Bab 7

3K 428 103
                                    

Di bawah senja yang hangat, Wang Yi membawa istrinya, Zhou Shiyu, dan anaknya, Diudiu, pulang ke rumah. Diudiu, yang telah lama dirawat di rumah sakit selama tiga hari, kini telah pulih dan dapat kembali ke rumah.

Wajah Wang Yi yang memar karena dipukul oleh Li Xian sudah diobati oleh Zhou Shiyu. Namun tampak terlihat aneh karena sedikit bengkak. Alpha itu sedikit menyesal karena ketampanannya berkurang. Ah, Wang Yi memang dari dulu selalu bangga dan percaya diri terhadap wajahnya sendiri.

Sepanjang perjalanan pulang, mereka hening. Hanya suara laju mesin taksi yang memecah kesunyian. Diudiu mencoba berkomunikasi dengan Mamanya dengan cara berbisik.

Setelah berkali-kali dimarahi di masa lalu, dia tahu kalau Mommy-nya tidak suka kalau dia berbicara banyak. Jika berisik, biasanya dia akan dimarahi atau dipukul Mommy-nya. Jadi dia hanya berani berbisik kepada Mamanya.

"Mama ...," bisik Diudiu.

Zhou Shiyu mendekatkan wajahnya ke arah Diudiu yang ingin berbisik ke telinganya.

"Kebelet pipis, Ma," rengek Diudiu.

Zhou Shiyu berpikir cepat. "Sebentar, ya ...."

Di dalam taksi yang melaju menembus padatnya lalu lintas kota, Zhou Shiyu ragu-ragu ingin bertanya kepada istri alpha-nya, Wang Yi. Di masa lalu Wang Yi jarang sekali untuk pulang ke rumah orang tuanya. Sebab hubungannya dengan orangtuanya tidak baik-baik saja.

Perubahan itu terjadi setelah Wang Yi berteman dengan Xu Luoyan dan Li Xian, alpha kaya generasi kedua. Dia menyalahkan orang tuanya atas kemiskinan yang dialami mereka. Akibatnya, Papa Wang tidak sudi melihat anaknya dan tidak pernah menyapanya lagi, meskipun begitu, Mama Wang masih tetap menyambut putrinya dengan baik.

Perang dingin antara Papa Wang dengan Wang Yi berlangsung lama sampai saat ini. Tetapi Papa Wang masih menyambut kedatangan menantu dan cucunya, Zhou Shiyu dan Diudiu, jika mereka mampir ke rumah.

"Wang Yi, bisakah kita mampir ke rumah orang tuamu sebentar?" tanya Zhou Shiyu dengan ragu-ragu.

Wang Yi menoleh sekilas ke arah istrinya. "Kenapa?"

"Diudiu kebelet pipis," kata Zhou Shiyu. "Rumah yang terdekat dari sini adalah rumah orang tuamu. Jika kamu tidak keberatan ... bisakah kita mampir ke sana? Sudah lama kita bertiga tidak pergi ke sana."

Sejurus kemudian, wajah Wang Yi memucat. Wang Yi menggigit bibir bawahnya, jantungnya berdebar kencang. Zhou Shiyu, tokoh utama dalam novel yang telah ia masuki, menatapnya dengan tatapan yang sulit diartikan.

"Kamu harus pulang, Wang Yi. Sudah lama kamu tidak mengunjungi mereka," kata Zhou Shiyu, suaranya lembut namun tegas.

Wang Yi menelan ludah. Ia ingin menolak, tetapi ia takut dengan ekspresi tegas Zhou Shiyu. Istri dalam novel ini menatapnya dengan tatapan tajam penuh dengan intimidasi.

"Orangtuamu menunggumu." Zhou Shiyu memotongnya. "Mereka pasti sangat khawatir."

Wang Yi tahu dia harus pulang. Bagaimana pun, dunia ini dibangun berdasarkan cerita novel yang telah ia baca di sela-sela kesibukannya. Orangtua di dalam novel adalah tokoh yang telah berperan besar dalam membentuk karakternya di dalam cerita. Mereka mencintai dan membesarkannya sejak kecil, dan itu semua terukir jelas dalam cerita.

Namun pada akhirnya, 'Wang Yi' tidak merasa dicintai orangtuanya—lebih tepatnya ia tidak pernah bersyukur memiliki orang tua.

Sebagai orang yang sudah tidak memiliki orangtua kandung, Wang Yi menyesalkan perbuatan 'Wang Yi'. Ini adalah alasan lain mengapa Wang Yi sangat membenci karakter antagonis yang memiliki nama yang sama dengannya itu.

The Alpha's Secret [ SQHY + Diudiu | Wang Yi x Zhou Shiyu SNH48] ABOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang