Sesampainya di rumah sakit, Gilang langsung membopong tubuh Zara. Ia begitu panik sampai ia begitu terburu-buru.
"Suster! Tolongin teman saya sus."
"Temannya kenapa mas?"
"Teman saya pingsan." dengan terburu-buru, suster itu memanggil rekannya yang lain untuk memindahkan Zara ke bad hospital.
"Mas tunggu di sini dulu ya, dokter akan memeriksa nya."
Gilang, Ricky dan Rendi menunggu di ruang tunggu, sementara Jeffry dan Anton mengurus administrasi.
Di sisi lain Zara terbaring lemas di IGD, dokter yang memeriksanya membulatkan mata saat melihat bahwa pasien yang akan ia tangani ternyata Zara.
"Ya ampun Zara, ternyata kamu." Dokter langsung memberi tindakan dibantu oleh para perawat.
"Zara kamu yang kuat ya." Dokter itu sangat prihatin melihat kondisi Zara yang sekarang.
****
Dari tadi Gilang hanya melamun sambil memikirkan keadaan Zara, ia begitu khawatir takut terjadi apa-apa dengan Zara.
"Lang, kok lama banget sih? Gua khawatir sama Zara." Ucap Jeffry, sedangkan gilang hanya menatap Jeffry frustasi.
"Udah Jeff, Lo gak usah mikir macem-macem, berdoa aja semoga Zara gak kenapa-kenapa." Sahut Rendi dan di balas anggukkan oleh Jeffry.
Setelah lama menunggu akhirnya seorang perawat keluar dari ruang IGD tersebut.
"Keluarganya Zara? Apakah ada? dokter ingin bertemu."
"Sa-saya temannya sus, keluarganya gak ada, boleh kan di wakilkan sama saya aja?" Tanya Gilang.
"Ya udah gak apa-apa, silahkan masuk dulu mas! dokter ingin bicara." Tanpa basa-basi Gilang langsung menemui dokter.
"Permisi dok."
"Iya silahkan."
"Kamu siapnya Zara?" Tanya dokter itu.
"Saya temannya dok."
"Baru kali ini saya liat Zara ke rumah sakit di anterin, biasanya dia ke sini sendiri."
"Jadi Zara sering berobat ke sini dok?."
"Iya, karena kan Zara wajib check up."
"Maksud dokter?"
"Jadi Zara tidak cerita sama kamu?"
"Cerita apa dok? Saya gak ngerti maksud dokter." Gilang kebingungan dengan perkataan dokter itu.
"Kamu teman dekatnya Zara ya?"
"I-iya." Gilang men iya kan meskipun sebenarnya dia dan Zara belum berteman lama dan belum begitu dekat.
"Jadi saya mau cerita sama kamu, saya kasihan sama Zara kalo dia harus pendam semua ini sendirian."
"Sebenarnya Zara ini adalah pasien saya, dia sudah dua bulan ini bolak-balik ke rumah sakit untuk berobat." Lanjut dokter itu.
"Zara sakit apa dok?" Rasa penasaran Gilang semakin besar mendengar perkataan sang dokter.
"Gagal ginjal."
Deghh.. rasanya jantung Gilang berdebar kencang mendengar itu, dia tak menyangka Zara menderita penyakit yang mengancam nyawa nya.
"Sudah berapa lama dok?"
"Pas saya periksa sepertinya penyakit nya sudah lumayan lama, tapi mungkin dia mengabaikannya hingga baru mengetahuinya dua bulan ini."
KAMU SEDANG MEMBACA
Lautan Dan Lukanya
Teen Fiction"Zara gak bisa janji buat jadi bhayangkari nya kak Gilang" "Kenapa? Kakak cuma mau kamu" Gilang menatap mata Zara dengan penuh harapan "Penyakit aku makin parah, Zara takut gak bisa nepatin janji itu"