⚔️: XVII

74 16 4
                                    


←〣☆~♡~☆〣→

"Kak!" panggil Ni-Ki.

Ethan yang sedang duduk di kamarnya itu pun menoleh.

"Kak, aku mendapatkan berita dari orang-orang"

"Kau keluar lagi?" tanya Ethan.

Ni-Ki mengusap tengkuknya, "Ee...Kali ini aku hanya keluar untuk menghirup udara segar. Sungguh! Udara di istana ini sama sekali tidak segar. Malah membuat sesak," jawabnya.

"Baiklah. Apa yang kau dengar?" tanya Ethan.

"Kau tahu, bukan? Istana Marien telah diambil alih oleh Raja dari Barat yang jika aku tidak salah, namanya adalah Stein"

Ethan mengangguk mendengar ucapan adiknya.

"Kini, Stein itu telah mati"

"Bagaimana bisa?" tanya Ethan terkejut.

"Mereka bilang, Stein mati oleh seseorang misterius yang kini menduduki kursi tahta Marien. Ia juga telah mengambil alih semua prajurit, tentara, pengawal dan pelayan istana. Kepemimpinan Marien sekarang benar-benar telah berganti. Rakyat di sana benar-benar hidup dalam kesengsaraan. Hari demi hari, orang-orang banyak yang mati. Mereka seperti dijajah di negeri sendiri," jelas Ni-Ki.

"Itu hal yang buruk. Seseorang yang bisa melawan Stein dengan mudah pasti memiliki kekuatan yang lebih besar. Itu sangat buruk bagi kita. Kita membutuhkan kekuatan yang jauh lebih besar jika ingin melawannya," ujar Ethan.

"Tapi, dimana kita bisa mendapatkan kekuatan itu?" tanya Ni-Ki khawatir.

•••••••

"Untuk apa kalian ke sana?" tanya Sang Raja.

"Untuk mencari informasi dan juga bantuan, Ayah," jawab Ethan.

"Tapi, Nak. Selain perjalanan yang sulit dan jauh, Istana Elzt juga berbahaya. Kau tahu? Mereka memiliki kekuatan yang sangat besar. Orang-orang di sana tidak akan membiarkan kalian masuk dengan mudah," ujar Sang Raja.

"Kami tahu, Ayah. Untuk itu, kami telah memiliki sesuatu yang berguna," ujar Ethan.

Ethan menunjukkan giok naga yang Jay berikan.

"Apa ini? Bukankah ini simbol mereka? Bagaimana kalian bisa mendapatkannya?" tanya Sang Raja.

"Seorang teman memintaku untuk menyimpannya," jawab Ethan.

"Ini adalah giok asli. Mungkin hanya bisa dimiliki oleh orang-orang tertentu di sana. Lalu, bagaimana benda ini bisa sampai di tangan teman kalian?" ujar Sang Raja.

Ethan dan Ni-Ki menggeleng.

"Untuk itulah kami ingin mencari tahu," jawab Ni-Ki.

"Ayah, izinkan kami pergi. Ini demi keadilan, kebaikan, dan keselamatan orang-orang. Juga demi nama baik Paman Raja Gyurald, Bibi Permaisuri dan keempat Pangeran Marien.." ujar Ethan.

"Ayah, aku ingin bertanya satu hal. Mengapa kau tidak menolong Paman Raja Gyurald disaat mereka sedang mengalami kesusahan. Saat itu, kami tidak tahu apa-apa karena kami sedang terpisah dari istana ini. Tapi, apakah dari kalian tidak ada yang pernah mendengar kabar mengenai Istana Marien?" tanya Ni-Ki.

A STORY S2 || ENHYPEN [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang