⚔️: XIV

73 15 6
                                    


←〣☆~♡~☆〣→

←〣☆~♡~☆〣→

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Pengawal!!"

"I-iya, Yang Mulia?"

"Tidakkah kau berniat menyiapkan buah dan teh di atas meja ini?! Apa yang kau kerjaan?!" bentak seorang Raja dari musuh yang memenangkan pertarungan dengan Kerajaan Marienburg lalu.

Kini, Raja tersebut mengambil alih kekuasaan istana Marien beserta dengan penduduknya yang masih tersisa.

"Y-yang Mulia"

"Apa?!"

Seorang pengawal itu tertunduk takut, tubuhnya bahkan bergetar.

"Apa?! Katakan cepat!!" ucap Sang Raja.

"Ya-yang Mulia, d-di luar ada yang ingin b-bertemu dengan Yang Mulia," ucapnya terbata-bata.

"Bertemu denganku? Suruh saja ia pergi. Aku sedang tidak ingin diganggu," jawab Sang Raja menikmati tehnya.

"T-tapi.."

"Apa?! Kau mau melawanku??!"

Sang pengawal itu sontak bersujud, "Tidak, Yang Mulia. Ma-maafkan hamba, Yang Mulia"

"Siapakah orang-

"Senang bertemu denganmu"

Sang Raja melihat seseorang yang tiba-tiba saja sudah berdiri di hadapan mereka dengan marah.

"Siapa kau?! Lancang sekali kau menerobos masuk tanpa seizinku!!"

"Siapa aku? Itu tidak penting. Lebih baik sekarang, segera tekukkan lututmu dan mengabdilah padaku jika kau masih ingin bernafas"

"Hahaha"

Sang Raja tertawa meremehkan perkataanya.

"Apa kau tidak tahu siapa aku? Panggil aku Raja Stein. Akulah Raja dari Barat yang memenangkan pertarungan melawan Raja Marien. Dan kini, istana ini adalah milikku. Hahaha. Akulah raja di sini. Raja Stein yang berkuasa.." ucapnya bangga.

"Apa yang kau tunggu?! Segera beri hormat padaku!! Kau sedang berhadapan dengan seorang Raja," ucapnya merendahkan.

Orang itu menyeringai, "Kau terlalu bermimpi," ucapnya.

"Mimpi?? Ku pikir inilah mimpi menjengkelkanku yang bertemu denganmu. Huh! Pengawal, suruh ia pergi. Aku ingin pergi untuk beristirahat," suruhnya melenggang pergi.

A STORY S2 || ENHYPEN [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang