"Shani, ayah mohon kamu dengerin dulu, perjodohan ini bukan nya tidak jelas tapi justru bermanfaat untuk bisnis kita, juga bahkan ke diri kamu sayang" Jelas pria paruh baya itu mencoba membuat anak nya setuju.
"Bermanfaat buat aku? Coba sebutin manfaat nya! Gaada kan? Emang aku tuh gaada harga dirinya ya di mata ayah, bisa-bisanya cuman untuk bisnis kita ini ayah ngejual aku ke orang lain" Bentak anak perempuan nya itu yang memberi tanda kutip pada kata menjual.
Ayah nya Shani hanya bisa mengusap pelvis jidat nya, merasa pusing akan hal yang baru saja di ucapkan oleh anak perempuan pertamanya itu.
"Nak, maafkan ayah ibu ya tapi maksud kami bukan begitu. Jujur saja bisnis kita ini sudah hampir bangkrut dan ini satu-satunya jalan keluar, sedangkan adik kamu masih kecil-kecil" Jelas pelan sang Ibu yang sedari tadi diam memperhatikan keduanya.
Shani pun diam, ia merebahkan badan nya pada sofa di ruangan tersebut, ia kembali berpikir. Benar kata ibunya adik-adik nya masih kecil dan bisnis mereka sudah mau bangkrut, Zee juga Adel bisa terancam tidak melanjutkan sekolah nya pada tahapan yang lebih tinggi jika ia tidak menerima perjodohan ini.
"Yaudah, Shani mau tapi inget ini bukan untuk ayah atau ibu ini untuk Zee juga Adel." Tegas Shani.
»»————- ★ ————-««
Kini ia telah sampai pada rumah baru nya dengan istrinya. Acara pernikahan mereka sudah berjalan dengan baik, mereka berhasil menipu banyak orang membuat mereka percaya bahwa Gita dan Shani mencintai satu sama lain.
Padahal dynamic mereka sangat lah aneh, Gita manusia paling cuek yang pernah Shani temui padahal Gita jauh lebih muda dari dirinya, Gita sendiri sekarang masih kuliah semester 6 pada kampus nya saat nya dia magang sedangkan Shani kembali bekerja pada bisnis ayah nya itu.
Sifat Gita dan Shani tidak cocok menurut Shani karena Gita menyebalkan di matanya, egois hanya peduli diri sendiri juga jarang sekali Shani melihat Gita di rumah, istrinya itu terus menerus nongkrong dengan teman-temannya.
Sedangkan di mata Gita, Shani adalah manusia keras kepala dan terlalu mengikuti peraturan
Hal itu tentu membuat mereka tidak dekat akan satu sama lain.
Namun hal itu berubah pada hari ini, gelap padahal masih siang hari pada saat itu. Mendung yang menutupi matahari, berita menyiarkan bahwa akan ada hujan lebat serta angin yang kencang jadi warga di sarankan untuk tidak pergi keluar.
Gita yang mendengar hal itu tentu membatalkan rencana nongkrong bersama teman-temannya itu.
Shani pun pada hari itu ternyata libur dan tidak ada rencana kemana-mana, menjadikan mereka berdua berada dalam satu atap yang sama. Mereka bahkan tidak menyapa satu sama lain, membiarkan masing-masing sibuk pada dunia nya sendiri.
Hujan pun turun, dari yang awal nya gerimis tipis sampai menjadi deras, bahkan Gita rasa di luar sedang hujan es karena bunyi yang di hasilkan begitu kerasnya.
Gita sebagai pemain game tentu mengutuk hujan tersebut karena mengganggu sinyal nya, ditambah petir dan lain hal membuat ia sering terkejut. Walau tidak bisa ia pungkiri suara hujan sungguh menenangkan.
"Duh del suara lu ga kedengeran ini game gua ngelag" Ucap Gita dengan emosi di tengah permainan nya bersama teman-teman nya itu.
Tiba-tiba petir besar menyambar dan membuat rumah Gita mati lampu, suara teriakan terdengar dari ruang Shani sungguh itu membuat Gita cukup khawatir, membuat dirinya ingin mengecek ruangan sang kekasih paksaan nya itu. Ada mungkin satu menit dimana Gita berpikir haruskah ia mengecek Shani ke ruangan nya, akhirnya ia bergegas untuk mengecek pada ruangan Shani.

KAMU SEDANG MEMBACA
GitShan One Shot
Short StoryGua anak nya gitshan banget bost. ada GXG nya yang ga berkenan silahkan tidak usah di baca. Disclaimer : Bahwasanya cerita disini adalah fiksi (Tidak Nyata) dan orang-orang yang ada di dalam cerita ini tidak benar-benar melakukan nya karena sekali...