chapter 27

239 8 0
                                    


Holaaaaaaaaaa 🙌

Gimana kabarnya?? Baik kan??
Ouh iya aku mau ucapin makasih sebanyak banyaknya buat kalian para readers book ini maupun book kenzo Alandrix

Gimana pun berkat kalian book aku perlahan mulai dikenal banyak orang sampai saat ini

Thank you guyss and i love you

Happy reading...

.
.
.
.

Pagi ini Arkan sudah berada di dirumah sakit medika hospital untuk melaksanakan cuci darah pertamanya

Bukankah membutuhkan persetujuan dari keluarga dan tanda tangan setuju??

Ya Arkan sempat meminta surat setuju untuk cuci darah dan dengan gerak cepat ia mencari sembarang orang untuk dimintai tolong menanda tangani surat itu dan bergegas kembali setelah berhasil

"dengan Arkan Pratama?"ucap resepsionis ketika melihat Arkan yang berjalan menuju dirinya di meja

"ya saya sendiri"

"baik, anda sudah ditunggu di ruang dokter ariana ya"ujar resepsionis itu dengan ramah dan disertai senyuman manisnya

"Anjirr manis banget senyumnya meleleh gue"batin Arkan

Setelah sadar dari lamunannya Arkan pun segera berjalan menuju ruang dokter ariani dengan jantung yang sedang berdisko didalam

Belakangan ini badannya semakin lemah dan sering kali mimisan yang biasanya 3-4 kali sehari kini bisa 4-5 kali dalam sehari

Ia pun segera masuk ke ruang dokter ariani dan disambut dengan sebuah senyuman bagitu menenangkan hatinya

"sudah siap Arkan,ouh ya kamu sendirian?"tanya ariani

"bismillah siap tante, dan ya saya sendirian, keluarga saya sibuk tan"balasnya gugup

"baiklah kamu silahkan berbaring di brankar kita akan menuju ruang operasi beberapa jam lagi, banyakin doa ya semoga kegiatan kita ini lancar"ucap ariani

(jujur kurang paham tentang ilmu kedokteran)

Beberapa jam pun terlewati..

brankar Arkan pun mulai didorong menuju ruang operasi kecil untuk melakukan operasi kecil pembuatan Akses pembulu darah

(dari google)

Sesampainya di ruang operasi Arkan pun segera dibius dan mereka memulai operasi kecil itu dengan sangat hati hati

.
.

Kini diruangan Arkan, ia tengah terlelap akibat dibius oleh ariani dan operasi yang dilaksanakan pun berjalan dengan lancar tak ada kendala apapun sehingga memudahkan mereka untuk segera menyelesaikan operasi tersebut

2 jam kemudian..

"eughh"lenguh Arkan yang tersadar dari pingsan nya

"aduh pusing banget kampret "gumam Arkan lirih

Setelah itu dokter ariani pun kembali Masuk Kedalam ruang rawat Arkan untuk melakukan pemeriksaan pada tubuh Arkan yang baru saja melakukan selesai melaksanakan operasi kecil pembuatan akses pembulu darah

"apa yang kamu rasakan saat ini Arkan?"tanya ariani

"pusing tan"balasnya lemas

"hal itu wajar dialami pada orang yang melakukan akses pembulu darah Arkan, kamu tau kan efek samping cuci darah apa"tanya ariani pada Arkan

ARKAN PRATAMA || [END]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang