⚔️: IV

162 18 7
                                    

←〣☆~♡~☆〣→



Hari mulai malam. Bulan telah naik menggantikan matahari. Sinarnya yang lembut menerangi hutan yang rimba. Sosok di dalam gubuk kayu tengah duduk santai memandangi rembulan.

"Argh! Aku merasa lapar sekali. Sebaiknya aku pergi mencari hidangan lezat terlebih dahulu"



-⚔️-

"Salam, Raja. Sudah lama kita tidak bertemu. Maafkan aku yang tidak sempat berkunjung lagi ke istanamu," sapa seorang Raja dari negeri seberang.

"Haha tidak perlu sungkan begitu Raja Scoulf. Sekarang kau sudah menjadi seorang raja begitupula denganku. Bahkan kita berdua sudah memiliki putra-putra penerus kita," sahut Raja Gyurald yang tak lain ialah Raja dari Marienburg Castle.

"Senang mendengarnya"

"Duduklah. Mari kita menghabiskan waktu sebentar. Sudah lama aku tidak berbincang dengan sahabat lamaku ini," ujar Sang Raja.

"Nyonya Allison, kau bisa ikut denganku. Biarkan dua raja ini berbincang dan kita berdua juga dapat berbincang-bincang disana," ajak sang Permaisuri ramah.

"Benar. Pergilah bersama istriku, bawalah putramu bersama," sahut Raja.

Allison pun menoleh ke arah suaminya.

Raja Scoulf tersenyum kepada istrinya kemudian berkata, "Pergilah"

Setelah diberi izin, Allison pun berdiri untuk pergi bersama Permaisuri meninggalkan ruangan.

"Baiklah kalau begitu, biarkan kami pamit, Raja"

"Ah, tunggu sebentar. Kedua pangeran, apakah kalian ingin menemui putra-putraku? Kalian bisa berteman dengan baik seperti aku dan ayah kalian," ucap Sang Raja kepada kedua putra Raja Scoulf.

"Tentu saja, Paman Raja," jawab keduanya.

Sang Raja pun tertawa senang, "Ahaha bagus sekali. Pengawal, tolong antarkan kedua pangeran ini ke tempat putraku berada. Biarkan mereka berkenalan dan bermain bersama," perintahnya.

"Baik, laksanakan, Yang Mulia"

"Mari, Pangeran"

Kedua putra Raja Scoulf pun pamit mengikuti seorang pengawal yang menuntun jalan mereka. Sedangkan, kedua ibu tadi pun turut meninggalkan ruangan menyisakan dua orang raja beserta pengawalnya.

"Mereka sudah pergi. Katakanlah, Scoulf. Apa yang membuatmu resah? Wajahmu terlihat menyimpan setumpuk masalah," ucap Raja Gyurald yang seakan mengetahui isi hati dari sahabatnya itu.

"Hahh.... Gyurald, aku tidak tahu bagaimana harus memulainya. Negeriku, rakyatku, semuanya sedang kacau. Aku takut bahwasanya aku bukanlah seorang raja yang baik"

"Mengapa kau bicara seperti itu? Apa yang terjadi, Scoulf? Katakanlah, jangan sungkan. Aku sudah menganggapmu sebagai saudaraku"

Raja Scoulf akhirnya bercerita tentang negerinya yang sedang mengalami kesulitan. Banyak musuh yang menyerang entah darimana.

Peperangan semakin dekat, tetapi istananya saat ini sedang kekurangan pasukan dan senjata. Kebanyakan orang-orang di istana sedang tidak dalam keadaan tubuh yang baik.

A STORY S2 || ENHYPEN [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang