3.First Date

95 71 7
                                    

Sepulang dari sekolah Zara langsung makan, karena ujian harian tadi benar-benar menguras energi nya.

Selesai makan dia berbaring karena begitu mengantuk, Saat dia hampir beralih ke alam mimpi suara ponsel nya mengagetkannya. ternyata, Fahri yang menelpon nya.

Zara baru ingat kalo Fahri mau mengajak nya jalan, Zara kemudian mengangkat telpon nya.

"Iya Fahri?"

"Zar, kita jadi jalan kan hari ini?"

"I-iya."

"Suara kamu kok kek lemes banget? Kenapa?"

"Aku tadi ketiduran, aku lupa kalo kita mau jalan hari ini sorry ya."

"It's okay Zara, kamu siap-siap aja ya nanti aku jemput."

"Iya Fahri."

"Oke, telpon nya aku tutup dulu ya aku mau siap-siap."

"Iya Fahri, aku juga mau siap-siap."

Zara merasa agak deg-degan karena ini pertama kalinya dia di ajak jalan oleh cowok atau bisa di bilang first Date, Zara terus bertanya pada diri nya sendiri.

"Kira-kira Fahri mau ajak gua ke mana ya?"

"Kok gua deg-degan."

"Mana ini first Date gua lagi."

Zara sudah selesai bersiap-siap dan dia tinggal menunggu Fahri datang, tak lama itu terdengar klakson motor dari depan rumah nya.

Zara berfikir mungkin itu Fahri dan dia langsung membuka pintu, dan ternyata dugaannya benar itu memang Fahri.

"Udah selesai ?" tanya Fahri pada Zara

"Udah kok."

"Ayok kita pergi sekarang!"

"Oke."

                              ****

Setelah hampir setengah jam mereka jalan, Fahri berhenti di sebuah minimarket untuk membeli beberapa cemilan untuk mereka makan.

"Zar, kita makan cemilan aja ya? gak apa-apa kan?"

"Iya Fahri, lagian aku juga udah kenyang tadi udah makan di rumah."

"Maafin ya, aku cuma bisa ajak kamu makan kek gini." Maklum lah budget pelajar sok-sok mau nge-date wkwkw.

"Fahri, aku gak masalah kok dengan makanan apa pun itu, sekarang kita mau ke mana?"

"Aku mau ajak kamu ke pantai."

"Pantai?? Menarik, kok kamu tau kalo aku suka pantai."

"Zarr, aku udah lama suka sama kamu dan aku udah cari tau banyak tentang kamu, kesukaan kamu." Lagi-lagi Zara di buat salting oleh Fahri.

Setelah sampai di pantai mereka mencari tempat yang nyaman untuk mereka tempati.

"Zar, kita duduk di deket batu itu aja yok? suasana nya kek aesthetic banget di sana."

"Sok aesthetic banget sih kamu."

"Emang kenapa? Kan memang aesthetic."

"Iya deh iya."

Mereka pun lalu duduk di deket batu itu, Fahri benar disini pemandangannya indah.

suasana yang langsung menghadap ke laut, dan senja yang mulai terlihat karena hari yang mulai sore menambah keindahannya.

"Bagus banget sih selera kamu."

"Kan udah aku bilang, kamu suka kan?"

"Suka, terutama pada senja itu."

Lautan Dan Lukanya Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang