Dari tadi Zara terus memandangi jam karena sudah tidak sabar menunggu jam pulang, rasanya waktu berjalan begitu lama
Setelah beberapa pelajaran berlalu akhirnya yang ditunggu-tunggu pun tiba, kini bel berbunyi menandakan jam pulang
Dengan girang Zara keluar dari kelas, dia melihat Fiona yang sudah menunggunya di luar
"Fiona, hari gua pulangnya naik taksi aja ya"
"Lah kok gitu?"
"Soalnya gua mau singgah ke suatu tempat "
"Ke mana? kok Lo gak kasih tau gua?"
"Ada deh"
"Iihh loh kok gitu "
"Nanti gua kasih tau, tapi sorry banget ya gua udah buru-buru, gua duluan ya mau cari taxi "
Zara langsung berjalan dengan girang meninggalkan Fiona
Kini Zara sudah mendapatkan taxi dan taxi nya mulai jalan, sebelumnya dia sudah memberitahu kepada supir dimana dia akan berhenti
Setelah hampir setengah jam akhirnya mereka sudah sampai di lokasi yang di tuju, Zara membayar ongkos kemudian keluar dari taxi itu
Dia mulai berjalan menuju lorong ke rumah ayahnya, tapi dia melihat sebuah bendera kuning yang di pasang di depan lorong
"Kek nya tetangga papa ada yang meninggal?" Tanya Zara pada dirinya sendiri
Tapi dia kembali di buat terkejut saat melihat banyak orang di rumah ayahnya, terdengar suara lantunan Yasin dari dalam sana
Dia langsung masuk dengan terburu-buru, saat melihat ke dalam rumah ayahnya tubuhnya membeku di tempat melihat jasad yang tergeletak di sana
"PAPAAAA" Zara berteriak histeris
Dia langsung berlari dan menghampiri jasad ayahnya
"PAPA, Papa kenapa kek gini? Papa Udah janji kan mau rayain ulang tahun Zara" Zara menangis histeris membuat orang-orang di sana prihatin
Seorang ibu-ibu datang dari belakang Zara dan merangkul bahunya, dia mencoba menenangkan Zara
"Nak kamu yang sabar ya, ayah kamu mengalami kecelakaan hingga tidak bisa tertolong"
"Papa saya gak mungkin meninggal buk, dia Udah janji mau rayain ulang tahun saya, hikss... hikss...."
Bahkan ibu-ibu yang berada di sana juga ikut menangis karena tidak tega melihat Zara
"Kamu harus ikhlasin ayah kamu ya nak" ibuk itu terus menenangkan Zara
"GAKKK, papa gak mungkin ninggalin Zara, papa bangun paa, Zara udah dateng. Papa Udah janji kan sama Zara"
"Papa jangan ingkar janji, papa harus tepatin janji papa"
Hikss hikss hikss
"Tolong paa bangunn, tepatin janji papaaa"
Hati Zara semakin hancur saat melihat sebuah kue dan kado yang berlumuran darah di atas meja yang tak jauh dari ayahnya
"nak jangan kayak gini, nanti ayah kamu makin sedih" wanita itu terus merangkul Zara
****
Gilang yang merupakan anggota polri membantu mengamankan lalu lintas, jalanan begitu macet setelah tragedi kecelakaan tadi
Dia di bantu oleh beberapa polisi yang lain, Jeffri yang merupakan teman dekatnya juga ada di sana
"Jeff, kasian banget ya sama bapak tadi"
KAMU SEDANG MEMBACA
Lautan Dan Lukanya
Teen Fiction"Zara gak bisa janji buat jadi bhayangkari nya kak Gilang" "Kenapa? Kakak cuma mau kamu" Gilang menatap mata Zara dengan penuh harapan "Penyakit aku makin parah, Zara takut gak bisa nepatin janji itu"