haloww~ aku kangen kalian hueee 😫😫
Happy Reading!
—✦◌✦—
🐻🤎"Travis, Travis! Dasar kau pengkhianat!" Ravel, yang tengah bermain game menendang-nendang udara dengan kesal. Berusaha menahan umpatan, karena Lou si bayi beruangnya masih berada disana.
Lion yang duduk sendirian di sofa panjang, tampak memainkan botol susu Lou yang telah kosong. Tak peduli sama sekali pada Ravel yang sedang mengamuk tak jelas. Sedangkan si bayi, tengah berguling-guling di karpet tebal bersama Asfar.
"Mau kemana?" tanya Lion, saat melihat Lou tiba-tiba bangkit.
"Mau cari Mama." Lou duduk bersila dihadapan Asfar yang masih tiduran, menatap sang kakak meminta izin.
Lion mengangguk mengizinkan, membuat Lou langsung berdiri dan berlari kecil pergi menuju dapur. Asfar yang melihat itu, ikut berdiri ingin menyusul si bayi.
"Asfar, kemari." panggil Lion sebelum Asfar beranjak.
Asfar yang mendengar jika dirinya di panggil, langsung memutar arah untuk menghampiri Lion.
Lion mengusak kepala Asfar sebentar, kemudian menyodorkan botol susu ditangannya. "Bawa ini, berikan pada Mama, mengerti?"
Asfar menurut. Ia langsung mengambil botol susu dari tangan Lion menggunakan mulutnya, kemudian segera berlari mengejar Lou.
Buk!
"Apa sih?!"
Ravel yang hampir melempar ponselnya kelantai, langsung menoleh kearah Lion yang baru saja melempari kepalanya dengan bantal sofa.
"Berisik!"
"Dari pada kau! Selalu senyap seperti ponsel yang di silent!" balas Ravel tak mau kalah.
Buk!
✦◌✦
Kaki kecil Lou yang hanya terbaluti kaus kaki, menapak dinginnya lantai marmer di area dapur yang begitu luas nan megah. Mata bulatnya meliar, mencari keberadaan Lovisa yang seharusnya sedang menyiapkan makan malam bersama para Maid.
"Tuan muda, Anda membutuhkan sesuatu?" Salah seorang Maid yang sedang membereskan peralatan memasak, segera menghampiri Lou. "Nyonya baru saja naik kelantai atas, mau saya panggilkan?"
Lou menggelengkan kepala. Karena tidak ada sang Mama, langkah kaki kecilnya ia bawa menuju kearah kulkas, yang berukuran besar dengan warna hitam mengkilat yang berada disana.
Dua orang Maid lainnya yang setia memperhatikan dengan tatapan gemas, segera menjaga jarak begitu seekor serigala putih datang menghampiri sang Tuan muda bungsu.
Lou menoleh, menatap Asfar yang mendekat dengan membawa botol susu di mulutnya.
"Asfar lihat, disini ada banyak makanan." Lou menunjuk kearah pintu kulkas. Asfar memiringkan kepala, tak mengerti ucapan si bayi.
Lou berdecak. "Di dalam sini, ada banyak makanan." ucapnya kembali. Kedua tangan kecilnya langsung terangkat, membuka pintu kulkas dengan lebar. Menunjukkan segala isi di dalam kulkas tersebut pada Asfar.
"Woah~"
Netra emas keduanya seketika berbinar. Lou yang langsung tertuju pada semangkuk buah strawberry segar, dan Asfar yang terpaku pada sepiring daging.
"Ada daging, Asfar mau?" Lou menoleh pada Asfar, membuat tatapan berbinar keduanya bertemu.
"T-Tuan muda, bagaimana jika saya memberitahu Nyonya dulu?" Maid yang tadi, kembali bertanya dengan hati-hati. Kedua Maid yang lain juga tampak khawatir. Karena setahu mereka, Tuan muda bungsu mereka ini sedang demam.
KAMU SEDANG MEMBACA
LOUISE
Teen FictionLouise Wang -- Bocah manja nan polos berusia 13 tahun. Si bungsu pecinta susu strawberry, dan akan mengaum layaknya bayi beruang saat ia sedang marah. Lou, si bayi beruang yang cengeng harus berakhir mendapat didikan yang cukup tegas. Di karenakan s...