Holaaaaaaaaaaa 🙌Berhubung mood aku lagi bagus nih ya jadinya aku up lagi hehe
Yaudah gak mau banyak ngetik langsung aja baca
Happy reading...
.
.
.
.Arkan dan leo saat ini tengah berbaring dikasur dengan menatap langit langit kamar milik leo
"kan"panggil leo tanpa menatap kearah Arkan
"hm"
"lo kenapa sembunyiin ini semua dari kita kita?" tanya leo lagi
"gue gak mau kalian repot, dan juga kalo udah ketahuan gini gue bisa apa"jelas Arkan
"terus ini bisa diobati kan?" tanya nya pelan
Terdengar helaan nafas dari Arkan yang membuat leo mulai berfikir aneh aneh
"diperpanjang dengan rutin cuci darah setiap minggu"balanya menahan isakan yang akan kembali keluar
Leo sendiri pun hanya bisa menahan diri agar tak menangis lagi, ia tak menyangka bahwa sohibnya akan memiliki riwayat penyakit mengerikan seperti ini
"lo tenang aja kan, gue bakal selalu sama lo"ucap leo
Mereka pun kembali terdiam hingga ketukan pintu terdengar
Dengan sigap leo mulai menekan tombol yang ada disamping kasurnyaSetelah pintu terbuka terlihatlah juna dengan wajah datar menatap ke arah mereka
Mereka yang ditatap pun hanya bisa meneguk ludah mereka kasar melihat tatapan juna yang begitu dingin dan datar
"ee-eh lo disini jun"basa basi leo sembari menghilangkan kegugupan yang ada pada dirinya, Arkan memilih tetap diam sembari memperhatikan juna dan leo
tiba tiba juna menghampiri Arkan dan leo lalu memeluk mereka dengan erat hingga keduanya sangat sulit untuk bernafas
"ehh anjir lepas bege sakit ini leher gue"protes leo sembari memberontak dari pelukan juna
"iyaa awassss ih junababi minggir sesek nafas ni gue"sewot Arkan
Setelah itu mereka pun segera dilepaskan oleh juna
Keduanya berusaha bernafas dengan benar dan langsung menatap tajam kearah juna dan dibalas dengan tatapan tak bersalah juna
"suruh siapa lo lo pada ngumpul disini gak ngajak gue"ucap juna membela diri
Setelah itu mereka pun kembali bercanda tawa hingga ketiganya lelah
"woi ambilin makanan kek, nih tamu masa gak disuguhi apa apa sih, gak modal ya leo"pancing juna
Leo pun hanya menghela nafas kemudian beranjak bangun dan menarik tangan Arkan untuk ikut turun bersamanya
Setelah mereka pergi juna pun segera duduk dan melihat sekeliling kamar leo hingga tatapannya berhenti disebuah kertas berlogo rumah sakit walaupun sudah remuk tetap saja terlihat warna dan logo rumah sakitnya
Dengan cepat ia segera mengambil kertas tersebut dan membaca nya hingga selesai
tangan nya terkepal erat menahan gejolak emosi yang datang secara tiba tiba, hatinya pun ikut menjerit, ia ingin menangis untuk saat ini
"Arkan kok lo sembunyiin ini dari gue"lirih juna yang perlahan air matanya jatuh
Ceklek
Pintu terbuka dan terlihat Arkan yang tangannya full membawa jajanan untuk mereka dan leo sendiri membawa minuman
KAMU SEDANG MEMBACA
ARKAN PRATAMA || [END]✔
Teen Fiction[FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA] BOOK KEDUA⚠ Seorang remaja sma tampan berusia 17 tahun yang hidup sebatang kara setelah ditinggal orang tua nya. Memiliki 2 orang sahabat yang telah menemaninya dari orok sampai sekarang ARKAN memiliki sifat playboy nor...