haloww~ aku kembali ✌🏻
aku ngetik part ini tuh penuh usaha, udah berkali kali alurnya diubah gara gara kena writer block 😓 maaf yaa
Happy Reading!
—✦◌✦—
🤎🐻Lou melamun, netra emasnya terus menatap tajam kearah pintu kelas menunggu kedatangan Alter. Jam istirahat telah habis, dan kini para murid mulai berdatangan memasuki kelas.
Mata bulatnya menyipit, menatap sekilas kebawah meja dimana coklat pemberian Alter berada. Ucapan Lion sebelum pergi meninggalkannya tadi kembali terngiang. Dimana sang kakak sempat mengatakan, jika Alterio yang menjadi teman sebangkunya kini adalah Rio, kakak sepupu yang selalu ia nanti kedatangannya.
Lou berganti bersedekap dada, karena Alter belum juga datang. Juga sedikit gelisah, memikirkan kemungkinan bagaimana reaksi Rio nanti karena ia tidak bisa mengenali dirinya sejak pertemuan pertama mereka.
"Tidak bukan salah Lou, kakak juga sempat tidak mengenalinya. Sikapnya memang menyebalkan sejak dulu, kenapa juga dia tidak mengatakannya langsung!" Lou menjadi kesal sendiri, hingga tangan kecilnya terkepal lucu.
Seorang guru laki-laki memasuki kelas, dan Alter masih belum juga kembali. Guru tersebut memberi sapaan seperti biasa, dengan tatapan mengabsen setiap anak muridnya yang telah duduk dengan rapi. Hingga saat menemukan salah satu kursi yang masih kosong, guru tersebut segera bertanya seraya membenarkan kacamata.
"Kemana Alter?"
Lou segera menoleh pada kursi di sampingnya yang masih kosong. Kemudian, tatapannya beralih pada seorang gadis rambut pendek yang tadi mengajak Alter pergi ke kantin.
Gadis tersebut mengangkat tangan. "Mr. saat kami bersama tadi Alter pergi bersama kakak kelas, dan sampai saat ini belum juga kembali."
Mr. Wei, guru laki-laki di depan sana mengerutkan kening. "Siapa? Nicho dan Feiyu?" tebaknya asal, yang ternyata dibalas anggukan oleh sang murid.
Sudah bukan rahasia lagi. Sebagian besar para guru disini telah hafal, akan kenakalan Nicho si murid pindahan bersama Feiyu yang selalu disampingnya.
"Apa mereka terlihat akrab?"
Gadis itu tampak berpikir. "Mereka hanya terlihat sudah saling mengenal, Mr."
"Apa yang mereka lakukan? Dia masih murid baru namun sudah berani membolos?" gerutu Mr. Wei, sedikit tak menyangka jika Alter yang terlihat seperti anak baik-baik berteman dengan keduanya.
Lou di kursinya ikut terdiam, tak percaya sama sekali jika Rio yang ia kenal akan melakukan hal seperti itu. Lou sering mendengar cerita tentang Nicho dan Feiyu, karena beberapa teman kelasnya disini pernah menjadi korban mereka.
"Mr. Wei." panggil Lou, seraya beranjak berdiri dari kursinya.
"Ada apa, Lou?"
"Mr. Wei Lou mau ke toilet."
Mr. Wei langsung tersenyum, kemudian menganggukkan kepala. "Pergilah."
"Terimakasih Mr. Wei, permisi." pamit Lou, segera berlari kecil keluar dari kelas. Ia telah mengabaikan keinginan untuk pipis sejak tadi, karena lebih memilih menunggu Alter.
✦◌✦
Lou berjalan dengan tergesa kearah toilet, melupakan peringatan dari Felix yang melarangnya keluar kelas sendirian saat jam pelajaran tengah berlangsung. Semenjak kejadian waktu itu, Felix menjadi semakin protektif pada setiap pergerakannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
LOUISE
Genç KurguLouise Wang -- Bocah manja nan polos berusia 13 tahun. Si bungsu pecinta susu strawberry, dan akan mengaum layaknya bayi beruang saat ia sedang marah. Lou, si bayi beruang yang cengeng harus berakhir mendapat didikan yang cukup tegas. Di karenakan s...