4.Rindu Papa

87 62 6
                                    

Melihat Fahri yang sudah jauh dari rumah nya, Zara masuk ke dalam rumah dan dia langsung berbaring di tempat tidur karena demi apapun, perut nya benar-benar sangat sakit rasanya bagai di tusuk ribuan jarum.

"Astaga perut gua, kenapa sakit banget."

tak kuat menahan nya lagi tanpa sadar keluar bulir air dari sudut matanya.

"Mamaa,, perut Zara sakit banget!!"

Zara menangis sambil memegangi perutnya.

"Perasaan gua gak pernah telat makan, gak mungkin kan asam lambung." Zara memilih mendiamkan sakitnya, dia berusaha menahannya.

Menelpon mama nya? percuma! mama nya bahkan tidak akan khawatir, yang ada dia mendapat perkataan yang tidak menyenangkan dari mama nya.

Saat Zara sakit Mama nya malah marah -marah dan bilang kalo Zara merepotkan, beban, sejak saat itu setiap dia sakit Zara memilih memendam sakitnya sendiri.

Setelah beberapa menit, sakitnya perlahan menghilang, Zara pun duduk dan baru menyadari kalo dia belum mandi dari tadi.

"Pantesan gerah, gua belum mandi."

"Sampe lupa mandi karena perut sakit." Zara kemudian mengambil handuk dan bergegas menuju kamar mandi.

Suara deringan telpon menghentikan langkahnya, ternyata Fahri yang menelpon dan Zara langsung mengangkat telpon nya.

"Zara,,"

"Iya Fahri"

" Kamu gimana sekarang? Masih sakit perutnya?"

"Udah gak sakit lagi."

"Syukurlah, sekarang kamu lagi apa?"

"Aku mau mandi."

"Ouh oke, tadi aku udah gofood in kamu makanan, nanti tunggu aja ya driver nya."

"Fahri, kamu kok jadi repot kek gini."

"Gak apa-apa Zar, yah udah kamu tunggu dulu makanannya nyampe. kalo udah nyampe habis itu langsung makan, mandi terus langsung istirahat ya  "

"Iya Fahri, makasih ya."

"Iya Zar." Zara pun memutuskan panggilan nya.

"Permisi!! permisi."

"Iya bentar." Zara membuka pintu dan ternyata itu driver yang mengantar makanannya.

"Atas nama Zara?"

"Iya pak."

"Ini ada Gofood mbak, udah di bayar atas nama Fahri."

"Makasih pak." di balas anggukkan oleh driver itu, setelah driver itu jauh Zara masuk ke dalam rumah.

Ternyata Fahri membelikan nasi goreng kesukaan Zara, Zara senang karena Fahri begitu perhatian.

"Gua chat Fahri dulu mau bilang terima kasih."

"Makasih ya makanannya."

"Iya Zara, di makan ya?"

"Oke Fahri."

"😊❤️"

Zara memakan nasi goreng itu, setelah selesai dia langsung mandi.

"Sekarang badan gua udah enakan, udah seger."

Setelah selesai mandi Zara langsung tertidur pulas, mungkin karena kecapekan dari jalan tadi siang membuat matanya begitu berat dan langsung tidur.

         

                               ****

Zara melihat sosok pria yang menghampirinya, wajah itu terlihat tidak asing baginya, wajah yang sangat ia rindukan selama ini.

"Papaaa, papa kenapa baru nemuin Zara? Zara rindu sama papa."

"Nak, maafin papa ya, papa gak bermaksud ninggalin Zara."

"Terus kenapa papa gak pernah nemuin Zara selama ini?"

"Papa terpaksa nak, papa gak mau buat kamu sedih."

"Justru dengan papa pergi Zara makin sedih paa, papa gak pernah tanya keadaan Zara selama ini?"

Ayah Zara hanya terdiam dan dia berusaha menahan air mata nya.

"Zara gak minta apa-apa dari papa, Zara cuma mau perhatian papa, oke kalo papa gak kasih nafkah buat Zara, Zara gak masalah, tapi papa gak pernah nyari Zara selama ini? Itu yang buat Zara sakit."

"Zara, andai kamu tau apa yang sebenarnya terjadi nak."

"Sejahat itu kamu menilai papa?" Papa Zara menangis karena tak bisa menahan nya lagi.

"Gak apa-apa, ini memang salah papa karena gak pernah merhatiin kamu selama ini, tapi kamu harus tau nak gimanapun Papa sayang sama zara."

Kemudian laki-laki itu pergi meninggalkan Zara, air mata Zara kini tak terbendung lagi dia menangis menatap lelaki itu.

"Papa mau kemana? Jangan tinggalin Zara pa!!" teriak Zara

"PAPAAA!!"
Tanpa menghiraukan Zara, laki-laki itu pergi dan meninggalkan Zara sendiri.

"Papaa." Zara terbangun dari tidurnya, dia berkeringat karena baru saja dia bermimpi papa nya pergi meninggalkan nya, nafasnya tak beraturan.

"Papa, papa di mana?" Zara menangis karena itu tadi hanya mimpi, dia selalu berharap agar bisa bertemu papa nya secara nyata.

"Paa, Zara kangen banget sama papa, kenapa papa gak pernah temuin Zara?"

"Apa papa gak sayang sama zara?" Zara makin terisak dalam tangisnya, air matanya terus mengalir tanpa henti.

Pukul menunjukkan jam 01.00 Zara tidak bisa tidur lagi, pikiran nya ke mana-mana. Setelah mencoba menenangkan dirinya Zara mencoba untuk tidur.

"Zara please dong kamu tidur besok harus sekolah, gua gak mau sakit lagi, Lo itu sendiri gak ada siapa-siapa yang mau urus Lo kalo Lo sakit." ucap Zara pada dirinya sendiri.

Zara terus memejamkan mata nya dan berusaha tidur, setelah hampir sepuluh menit dia mencoba lagi akhirnya matanya mulai memberat, dan Zara tertidur.

 

                   Happy reading 😊






                                                  Next ......

Lautan Dan Lukanya Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang