⚔️: VII

117 18 8
                                    


←〣☆~♡~☆〣→

"Theo"

"Ibu?"

Theo bertemu Sang Permaisuri saat ia hendak menuju kamarnya.

"Salam, Ibu," sapanya.

Permaisuri tersenyum, "Dimana adik-adikmu dan juga Pangeran Moyland?" tanyanya.

"Jake sedang menemani William, Ellio, dan Ni-Ki yang ingin memetik buah di kebun. Sedangkan, Ethan mungkin sedang beristirahat di kamarnya," jawabnya.

"Oh, baiklah. Lalu, apa kau juga akan pergi ke kamarmu?" tanya Sang Permaisuri.

Theo mengangguk, "Namun jika Ibu ingin aku melakukan sesuatu katakan saja, jangan sungkan. Aku akan melakukannya. Apa Ibu butuh sesuatu?"

Sang Permaisuri menggeleng pelan, "Tidak ada. Pergilah ke kamarmu untuk beristirahat," ucapnya.

"Ibu akan kemana?" tanya Theo.

"Ibu akan ke taman dan mengajak Nyonya Allison mengobrol ringan sembari minum teh. Sepertinya itu menyenangkan," jawab Permaisuri.

Theo tersenyum, "Itu ide yang bagus, Ibu"

Sang Permaisuri mengangguk, "Sudahlah. Sepertinya, Allison sudah menungguku disana. Kau juga beristirahatlah," ujarnya.

Theo mengangguk, "Baik, Ibu"

"Eh, tunggu. Mengapa pakaianmu kotor. Apa kau terluka?" tanya Sang Permaisuri memerhatikan lengan dan pundak putra sulungnya.

Theo menggeleng, "Aku tidak apa, Ibu. Ini pasti karena aku berlatih pedang bersama dengan Ethan tadi," jawabnya disertai senyumnya agar Sang Permaisuri tidak merasa khawatir.

"Hah..baiklah. Kalau begitu, Ibu pergi dulu, ya. Selamat beristirahat"

"Iya, Ibu. Selamat bersantai," balas Theo.

Setelah Sang Permaisuri pergi, Theo melanjutkan langkahnya.

"Paman"

"Salam, Pangeran. Ada yang bisa saya lakukan?" ujar seorang penjaga di depan pintu.

"Aku hanya ingin bertanya. Apakah Pangeran Ricarad dan yang lainnya masih di kebun atau sudah kembali?" tanyanya.

"Saya tidak melihat Pangeran Ricarad dan ketiga pangeran lainnya, Pangeran. Hanya Pangeran Evander yang kembali dan sepertinya beliau sedang beristirahat," jawab Si Penjaga.

Theo mengangguk, "Terima kasih," ucapnya sebelum berlalu.

"Dengan senang hati, Pangeran"

•••

Theo membuka pakaian luarnya untuk mengoleskan obat di bagian lengan atas dan pundaknya yang terluka akibat menahan pohon tadi. Memang bukan luka besar, hanya beberapa goresan yang mungkin terkena batang atau ranting yang tajam.

Toktoktok

Theo dengan cepat memakai kembali pakaian luarnya serta menyimpan obatnya kembali di laci.

A STORY S2 || ENHYPEN [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang