"Gita, udah dong minum kopinya" Ucap Eli sahabat Gita, sungguh ia tidak tega melihat sahabat nya begitu terus menerus lembur, begadang dan tidak memberikan waktu untuk istirahat bagi dirinya sendiri. Sudah 3 gelas kopi di habiskan Gita, Eli hanya bisa mengusap pelipis nya.
"Hm" Jawab singkat Gita.
'Apa coba yang bisa di harapin dari Gita' Benak Eli berucap. Ia sungguh bingung padahal semenjak Gita berpacaran dengan Shani ia sudah tidak menjadi workaholic lagi, namun akhir-akhir ini Gita kembali pada default awal nya.
Tentu Eli sudah berusaha bertanya pada ci Shani, namun nihil Shani justru bertanya kembali pada Eli mengapa Gita menjauhi nya.
Eli kembali mencoba berbicara pada Gita, ntah apapun itu ia mencoba bertanya mengenai Shani dan mengapa Gita menjadi seperti ini, walau tidak ada jawaban dari Gita.
Tiba-tiba ada suara pintu terbuka, disitu sudah ada Oniel dan di belakang nya ada Shani.
"Git, gua tau lu gamau ngomong sama gua dan Eli tapi gua tau lu pasti mau ngomong kalo sama cici, pokoknya lu harus ngomong kasian ci Shani di jauhin begitu" Ucap Oniel yang sekarang menarik Eli keluar dari kamar Gita dan meninggalkan hanya Shani dan Gita disana.
Hening sejenak hanya suara ketikan dari laptop Gita yang terdengar. Sungguh rasanya canggung untuk Shani.
"Sayang"
Akhirnya Shani berani untuk bersuara lebih dahulu, ia pun memeluk Gita dari belakang. Tidak ada pemberontakan dari Gita namun tidak ada jawaban atas panggilan nya.
"Sayang kamu kenapa?" Kembali Shani bertanya pada kekasihnya.
"Gapapa" Ucap Gita dengan bernada sedikit judes.
Shani mengubur kepalanya pada curuk leher Gita dan menghela nafas sedikit sebelum kembali berbicara.
"Ngomong dong sayang, aku bingung kamu kenapa udah tiga hari kamu diemin aku, aku salah apa sayang?" Ucap Shani dengan suara bergetar.
Tetesan air mata Shani pun mengenai lengan Gita, Gita merasakan pundak nya mulai basah. Kekasihnya menangis, karena dirinya.
'Sungguh bajingan diriku ini' Benak Gita menyalahkan dirinya sendiri.
Gita pun akhirnya melepaskan pelukan Shani dan memutarbalikkan badan nya untuk kembali memeluk Shani dengan posisi berdiri. Berjuta kata maaf keluar dari mulut Gita pada malam itu. Gita juga membiarkan Shani untuk menangis dalam pelukan nya untuk waktu yang lama.
"Kamu udah ga sayang aku ya?" Isak Shani.
"Tentu aku sayang banget sama kamu, ga mungkin aku berhenti mencintai kamu" Jawab Gita dengan nada meyakinkan.
"Terus kenapa kamu diemin aku dan jauhin aku begini?" Tanya Shani dengan penuh emosi yang kali ini melepaskan pelukan nya dan menatap sendu kepada kekasihnya itu.
Gita terdiam, ia tidak bisa menjawab sesungguhnya bisa namun tidak enak untuk di ucap karena satu hal.
"Jawab aku Git" Shani memohon, ia memerlukan penjelasan mengapa kekasihnya begitu karena semua terjadi secara tiba-tiba, dari sebelumnya yang masih tertawa ria tiba-tiba menjadi suram seperti ini.
Gita semakin menunduk bingung untuk berkata jujur atau tidak, bahkan jika tidak sekali pun apakah ada waktu untuk memikirkan alasan nya?
Shani pun duduk lemas di kasur Gita. Kembali menangis sedikit sambil melontarkan kata-kata ke Gita, ia mengeluh seberapa kejam nya Gita untuk melakukan ini padanya.
"Kamu dari tadi masih gaada penjelasan apa-apa Git, aku capek, aku mau putus." Lirih Shani pada kekasihnya itu.
"Jangan dong sayang, tolong maafin aku" Sekarang Gita memohon, berlutut di lantai sembari memeluk Shani.

KAMU SEDANG MEMBACA
GitShan One Shot
Short StoryGua anak nya gitshan banget bost. ada GXG nya yang ga berkenan silahkan tidak usah di baca. Disclaimer : Bahwasanya cerita disini adalah fiksi (Tidak Nyata) dan orang-orang yang ada di dalam cerita ini tidak benar-benar melakukan nya karena sekali...