⚔️: XXII

60 11 5
                                    


←〣☆~♡~☆〣→


"Kakek, apa aku boleh berjalan-jalan sebentar di sini?" pinta Sang Putri.

"Kau ini. Aku dan kakakmu kemari untuk membahas penyerangan dan kau malah ingin jalan-jalan," ujar Raja Arthur.

Putri Luna sedikit memajukan bibirnya, "Aku kan, hanya bosan harus di istana terus-menerus," ujarnya.

Raja Scoulf sedikit tertawa, "Mengapa tidak, Raja? Aku akan senang bila Putri Luna senang," ujarnya.

"Hahh...baiklah. Pergilah, tetapi ingatlah untuk kembali lagi. Jika tidak, maka aku dan kakakmu akan meninggalkanmu sendiri di sini," ujar Raja Arthur pada akhirnya.

"Kalian tidak mungkin meninggalkanku!" sahut Putri yakin.

"Mengapa tidak? Sudah tiba saatnya aku lelah dan bosan mendengar celotehanmu," ujar Sang Pangeran.

Putri Luna menjadi sedikit kesal mendengarnya, "Baiklah! Lagipula, jika aku tinggal di sini itu tidak masalah. Paman Raja Scoulf pasti akan menerimaku dengan baik. Benar bukan, Paman Raja?" ujarnya.

"Ahaha, kau benar, Putri," sahut Raja Scoulf.

Raja Athur menggelengkan kepalanya pelan.

"Baiklah, aku pergi dulu, yaa, Kakek! Nanti aku akan kembali!"

"Ya. Jangan membuat kekacauan kemana pun kau pergi," peringat Sang Pangeran.

"Tentu saja! Kau pikir aku pembuat onar? Huh!"

•••••••

Putri Luna pun berlalu ditemani dengan dua orang pelayan di sampingnya. Ia memilih untuk berjalan-jalan di sekitar. Sekaligus menikmati bunga yang sedang mekar.

"Eh? Siapakah wanita cantik ini?"

Putri Luna bertemu dengan Sang Permaisuri yang tengah melakukan salah satu rutinitasnya setiap hari menghabiskan beberapa waktu untuk berkeliling istana.

"Ee.. Salam, Ny-nyonya?" ujar Putri Luna memberi salam.

"Ohh, apa kau tidak mengenalku?" tanya Permaisuri.

Putri Luna menggeleng, "Maaf, Nyonya. Aku baru saja tiba di sini," ujarnya.

"Ah, baiklah. Aku adalah permaisuri Raja Scoulf. Siapa namamu, Nak?"

"Oh, salam, Permaisuri. Aku tidak tahu jika itu kau," ujar Putri memberi salam hormat.

"Tidak masalah."

"Oh iya. Salam, Permaisuri. Aku Putri Luna, cucu Raja Arthur dari Istana Elzt," ucapnya.

"Raja Arthur? Apa Raja Arthur ada di sini?" tanya Permaisuri.

Putri mengangguk.

"Apa yang akan ia lakukan? ........... Melihat seorang putri di sini...apakah... Raja ingin menjodohkannya? Tidak tidak! Itu tidak boleh terjadi! Aku harus menghentikannya!"

"Ah, Putri. Apa kau memiliki waktu luang?" tanya Permaisuri ramah.

"Hm? Ya, tentu saja."

"Maukah kau datang ke paviliunku malam ini?"

"Untuk apa, Permaisuri?" tanya Putri Luna.

"Tidak ada. Hanya untuk menemaniku minum teh dan menikmati bulan. Apa kau mau?"

"Tidak!"

Permaisuri dan Putri menoleh dimana Ethan dan Ni-Ki datang menghampiri.

"Salam, Permaisuri"

A STORY S2 || ENHYPEN [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang