sang berandalan itu berpacaran dengan ketua osis yang amat patuh pada aturan.

Akan di taruh dimana muka Shani? Juga ia rasa bahwa Gio tidak pernah mendengarkan perkataan nya dan terus menjadi berandalan yang menyebalkan. Gio bahkan tidak berhenti bolos ketika mereka awal berpacaran padahal mereka satu kelas dan tentu Shani akan tau, tiada hari di lalui kedua kekasih itu tanpa omelan dan ceramah dari Shani.

"Ah suka-suka dia lah" Shani mengatakan nya dalam benak pikiran nya lalu melanjutkan belajarnya.

Keesokan paginya Gio sudah berada di depan rumah Shani, ini adalah rutinitas mereka dimana Gio mengantar nya kesekolah. Gio sendiri sudah berkenalan dengan kedua orang tua Shani jadi terkadang ia bisa ikut sarapan bersama Shani dan keluarga namun tidak untuk hari ini.

Shani dengan wajah nya yang kusut itu langsung menaiki jok belakang motor kekasihnya itu.

"Helm nya mana geulis?" Tanya Gio sembari memperhatikan nya melalui kaca spio.

"Males ah, rambutku udah bagus jelek lagi nanti kalo pake helm" Ucap Shani dengan judes ntah pandangan mata kemana ia sudah malas menatap kembali Gio.

Seakan peka akan mood nya yang begitu turun hari ini, Gio segera menstandarkan motornya lalu pergi ke dalam garasi rumah Shani dan mengambil helm yang biasanya di gunakan Shani. Dengan lemah lembut pun ia memakaikan helm tersebut pada Shani.

"Jangan males kalau kenapa-kenapa walau amit-amit setidaknya aku tau ada yang menjaga kepala kamu" Ucap Gio pelan dan lembut lalu kembali menyalakan motornya dan berangkat ke sekolah.

Berkali-kali Gio mencoba memulai percakapan di antara keduanya saat perjalanan namun seribu satu alasan di keluarlan oleh Shani untuk tidak melanjutkan percakapan itu.

Shani masih merasa marah akan kelakuan Gio semalam, ntah kenapa padahal Gio sudah sering seperti itu.

Bahkan saat sampai di sekolah pun Shani lebih dahulu pergi ke sekolah meninggalkan Gio sendirian di parkiran. Tentu Gio bingung akan kelakuan sang kekasih, dan itu membuat nya berpikir apakah ia ada salah? namun Gio tidak merasakan ia melakukan kesalahan apapun.

"Ah gua nurut dia deh hari ini, dari pada makin-makin" Benak Gio berucap.

Gio pun akhirnya sampai di kelas dan langsung berkumpul dengan teman-temannya karena ia sudah melihat tas Shani pada bangkunya namun sepanjang matanya memandang Shani nihil di temukan di dalam kelas ia yakin bahwa Shani sudah kumpul OSIS terlebih dahulu.

GitShan One ShotTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang