⚔️: XII

89 15 7
                                    


←〣☆~♡~☆〣→

"Ayo, Kak!! Sekarang saatnya bersantai sembari menikmati buah-buah segar dan secangkir teh

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ayo, Kak!! Sekarang saatnya bersantai sembari menikmati buah-buah segar dan secangkir teh. Ini aku dan Kak William sendiri yang memetiknya. Rasanya manisss sekaliii. Cobalah!"

Theo menerima suapan buah stroberi dari Ellio dengan senang.

"Kak Jake juga. Biarkan aku yang menyuapimu, Kak!"

William melakukan hal yang sama kepada Jake. Raja dan Permaisuri tersenyum melihat putra-putranya yang saling menyayangi itu.

"Benarkah semuanya berjalan lancar, Yang Mulia?" tanya Sang Permaisuri.

Sang Raja mengangguk, "Ya, Istriku. Berterima kasih kepada kedua Pangeran ini yang telah melakukan semua pekerjaannya dengan baik," jawab Sang Raja.

Theo menoleh, "Tidak, Ayah. Ini semua karena doa dan berkat dari kalian semua hingga akhirnya kami dapat memenangkan pertarungan kali ini," ucapnya.

"Benar. Kami hanya membantu. Bersyukur, doa Ibu, Ayah, Pangeran dan semua orang istana maupun rakyat terkabulkan. Memenangkan pertarungan ini membuatku sedikit merasa lega," Jake menambahkan.

Sang Raja dan Permaisuri tersenyum dan mengangguk mengiyakan ucapan kedua putranya yang sudah dewasa.

"Apa kalian berdua baik-baik saja? Apa ada yang terluka?" tanya Sang Ibu khawatir.

"Saat bertarung, untungnya hanya terkena luka gores, Ibu. Dan, itupun sudah aku obati. Ibu tenang saja. Aku baik-baik saja," jawab Jake.

"Lalu, bagaimana denganmu?" tanya Sang Ibu pada Theo.

Theo tersenyum, "Baik, Ibu. Hanya luka kecil dan sudah tidak apa," jawabnya.

Sang Permaisuri menghela nafas lega. Ia senang kedua putranya baik-baik saja.

"Lihatlah, apa ini. Sang Permaisuri menanyakan kedua putranya tetapi tidak dengan Rajanya," ujar Sang Raja bergurau.

"Ayah baik-baik saja?? Atau Ayah terluka? Jika Ibu tidak bertanya, maka izinkan aku yang bertanya padamu, Yang Mulia," ucap Ellio.

Semuanya tertawa dan Sang Raja mengusap kepala putra kecilnya.

"Putra bungsuku memang manis sekali"

"Ayah, aku juga manis. Lihat saja senyumku. Hmmm..manis, bukan??" William menengahi dan menunjukkan senyumnya yang manis.

"Memangnya kau apel?" tanya Ellio.

A STORY S2 || ENHYPEN [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang