25. Bubuk Berbahaya

249 32 4
                                    

Assalamu'alaikum🌷

Sholawat Dulu Yukk
اَللهم صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ

Note: Warning⚠️
Ambil baiknya dan buang buruknya!

Jangan lupa Votenya ☆
Dan Komennya ☞

ਊ⁠ HAPPY READING ਊ⁠

Rain menatap sekitar, ia menghela napasnya. "Kangen Abi sama Umi," gumamnya.

"Kenapa Mas Tanah bilang kalo Abi dan Umi baik-baik saja waktu di mobil?"

"Apa cuman menyakinkan Rain? atau ada yang disembunyikan dari Rain?"

Saat berpikir seperti itu, suara gedoran pintu dan juga ucapan salam membuat Rain langsung berdiri dari duduknya.

Gedoran itu ternyata membuat istrinya beranjak dari tempat duduk. Rain mendongak menatap Tanah yang tersenyum, Rain langsung mendekat dan menyalami tangan Tanah.

"Maaf ya saya kunciin dari luar," ujar Tanah.

"Iya enggak papa, mau Rain buatin minum?" tawar Rain.

Tanah menghela napasnya. "Tidak usah, kamu duduk aja, biar saya buat sendiri," jawab Tanah.

Ia memilin lengan jubahnya, lalu berjalan mengambil sesuatu yang ia beli tadi. Sebuah susu untuk ibu hamil.

"Saya buatkan ini ya?" Rain mengangguk sembari tersenyum manis.

Setelah mendapatkan jawaban dari si empu, Tanah langsung berjalan menuju dapur.

Tanah mengambil bubuk kopi, ia akan membuat minuman untuk dirinya sendiri setelahnya, ia buat susu untuk istrinya.

Saat Tanah mengambil air, seseorang menyelinap masuk lewat pintu belakang yang memang tidak terkunci. Seseorang itu langsung mencampurkan bubuk entah itu bubuk apa yang pasti sangat berbahaya.

Seseorang itu langsung pergi saat bubuk berbahaya itu telah tercampur dengan bubuk kopi.

Tanah kembali dengan membawa air panas, tapi sebelum itu ia menyiapkan gelas lagi untuk menaruhkan bubuk susu ibu hamil tersebut.

Setelah bubuk itu dimasukkan ke gelas, ia langsung menyeduhnya dengan air panas. Dan juga bubuk kopi itu, ia seduhkan.

Setelah semuanya ia seduh, ia langsung mengambil nampan untuk membawa kopi serta susu untuk dirinya dan istrinya.

Tanah berjalan membawa nampan berisikan kopi dan susu ke kamar.

"Sayang ini diminum dulu susunya," ujar Tanah, ia menyodorkan susu ibu hamil tersebut ke istrinya. Rain tersenyum, ia menerima susu itu.

"Makasih ya Mas," ucap Rain. Tanah tersenyum, ia mendaratkan bokongnya di samping Rain.

Ia menaruhkan nampan itu ke lantai dan mengambil kopi tersebut.

"Bismillahirrahmanirrahim," ucapnya, ia langsung menyeruput kopi tersebut. Baru sekali tenggak, Tanah mulai merasakan sesuatu.

Tubuhnya mulai panas dan gatel. Rain menyerit melihat suaminya seperti itu, lalu ia mengambil alih kopi tersebut dan menaruhkannya di atas nakas.

Tanah menggaruk-garuk seluruh badannya. "Kamu kenapa Mas?"

"Enggak tau kenapa, gatel banget sayang terus panas." Tanah menggaruk-garuk lengan, kaki, serta leher.

Rain memeriksa seluruh badannya Tanah, matanya terpaku dengan kulit Tanah yang terdapat bintik-bintik merah.

"Ini kenapa ya?" Rain menghembuskan napasnya panjang.

TANAH SUCI (Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang