chapter 29

254 8 0
                                    


Holaaaaaaaaaaa 🙌

Berhubung mood aku lagi bagus nih ya jadinya aku up lagi hehe

Yaudah gak mau banyak ngetik langsung aja baca

Happy reading...

.
.
.
.

Arkan dan leo saat ini tengah berbaring dikasur dengan menatap langit langit kamar milik leo

"kan"panggil leo tanpa menatap kearah Arkan

"hm"

"lo kenapa sembunyiin ini semua dari kita kita?" tanya leo lagi

"gue gak mau kalian repot, dan juga kalo udah ketahuan gini gue bisa apa"jelas Arkan

"terus ini bisa diobati kan?" tanya nya pelan

Terdengar helaan nafas dari Arkan yang membuat leo mulai berfikir aneh aneh

"diperpanjang dengan rutin cuci darah setiap minggu"balanya menahan isakan yang akan kembali keluar

Leo sendiri pun hanya bisa menahan diri agar tak menangis lagi, ia tak menyangka bahwa sohibnya akan memiliki riwayat penyakit mengerikan seperti ini

"lo tenang aja kan, gue bakal selalu sama lo"ucap leo

Mereka pun kembali terdiam hingga ketukan pintu terdengar
Dengan sigap leo mulai menekan tombol yang ada disamping kasurnya

Setelah pintu terbuka terlihatlah juna dengan wajah datar menatap ke arah mereka

Mereka yang ditatap pun hanya bisa meneguk ludah mereka kasar melihat tatapan juna yang begitu dingin dan datar

"ee-eh lo disini jun"basa basi leo sembari menghilangkan kegugupan yang ada pada dirinya, Arkan memilih tetap diam sembari memperhatikan juna dan leo

tiba tiba juna menghampiri Arkan dan leo lalu memeluk mereka dengan erat hingga keduanya sangat sulit untuk bernafas

"ehh anjir lepas bege sakit ini leher gue"protes leo sembari memberontak dari pelukan juna

"iyaa awassss ih junababi minggir sesek nafas ni gue"sewot Arkan

Setelah itu mereka pun segera dilepaskan oleh juna

Keduanya berusaha bernafas dengan benar dan langsung menatap tajam kearah juna dan dibalas dengan tatapan tak bersalah juna

"suruh siapa lo lo pada ngumpul disini gak ngajak gue"ucap juna membela diri

Setelah itu mereka pun kembali bercanda tawa hingga ketiganya lelah

"woi ambilin makanan kek, nih tamu masa gak disuguhi apa apa sih, gak modal ya leo"pancing juna

Leo pun hanya menghela nafas kemudian beranjak bangun dan menarik tangan Arkan untuk ikut turun bersamanya

Setelah mereka pergi juna pun segera duduk dan melihat sekeliling kamar leo hingga tatapannya berhenti disebuah kertas berlogo rumah sakit walaupun sudah remuk tetap saja terlihat warna dan logo rumah sakitnya

Dengan cepat ia segera mengambil kertas tersebut dan membaca nya hingga selesai

tangan nya terkepal erat menahan gejolak emosi yang datang secara tiba tiba, hatinya pun ikut menjerit, ia ingin menangis untuk saat ini

"Arkan kok lo sembunyiin ini dari gue"lirih juna yang perlahan air matanya jatuh

Ceklek

Pintu terbuka dan terlihat Arkan yang tangannya full membawa jajanan untuk mereka dan leo sendiri membawa minuman

ARKAN PRATAMA || [END]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang