Bab 13

3.7K 476 119
                                    

Btw, ff kedua author, 'My Little Alpha', author upload ulang. Tapi author update berkala, nggak update semuanya.
Untuk ff pertama author (ATIMTAP) yang belum di upload ulang, mau diedit dulu kayanya, jadi gabisa author upload ulang dulu. Thanks.

—————-

Udara malam di Shanghai terasa dingin, sejuknya menusuk tulang. Di dalam kamar kecil mereka, Zhou Shiyu terkubur di selimutnya, matanya terpejam namun pikirannya tetap berkelana.

Ia tak bisa tidur. Masa demamnya sudah reda karena penadaan terbalik. Ya, ia menggigit kelenjar alpha.

Pandangannya tertuju pada Wang Yi, alpha-nya, yang tertidur pulas di samping putri mereka, Diudiu. Cahaya remang-remang dari lampu tidur menerangi wajah damai Wang Yi, menerangi wajah alpha-nya yang tenang. Alpha itu terlihat lelah, tetapi tetap tampan.

Di luar jendela, suara jangkrik bernyanyi merdu, namun tak mampu meredakan gelisah yang menyesakkan dada Zhou Shiyu. Matanya tertuju pada kaki Wang Yi yang terbaring di atas selimut. Luka menganga di telapak kakinya, bekas pecahan gelas yang tak sengaja Zhou Shiyu pecahkan di lantai dapur kecil mereka.

Perasaan bersalah menyergapnya. Ia ingat bagaimana amarahnya meledak setelah penandaan terbalik itu, bagaimana ia mengungkit perilaku Wang Yi terdahulu.

Wang Yi, tidak biasanya ia tidak melawan. Biasanya alpha itu akan marah dan memukulinya kembali.

Namun hari ini berbeda. Wang Yi bahkan tidak memarahinya dan tetap sabar kepadanya saat dia menggigit kelenjar alpha itu.

Apakah dia benar-benar berubah? Pikirnya.

Namun Zhou Shiyu masih ragu dengan perubahan Wang Yi yang terkesan tiba-tiba.

"Wang Yi," bisiknya, suaranya serak menahan pilu.

Wang Yi tak bergerak. Perlahan, Zhou Shiyu bangkit dari ranjang. Ia meraih kotak obat di meja samping tempat tidur dan berjalan mendekati Wang Yi.

Ia duduk di sampingnya, lalu dengan hati-hati membersihkan luka di telapak kaki Wang Yi. Sentuhannya lembut, penuh penyesalan. Luka itu sudah mulai mengering, tapi tetap terlihat menyakitkan.

Luka itu cukup dalam, tapi Wang Yi tak bergerak sedikit pun. Zhou Shiyu mengusap lembut luka itu dengan kapas antiseptik, lalu perlahan membalutnya dengan kain kasa steril.

Luka itu mengingatkannya pada kejadian tadi yang membuatnya marah. Namun, ketika Zhou Shiyu melihat Wang Yi tertidur dengan kaki yang belum diobati, rasa bersalah menggerogoti hatinya.

Tatapan Zhou Shiyu tertuju pada wajah Wang Yi yang tenang saat tidur. Ia tak bisa menahan air mata yang mengalir di pipinya. "Maafkan aku," bisiknya pelan. "Aku akan memberimu kesempatan sekali lagi. Tapi jika kamu mengecewakanku lagi, aku tidak mempunyai alasan lagi untuk mempertahankan hubungan ini."

Setelah selesai membalut luka di telapak kaki Wang Yi, ia mendekat ke arah alpha-nya lagi. Tangan Zhou Shiyu terulur, mengelus lembut rambut Wang Yi.

"Apakah kali ini kamu benar-benar akan berubah?" tanya Zhou Shiyu kepada Wang Yi yang masih terlelap.

"Wang Yi ... entah mengapa ... aku merasa kamu benar-benar berubah kali ini. Tapi aku ragu dan takut ...." Zhou Shiyu menghela napas panjang dan menatap alpha-nya dengan tatapan penuh harapan. "Aku takut kamu tidak benar-benar berubah. Aku takut sikapmu yang lembut belakangan ini hanya ilusiku saja ...."

_______

Mata Wang Yi terbuka perlahan, sinar matahari pagi menerobos celah gorden dan membuat matanya terasa perih. Ia merasakan sesuatu yang hangat dan lembut memeluknya, sebuah aroma lembut tercium samar-samar di hidungnya.

The Alpha's Secret [ SQHY + Diudiu | Wang Yi x Zhou Shiyu SNH48] ABOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang