Bel berdering, siswa siswi mulai bertebaran. Sebagian besar dari mereka pergi ke kantin atau tinggal di kelas untuk makan, namun untuk Gita ia pergi ke gudang sekolah bersama dengan OB tua yang sekarang sudah menjadi sahabatnya. Disana ia menggambar, menulis, menuangkan semua pikiran nya disitu.
Dengan pintu gudang yang sedikit terbuka, orang-orang yang berlalu lalai pun terlihat oleh nya, namun satu menangkap matanya, perempuan itu tidak familiar, ia tidak pernah melihat nya sebelum nya. Ia begitu cantik, Gita dengan photoraphic memory nya menangkap jelas wajah perempuan itu.Setelah menyadari betapa cantiknya perempuan yang baru saja dilihatnya, Gita langsung merasakan dorongan kuat untuk menuangkan kesan tersebut ke dalam karyanya. Dia mengambil kertas dan pensil, lalu mulai menggambar wajah perempuan itu dengan detail yang mengagumkan, mengandalkan ingatannya yang tajam. Dengan setiap goresan, Gita menorehkan kecantikan perempuan itu di atas kertas. Setiap garis, bayangan, dan ekspresi yang terekam dalam benaknya terpahat dengan jelas.
Selesai menggambar, Gita merasa ada sesuatu yang kurang. Inspirasi itu tidak hanya cukup dituangkan dalam bentuk visual, dia merasa perlu menyampaikan perasaannya dalam kata-kata. Tanpa ragu, dia mengambil pena dan mulai menulis puisi, menggambarkan kecantikan dan aura misterius perempuan itu.
Gita menatap puas pada puisi dan gambar yang telah selesai. Namun, sebagai seseorang yang lebih suka berada di balik layar, dia memilih untuk tidak menuliskan namanya. Hanya sebuah tanda tangan sederhana berupa inisial "G." yang ditorehkan di sudut bawah kertas sebagai penanda bahwa karya itu adalah miliknya.
Tak lama setelah itu, OB tua, Pak Anton, yang sudah akrab dengan karya-karya Gita, masuk ke dalam gudang. Dia menyapa Gita dengan senyuman hangat. "Wah, Gita, kamu buat karya lagi ya? Bagus sekali seperti biasanya," ujarnya dengan nada bangga.
"Makasih pak, biasa habis dapet ide langsung cair" Jawab Gita dengan senyuman nya.
"Pajang lah di mading, sayang karya sebagus ini ga di pajang Git, kali aja kamu dapet beasiswa dari sana." Kembali Pak Anton memberi saran.
"Ga deh pak, bapak kan tau saya ga suka kalo dapet perhatian begitu, lebih baik biasa-biasa saja." Gita menolak saran dari Pak Anton sembari merapihkan barang-barangnya. "Duluan pak, udah mau masuk" Pamit Gita meninggalkan gudang dan kembali ke kelasnya.
Pak Anton melihat ada kertas Gita yang tertinggal, ketika ingin memanggil Gita Pak Anton melihat isi kertas itu, itu adalah karya Gita barusan. Setelah beberapa saat merenung, ia memutuskan untuk memajang karya Gita di mading sekolah, tetapi melakukannya secara diam-diam.Pak Anton menunggu hingga suasana di koridor sepi sebelum dengan hati-hati memasang gambar dan puisi itu di mading. Ia memastikan bahwa karya itu terlihat menonjol di antara pengumuman dan poster lainnya.
Tidak lama setelah itu bel tanda istirahat kedua berbunyi, para siswa kembali bertebaran di sekitar sekolah. Tentunya akan ada beberapa siswa-siswi yang melihat ke mading, ntah itu hanya karena bosan atau karena ada keperluan. Tentu karena ada karya Gita disana, banyak orang jadi bergerumbul disana.
Di tempat lain, Shani sedang berjalan bersama teman-temannya, tanpa menyadari bahwa dirinya menjadi pusat perhatian di mading. Saat mereka melewati kerumunan, salah satu temannya, Gracia, melihat karya tersebut dan terkejut.
"Shani! Lihat deh, itu kan kamu?" seru Gracia sambil menarik lengan Shani.
Shani menghentikan langkahnya dan mengikuti pandangan Gracia. Matanya terbelalak saat melihat gambar wajahnya terpampang jelas di mading. Dia merasa heran sekaligus tersanjung. "Ini... siapa yang buat?" tanyanya, bingung dan penasaran.
Teman-temannya mulai mendekat untuk melihat lebih jelas. Mereka membaca puisi yang terpasang di sebelah gambar, yang memuji kecantikan dan aura misterius Shani. Semua tampak terkesima, termasuk Shani sendiri. Di sudut kanan bawah gambar, ada inisial "G." yang tertulis dengan rapi. Shani mengernyit, mencoba mengingat siapa saja yang dia kenal dengan inisial tersebut, namun tidak ada yang terlintas dalam pikirannya.

KAMU SEDANG MEMBACA
GitShan One Shot
Short StoryGua anak nya gitshan banget bost. ada GXG nya yang ga berkenan silahkan tidak usah di baca. Disclaimer : Bahwasanya cerita disini adalah fiksi (Tidak Nyata) dan orang-orang yang ada di dalam cerita ini tidak benar-benar melakukan nya karena sekali...