⚔️: VIII

112 17 6
                                    


←〣☆~♡~☆〣→

"AARGGHHHH!! Ada apa ini?! Me-nga-pa arghhh tubuhku terasa sakit sekali?!! RRHHH

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"AARGGHHHH!! Ada apa ini?! Me-nga-pa arghhh tubuhku terasa sakit sekali?!! RRHHH.. ARGHH..SHH.."

"Tidak...tidak.... Jay....Mengapa jari-jariku..mengapa jariku memiliki cakar yang-AKHHH tajam!!"

"Apa yang kau lakukan, Jay?! Mengapa kau mencakar tubuhmu sendiri?!!" teriaknya pada diri sendiri.

Langit malam yang gelap, awan hitam bergeser tertiup angin. Menampakkan bulan purnama yang bersinar sempurna.

"AAARRGGHHHH!!!

AUUUUUUUUUU!!!......"

"RGHHH..."

Seorang pemuda bernama Jay itu telah berubah wujud menjadi seekor serigala abu dengan mata merah yang menyala, melolong tepat dibawah sinar rembulan.


-⚔️-


"Ayah, mengapa setiap bulan purnama sering terdengar lolongan serigala? Apa mereka juga terlalu senang melihat purnama yang indah jadi mereka berteriak senang?" tanya Ellio.

"Serigala itu melolong untuk berkomunikasi. Mungkin saja, ia sedang ingin mengumpulkan kelompoknya untuk melakukan hal yang penting," jawab Sang Raja.

Raja, Permaisuri, dan keempat pangerannya kini tengah duduk santai di atas karpet lembut yang digelar di lantai atas istana. Dilengkapi makanan, minuman dan buah-buahan yang telah disiapkan oleh pelayan istana. Duduk dibawah sinar rembulan menikmati indah penampakan purnama yang sempurna.

"Ohh.. Jadi, karena mereka tidak bisa berbicara seperti kita. Mereka berbicara dengan lolongan?"

"Ya, Putraku. Hm.....Ayah punya satu pertanyaan untukmu. Apa kau bisa menjawabnya,hm?" ujar Sang Raja mencubit pipi Ellio yang duduk di pangkuannya.

"Apa itu Ayah? Katakan katakan!"

"Apa kau tahu berapa jumlah kaki seekor serigala?"

"Emm...Empat!"

"Salah!"

"Salah? Lalu, ada berapa?" tanya Ellio.

"Delapan!" sahut William yang sedang memakan kue.

"Bagaimana bisa? Apa bayangannya juga dihitung?" bingung Ellio.

"Kau tertipu, Ellio. Coba lihatlah dari sudut pandang yang berbeda-beda," sahut Theo.

"Heung??" bingung Ellio.

"Terdapat dua di depan, dua di kiri, dua di kanan dan juga dua di belakang. Totalnya delapan," jawab William.

A STORY S2 || ENHYPEN [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang