Suasana begitu hening saat para siswa sedang melaksanakan upacara bendera di hari Senin pagi, matahari yang begitu terik menusuk ke kulit sehingga membuat para murid berharap upacara ini cepat selesai.
"Zar,, gua capek, kaki gua udah pegel rasanya mau pingsan ini."
"Sabar ree! Bentar lagi juga selesai."
Menit demi menit pun berlalu dan
akhirnya upacara itu pun selesai."Akhirnya selesai juga, kulit gua yang cantik ini perih banget kebakar matahari."
"Lebay banget Lo!"
"Seharusnya gua pake sunscreen 2 ruas jari tadi."
"Emang lo pake nya gimana?"
"Cuma se Ujung kuku."
"Salah sendiri."
"Zara! Gua itu mau berhemat, lo tau kan kalo skincare gua itu mahal-mahal, makannya wajah gua cantik kek gini."
"Iya-iya dehh yang paling cantik."
"Zaraaa!! gua kan memang cantik."
Zara hanya tertawa melihat tingkah kawannya yang sok princess ini.Setelah upacara selesai mereka pun memasuki kelas, saat hendak masuk tangan Zara di tarik oleh seseorang yang sudah sangat dia kenal.
"Zara,,"
"Fahri? Kamu udah masuk sekolah? Bukannya kemarin sakit?"
"Aku udah sembuh kok, aku gak bisa izin lama-lama."
"Takut ketinggalan pelajaran?"
"Takut gak bisa lihat kamu." Fahri sambil tersenyum melihat Zara, sedangkan Zara salting dengan ucapan Fahri.
"Kamu bisa aja deh."
"Memang iya, sehari aja gak liat kamu aku gak bisa."
"Stop Fahri! kamu mau buat jantung aku copot? "
Fahri tertawa melihat tingkah Zara yang salting karena dia terus menggoda nya.
"Oke-oke sory, nanti pulang sekolah kamu ada waktu free gak?"
"Ada, kenapa?"
"Nanti aku boleh ngajak kamu jalan gak?"
"Mmm, boleh deh."
"Yesss, nanti aku jemput ya?"
"Iya Fahri, aku masuk kelas dulu ya."
"Iyaa, belajar yang rajin Zara ku."
"Kamu juga."
Zara dan Fahri sudah dekat sejak mereka kelas 11. Keduanya tidak pernah memiliki status pacaran, tapi kedekatan mereka sering banyak yang mengira kalo mereka pacaran. Setelah berbincang mereka masuk ke kelas masing-masing, kelas mereka berbeda Fahri kelas IPA 3 sedangkan Zara IPA 1.
****
Saat jam istirahat Rere dan Zara pergi ke kantin untuk membeli mie ayam, sambil menunggu pesanan, tiba-tiba Rere bertanya kepada Zara karena tadi dia tak sengaja melihat Zara ngobrol dengan Fahri.
"Zar! Tadi gua liat Lo ngobrol sama Fahri ya?"
"Iya, emang kenapa?"
"Kalian bahas apa aja kek serius banget?"
"Bahas masalah sekolah aja gak ada yang lain."
Rere terdiam sejenak dan dia kembali bertanya kepada Zara.
"apa Lo udah jadian sama Fahri?"
"Gak lah ree, kok kamu mikirnya gitu sih?"
"Ya kalian kan udah Deket dari kelas 11, gak mungkin kalian gak ada hubungan apa-apa."
"Dulu dia pernah nembak aku tapi aku belum mau pacaran."
"Kalo seandainya dalam waktu dekat ini Fahri nembak Lo, Lo mau?"
"Hmm,,, kek nya iya sih, jujur ya re! gua juga udah jatuh cinta sama Fahri dan saat di dekat dia gua gak munafik, gua merasa udah jatuh cinta sama dia."
"Kalo menurut Lo gimana re?"
"Gua sih berdoa yang terbaik aja buat Lo, asalkan Lo bahagia ya gua juga bahagia."
Obrolan mereka terhenti saat pesanan mereka selesai.
"Ini mie ayamnya dek."
"Terimakasih bik."di balas anggukkan oleh sang penjaga kantin itu dan mereka pun fokus dengan mie ayam mereka dan langsung menyantap nya.
Tak lama kemudian bel masuk berbunyi menandakan istirahat telah selesai, Zara dan Rere masuk kelas dan sambil menunggu guru datang mereka kembali melanjutkan obrolan mereka, Zara yang pertama membuka topik.
"Ree, tadi Fahri mau ngajak gua jalan."
"Hahh??, serius ? Jalan ke mana?"
"Gak tau."
"Terus Lo mau?"
"Iya."
"Jangan-jangan Fahri mau nembak Lo? enak banget ya Lo udah nemuin cowok yang mencintai Lo, gak kek gua di goshting mulu."
"Laah, bukannya kemarin kamu Deket sama Leo anak IPS itu?"
"Kemarin sih iya, tapi lama-lama gua gak respect lagi sama dia."
"Kenapa bisa gitu?"
"Sebenarnya gua udah jatuh cinta sama cowok lain, tapi cowok itu suka sama cewek lain dan mungkin dia udah punya pacar."
"Dunia ini luas ree! di luar sana banyak kok cowok ganteng, Lo bisa cari cowok lain. Lagian kan lo juga cantik kek princess, pasti banyak cowok yang mau sama lo."
"Aaaaa Zaraaa!!"
"Apaa? Jangan galau terus dong, biasanya suara kamu kek speaker rusak paling cempreng."zara terkekeh melihat wajah Rere yang cemberut.
"Pagi anak-anak! hari ini kita ujian harian, kalian udah siap?"
"Lohh, pak kok mendadak ujian nya? Kita belum belajar."jawab Noval yang kaget karena ujian mendadak.
"Memangnya bapak harus menghubungi kalian dulu satu persatu untuk memberitahukan kalo hari ini ujian? namanya ujian harian itu bisa kapan aja, jadi kalian juga harus belajar di rumah tanpa disuruh, paham?!"
"Iya pak"jawab murid -murid dengan serentak meskipun beberapa murid sangat pasrah karena tidak akan bisa menjawab ujiannya.
"Oke buku catatan di simpan, hanya siapkan selembar kertas dengan pulpen, bapak akan sebutkan soalnya."
Ujian pun berlangsung dan mereka hanya pasrah karena sebagian dari mereka tidak belajar sama sekali. Tapi tidak dengan Zara, tanpa di suruh pun Zara belajar setiap malam karena itu dia menjadi yang paling pintar di kelas nya.
Happy reading 😊
Next...
KAMU SEDANG MEMBACA
Lautan Dan Lukanya
Teen Fiction"Zara gak bisa janji buat jadi bhayangkari nya kak Gilang" "Kenapa? Kakak cuma mau kamu" Gilang menatap mata Zara dengan penuh harapan "Penyakit aku makin parah, Zara takut gak bisa nepatin janji itu"