17 - Complaint

31.1K 2.9K 201
                                    

haloww, malam~ apa kabarreuu~ 🙈

Happy Reading!
—✦◌✦—
🐻🤎

"AYAH SUDAH GILA?!"

PLAK!

Bentakan memekik Yanzhi langsung dibalas tamparan oleh Zheng Liang. Pria paruh baya itu menatap nanar pada sang putri yang sudah bersikap sangat kelewatan.

"Ayah bahkan bingung kenapa Tuan muda Lean masih begitu baik pada keluarga kita, disaat dia bisa langsung menghancurkan perusahaan Ayah dalam satu jentikan jari. Tapi apa? Dia justru merasa kasihan pada Ayah karena memiliki seorang putri seperti dirimu!" cerca Zheng Liang dengan wajah menahan amarah.

Zheng Liang menunjuk Yanzhi, yang terduduk dilantai ruang keluarga setelah mendapat tamparan. "Setelah semua kegilaan yang kau lakukan, seharusnya Tuan muda Lean telah menyingkirkan keluarga kita sejak lama! Dan sekarang, disaat dia masih memiliki kebaikan hati untuk kita, kau malah mengatai dan mengamuk seperti orang gila dihadapan Ayah?"

"Cukup Ayah! Lean tidak mungkin setega itu padaku!" lirih Yanzhi mulai terisak.

"DIA TEGA YANZHI! KARENA KAU BUKAN SIAPA-SIAPA!! ADIKMU BAHKAN HARUS IKUT TERKENA IMBASNYA KARENA OBSESI GILA DALAM DIRIMU!!" bentak Zheng Liang mulai hilang kesabaran.

Yanzhi terisak hebat, memukul-mukul lantai dengan wajah tertunduk dalam.

Zheng Liang memejamkan mata, mengatur nafasnya yang memburu. "Setelah Xiuying pulang dari sekolah, Ayah akan langsung mengantar kalian ke bandara. Ayah juga sudah mencarikan pekerjaan untuk kalian disana."

"Belajarlah mandiri, dan jaga adikmu karena Ayah tidak lagi bersama kalian. Tolong berhenti egois, Yanzhi. Jangan terlalu mengecewakan Ibumu." lirih Zheng Liang dengan suara tercekat, sebelum melangkah pergi menaiki tangga.

Yanzhi meraung dilantai, mencengkram kuat dadanya yang terasa sesak. Hantaman hebat seakan menyerbu hatinya yang telah hancur begitu teringat pada sosok sang Ibu.

"I-Ibu, maafkan Zhizhi." isak Yanzhi lirih.

Ibu Yanzhi, telah meninggal karena kecelakaan begitu Xiuying berusia 8 tahun. Sejak saat itu, Zheng Liang harus bekerja sekaligus merawat kedua putrinya seorang diri.

Awal mula Yanzhi terobsesi pada Lean, saat dirinya ikut sang Ayah ke perusahaan besar Wang Group. Yanzhi kembali menangisi kepergian sang Ibu, hingga Lean yang entah datang dari mana memberinya sapu tangan dan langsung pergi begitu saja.

Lean tahu jika Zheng Liang selalu menegur bahkan merasa frustasi atas semua kelakuan Yanzhi. Tanpa hadirnya sosok istri dan seorang Ibu, Lean mengerti seberat apa kehidupan mereka.

Karena itu, Lean hanya mengancam Zheng Liang untuk segera mengirim kedua putrinya keluar negeri, tanpa diberi fasilitas apapun. Dan Zheng Liang, tidak diberi pilihan selain setuju. Meski ia hanya bisa mencarikan pekerjaan, serta menempatkan anak buah disana untuk menjaga serta memantau kedua putrinya diam-diam agar tak berbuat nekat.

Karena setelah pergi dari negara ini. Dengan segala kekuasaan yang dimiliki keluarga Wang, kecil kemungkinan untuk bisa kembali.

✦◌✦

Didalam kamar Lou, warna coklat muda dan putih mendominasi mewah nan megahnya kamar tersebut. Ditambah, adanya aroma lembut dari vanilla dan manisnya buah strawberry yang menyatu memenuhi seisi ruangan. Membuat siapapun akan merasa candu, begitu aroma khas dari si bayi beruang menyapa penciuman.

LOUISE Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang