⚔️: XIX

86 16 7
                                    


←〣☆~♡~☆〣→

"Pangeran Moyric dari Istana Moyland?" ujar Sang Putri.

Ia menoleh ke arah Bibi Elma, "Aku belum pernah mendengar nama mereka. Em..tunggu! Mungkin, aku harus mengingat-ingat sesuatu.." ucapnya berpikir.

"Moy..Moyland.. AH! Apa Raja Moyland bernama Scoulf?" ujarnya.

Ethan mengangguk, "Benar, Putri. Raja Scoulf adalah ayah kami," ujarnya.

"Ah, itu artinya aku tidak salah ingat. Oh iya, aku belum memperkenalkan diriku. Salam, kedua Pangeran. Aku adalah cucu Nenek Permaisuri, namaku Luna," ujarnya memberi salam.

"Salam, Putri Luna."

"Paman, mengapa mereka masih berada di luar? Apa kalian tidak membiarkan mereka masuk?" tanya Sang Putri kepada penjaga.

"Putri, kami tidak bisa membiarkan sembarang orang masuk," jawabnya.

Sang Putri melihat Ethan dan Ni-Ki dari atas ke bawah.

"Tapi mereka bukanlah sembarang orang. Mereka adalah Pangeran, Paman,"ujar Sang Putri.

"Em..kedua Pangeran. Maukah kalian berteman denganku??" ujar Sang Putri dengan senyum cerianya mengulurkan tangan.

Ethan dan Ni-Ki menoleh satu sama lain. Sementara Sang Putri masih mengulurkan tangannya dengan senyum yang terpatri di wajahnya.

"Hm??"

Akhirnya, Ethan menerima uluran tangan itu.

"Ah, iya. Tentu saja, Putri," ucapnya.

Sang Putri juga mengarahkan tangannya pada Ni-Ki, "Bagaimana denganmu, Pangeran?"

"Ya, tentu, Putri," balas Ni-Ki.

Sang Putri tersenyum, "Baiklah. Sekarang mereka temanku! Jadi, biarkan mereka masuk," ujarnya pada pengawal.

"Tapi, Put-

"Lupakan! Ayo, Bibi, kita masuk!" ajaknya menarik tangan Bibi Elma.

"Oh? Kau juga, Pangeran!" ajak Sang Putri menarik tangan Ni-Ki dengan tangan satunya.

"E-eh?" ucap Ni-Ki bingung.

"Pangeran satunya. Ah, siapa? Evan? Ayo masuk juga!" ujar Sang Putri.

Ethan pun tersenyum dan menyusul mereka.


-⚔️-

"Baiklah! Tunggu sebentar, ya? Pelayan, tolong temani mereka. Aku akan panggilkan Nenek!" ujar Sang Putri sedikit berlari untuk menemui neneknya.

"Silahkan duduk, Tuan dan Nyonya," ucap salah satu pelayan mempersilahkan ketiganya duduk.

Tak lama dari itu, Sang Putri kembali.

"Nenek, lihatlah siapa yang ingin bertemu!" ucapnya.

"Permaisuri."

Bibi Elma memberikan hormatnya sampai bersujud.

A STORY S2 || ENHYPEN [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang