23. Darah?

370 41 4
                                    

Assalamu'alaikum🌷

Sholawat Dulu Yukk
اَللهم صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ

Note: Warning⚠️
Ambil baiknya dan buang buruknya!

Jangan lupa Votenya ☆
Dan Komennya ☞

ਊ⁠ HAPPY READING ਊ⁠ 

"Kita bahas besok saja, ada yang mengganjal," sela Tanah.

"Iya, lihat itu Tanah." Hujan mendekatkan bibirnya ke telinga Tanah.

"Di baju Abimu ada bercak darah," bisiknya. Mendengar itu Tanah langsung memperhatikan Laut yang sedang mengambil pakaian dari bilik kamar yang terbuka.

"Iya benar, sebentar saya tanyakan langsung," jawabnya berbisik juga. Tanah berjalan menghampiri Laut.

"Abi?" Laut menoleh.

"Abi kenapa? kok ada bercak darah di bagian lengan?" tanya Tanah.

Laut memalingkan wajahnya, jangan sampai anaknya tahu. Ia harus cari alasan yang logis.

"Tidak kenapa-kenapa kok, tadi cuman terkena pecahan kaca."

"Pecahan kaca?" tanya Hujan.

"Iy-iya, kenapa? tidak percaya nak?" tanya balik Laut.

Tak lama Laut mengulas senyum tipis. "Pecahan kaca tadi di atas meja makan, terus ke gores pas Abi lewat." Tanah menganggukkan kepalanya menatap Hujan sembari mengedipkan kedua matanya.

Hujan paham, Tanah menyuruhnya agar percaya kepada Laut.

"Ah ya percaya lah Bi, ya udah Hujan sama Tanah mau sholat dulu," ujar Hujan ia mengandeng tangan Tanah.

"Assalamu'alaikum."

"Wa'alaikumsalam." Laut tersenyum ia langsung memasuki kamar mandi untuk ganti baju.

"Astaghfirullah, saya telah su'udzon dengan Abi sendiri,"  batin Tanah.

Beberapa menit kemudian. Setelah melaksanakan Sholat, Tanah melakukan muroja'ah bersama Rain. Sedangkan Hujan, ia muroja'ah sendiri.

Hujan dalam batinnya berdoa agar bertemu sang jodoh. Ia sedikit iri melihat keromantisan Tanah dan Rain yang tertawa bareng, satu kesalahan hukumannya cium pipi.

"Aku sama al-qur'an!" seru Hujan, ia menciumi al-qur'an itu.

Tak lama, adzan isya berkumandang membuat Tanah dan Rain menyelesaikan bacaannya lalu menaruhkannya ke rak yang tersedia.

Mereka langsung mengambil air wudhu, dan mulai melaksanakan sholat.

Beberapa menit kemudian. Rain memasuki kamar diikuti Tanah dan Hujan.

Rain langsung mengambil pakaian tidur untuknya dan suaminya.

"Ayo Zauji ganti dulu," ajak Rain. Tanah mengangguk, ia langsung bergantian menuju kamar mandi diikuti Rain.

Tanah sudah berganti, ia kini menggunakan kaos putih serta sarung hitam polos. Rain juga telah berganti, menggunakan daster panjang dengan kerudung sport panjang.

TANAH SUCI (Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang