chapter 4

922 27 0
                                    


Holaaa bagaimana chapter 3 bagus gak????

Kalo menurut kalian gak bagus boleh diskip aja ya authornya gak maksa kok (•~•)

.
.
.
.

Kini 1 jam sudah dilewati dengan isak tangis pilu yang dimulai dengan sang pemeran utama kita yakni Arkan

Bahkan guru yang mengajar jam pertama pun ikut menangis dan tak jadi mengajar dikelas 11 mipa 2

Saat ini Arkan sudah tenang dan masih berada didalam pelukan sang sahabat, meskipun ia sudah tak menangis namun dalam hatinya ia masih menangis keras mengingat nasib dan rindu pada sang bunda dan ayahnya

Bahkan ia sudah lama tak mengunjungi makam sang orang tua semenjak ia menaiki jenjang sma

Padahal saat ia berumur 12 tahun dlu masih sangat teringat tentang janjinya dengan sang bunda ketika sang bunda pergi nanti

Flashback...

Bunda Arkan yakni bunda nadira kini tengah duduk di halaman belakang rumahnya bersama sang buah hati satu satunya yang ia miliki

Mereka pun mengobrol bersama sesekali bercanda bersama tertawa bersama membahas cerita yang menurut mereka lucu

Sangat harmonis saat itu keluarga mereka

Hingga tiba tiba bunda nadira mulai berbicara serius dengan ekspresi yang masih tetap lemah lembut

"sayang nya bunda"panggil bunda nadira

"iya bunda kenapa"Arkan pun membalas

"sayang bunda ingin kamu menepati janji, bisakah kamu melakukannya untuk bunda dan ayah"ucap sang bunda

"apa itu bunda??? Arkan janji sama bunda dan gak bakal ingkar bunda"

"dewasanya anak bunda satu ini, oke karna kamu udh janji sama bunda, jadi bunda ingin suatu hari kalo misalnya bunda sama ayah udh gak ada kamu harus jadi anak yang sholeh dan jangan bandel ya haru jadi anak jujur dan mengedepankan sopan santun, dan satu lagi kamu juga harus sering pergi ke makam bunda dan ayah, doain bunda dan ayah hanya itu permintaan bunda sayang, kamu sanggup kan?? "

"hiks bunda kenapa ngomong gitu, bunda gak akan pergi dari Arkan kan? "tangis Arkan

"hust gak boleh nangis sayang, dan juga takdir gak ada yang tahu jadi kita hanya bisa menunggu ajal datang maka dari itu kita persiapkan sekarang, Arkan ngerti kan kata bunda?? "tutur bunda nadira

"hiks i-iya bunda Arkan ngerti"balas Arkan

"sini peluk bunda dlu"kemuadian Arkan pun ditarik kedalam pelukan hangat sang bunda yang juga sudah menitikkan air mata kesedihan

Mereka pun akhirnya menangis bersama seperti akan pergi berjauhan

Flashback off. .

Kini Arkan melamun dalam pelukan juna dan dengan sekali guncangan Arkan kembali tersadar dan hanya melihat kearah juna dan leo dengan tatapan kosong dan kesepian

Juna dan leo yang melihat tatapan itu pun terpaku sejenak seakan tatapan itu memiliki arti tak ada harapan untuk hidup

Karna sedari tadi mereka hanya diam leo pun berniat membawa Arkan ke mansion nya, mungkin dengan pelukan sang mommy ia mau bercerita sedikit??

"Arkan, lo mau gak pulang dari sekolah kita main ke mansion gue?? "
Tanya leo

Dan hanya mendapat gelengan dan lagi dengan tatapan kosong

ARKAN PRATAMA || [END]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang