19. Mereka Baik-Baik Saja

571 70 14
                                    

Assalamu'alaikum🌷

Sholawat Dulu Yukk
اَللهم صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ

Note: Warning⚠️
Ambil baiknya dan buang buruknya!

Jangan lupa Votenya ☆
Dan Komennya ☞

ਊ⁠ HAPPY READING ਊ⁠ 

Tanah dan Rain kini telah berada di mobil. Setelah membeli yang Rain inginkan, Tanah langsung melajukan mobilnya menuju rumah.

Beberapa menit kemudian, mobil Tanah terparkir sempurna di halaman kediaman Langit. Ia terdiam sebentar, menatap wajah istrinya, walau menggunakan cadar ia bisa melihat perempuannya itu pucat.

"Kamu kenapa sayang?" tanya Tanah saat melihat raut wajah Rain yang terlihat pucat.

"Ngga tau mas, rasanya pusing, lemas terus rasanya mual," jawabnya. Entah mengapa badan Rain terasa lemas saat sehabis sesi pertanyaan di kajian tadi.

"Mau ke dokter hm?" tawar Tanah.

"Ngga usah lah mas, palingan kecapean," tolaknya pasalnya ia tidak suka makan obat.

"Jangan mikirin Abi sama Umi, mereka baik-baik saja," ujar Tanah membuat Rain menyerit.

"Maksudnya?"

"Eh ngga, lupain aja."

"Hm ya udah kalau gitu, istirahat di kamar saja," ujar Tanah dan mendapatkan anggukan dari Rain, lalu Tanah menggendong Rain ala bridal style membuat Rain terkejut seketika.

"Ih mas turunin," kata Rain memukul ringan lengan suaminya.

"Nggak, kamu kan lagi sakit," tolak Tanah, ia pun langsung membawa istrinya itu ke dalam kamar.

Sesampainya di kamar, Tanah meletakkan tubuh mungil Rain di atas kasur, lalu tangannya melepaskan cadar Rain.

"Sayang kamu mau makan apa hm?" tanya Tanah ia mengusap kepala Rain dengan lembut. "Terserah kamu aja," jawab Rain, ia bingung mau makan apa.

"Bubur aja ya," kata Tanah dan diangguki oleh Rain.

Mendapatkan anggukan itu, Tanah langsung menuju dapur untuk membuatkan bubur.

Sembari menunggu suaminya membuatkan bubur, Rain berfikir kenapa dirinya lemas seperti ini?

"Sayang, ini buburnya selamat menikmati," ucap Tanah sembari membawakan minum dengan semangkok bubur.

"Makasih ya suamiku," ujar Rain membuat Tanah tersenyum.

"Sama-sama."

Rain pun mulai mengambil sendok namun Tanah terlebih dahulu mengambilnya.

"Sini saya suapin ya." Rain tidak menolak pasalnya ia ingin disuapi oleh suaminya.

Tanah mengambil sesuap bubur, ia mulai menyuapi Rain. Namun baru setengah suapan bubur, Rain langsung berlari keluar menuju kamar mandi.

"Hoekk."

"Hoeekk."

"Hoekk."

Mendengar itu Tanah panik, ia tidak tahu apa yang terjadi pada istrinya itu. Ia pun menaruh bubur itu di nakas, lalu Tanah mulai melangkahkan kakinya menuju kamar mandi.

"Sayang? kamu kenapa?" tanya Tanah di luar pintu kamar mandi. Namun tidak ada sahutan dari istrinya.

Tanah pun akhirnya menunggu sampai Rain keluar dari kamar mandi, tak lama Rain keluar dengan wajah yang pucat, ia juga merasakan badan yang sangat lemas.

TANAH SUCI (Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang