10. Fazra

590 136 38
                                    

Assalamu’alaikum🌷

Sholawat Dulu Yukk
اَللهم صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ

• HAPPY READING •

Ilham menggerutu sebal, ia mencari Fazra namun bocah itu tidak memunculkan batang hidungnya.

“Den, kamu liat Fazra?” tanya Ilham pada Denis yang sedang duduk di depan perpustakaan pesantren.

“Tadi lewat sini, kayanya mau ekskul silat, soalnya bawa baju gitu,” jawabnya.

“Oh gitu ya? Ya udah aku mau cari dulu, syukron.”

“Na’am.”  Ilham langsung bergegas, mencari lagi keberadaan Fazra.

“Fazra!” teriak Ilham, sekarang ia berada di lapangan pesantren, karena biasanya ekstrakurikuler silat diadakan di sini.

Namun tidak ada para santri yang sedang berlatih silat,  hanya ada sebuah plastik hitam yang tergeletak bersama botol minum, ia yakin itu milik Fazra.

Fazra keluar dari gudang membuat alis Ilham saling bertautan. “Kamu dari mana aja sih?! Aku cariin juga,” omel Ilham, saat Fazra telah didepannya.

Fazra menyengir. “Aku tadi cari peching, buat latihan karena ustadz Jefri ngga masuk,” ujar Farza.

Ilham mengangguk lalu memperhatikan Fazra yang tangannya memijat punggung, ia terlihat kesakitan dan kesulitan memijatnya.

“Kamu kenapa?” tanya Ilham.

“Ngga tau nih sakit banget punggung aku,” ucap Fazra sembari memijat punggungnya.

Ilham menatap punggung Fazra. “Coba sini aku liat.” Ia mengintip dari celah baju Fazra.

“Zra punggung kamu kaya memar gitu, kamu habis kena apa?” Mendengar itu Fazra berpikir sejenak, tak mungkin kan ia jujur? Ia harus berbohong demi kebaikan.

Fazra menyengir. “Kayanya tadi pas jatuh kebentur meja deh,” jawab Fazra.

“Astaghfirullah, ya udah ayo aku obatin, kamu terluka itu.” Fazra mengangguk, ia berdiri dibantu oleh Ilham.

Temannya itu sangat memperhatikan dirinya, ia terluka pasti Ilham sangat khawatir dan mengomeli dirinya jika ceroboh.

~oOo~

Seorang laki-laki menatap gerbang yang menjulang tinggi lewat kaca mobilnya dari samping. Ia baru menginjakkan kakinya disini, sudah lama ia tak menatap pesantren milik sahabatnya- ralat mantan sahabatnya.

Ia tersenyum, lalu ia melajukan mobilnya dengan kecepatan sedang.

Ia akan menuju ke tempat istri pertamanya, ya ia memiliki dua istri, tetapi istri pertamanya tidak tau bahwa ia menikah lagi.

Tapi sebelum itu ia akan mampir ke toko perabotan untuk membeli sesuatu.

~oOo~

Tanah kini sedang bersiap-siap, ia akan mengisi kajian. Namun suara handphone berdering membuat Tanah yang sedang mencari tasbih, langsung mengambil handphone yang ada di atas nakas.

TANAH SUCI (Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang