Bab 31

3.5K 448 152
                                    

Wang Yi menatap layar ponselnya dengan tatapan penuh kecemasan. Diudiu berada di dekat Mall A sendirian, sementara Zhou Shiyu sulit dihubungi. Situasi itu seperti belati yang menusuk langsung ke jantungnya. Pikiran buruk langsung menyerbu otaknya, menciptakan skenario-skenario mengerikan tentang apa yang mungkin telah terjadi.

Di benaknya, hanya ada satu nama yang mungkin berada di balik semua ini: Li Xian. Wanita alpha 'bajingan' itu, yang selama ini terobsesi dengan Zhou Shiyu, tidak pernah menyerah untuk mendapatkan apa yang ia mau; istrinya, hingga kini mereka saling bermusuhan.

Obsesinya yang katanya hanya iseng itu telah membuat Wang Yi bermalam di rumah sakit karena mendapat pukulan dari para bodyguard Li Xian. Sampai saat ini, Wang Yi berasumsi kalau Li Xian masih mencari cara untuk membalaskan dendamnya.

Tanpa membuang waktu, Wang Yi segera meminjam mobil mewah San Yi. San Yi yang terkejut melihat kepanikan di wajah Wang Yi, tidak banyak bertanya. Mereka sudah lama bekerja bersama dan saling mempercayai. San Yi menyerahkan kunci mobilnya tanpa ragu, hanya berharap agar semuanya baik-baik saja.

Dalam perjalanan menuju toko kue yang disebutkan dalam telepon itu, pikiran Wang Yi terus berputar, mencoba memahami apa yang sebenarnya terjadi. Jalanan yang biasanya ia nikmati kini terasa begitu panjang dan menyesakkan. Setiap detik berlalu dengan lambat, seolah-olah waktu sedang mengejek kecemasannya.

Kilatan-kilatan kenangan buruk muncul di benaknya, terutama kenangan akan kecelakaan yang ia alami sebelum masuk ke dunia ini. Bayangan jika kehilangan Zhou Shiyu dan Diudiu karena ulahnya menyenggol ego alpha Li Xian adalah sesuatu yang tak bisa ia terima.

Sesampainya di toko kue, Wang Yi segera berlari masuk. Nafasnya terengah-engah, matanya liar mencari-cari sosok kecil Diudiu. Namun, pemandangan yang ditemuinya jauh dari apa yang dibayangkannya.

Di sana, di tengah ruangan, berdiri Zhou Shiyu dan Diudiu, memegang kue besar dengan lilin yang sudah dinyalakan. Ruangan itu dihiasi dengan balon dan pita, semuanya bertuliskan "Selamat Hari Orang Tua Alpha". Di dunia ini ada hari untuk merayakan orang tua alpha dan hari orang tua omega.

"Wang Yi!" Zhou Shiyu tersenyum lebar, matanya bersinar penuh haru. "Selamat Hari Orang Tua Alpha! Kami ingin memberi kejutan karena kamu sudah menjadi Mommy alpha yang baik bagi Diudiu."

Wang Yi tersentak, napasnya tersengal-sengal. Pandangannya beralih dari kue besar nan indah, lilin yang menyala, balon-balon warna-warni, dan pita-pita yang bertuliskan "Selamat Hari Orang Tua Alpha" ke wajah Zhou Shiyu dan Diudiu. Wajah mereka merekah bahagia, namun di mata Wang Yi, semuanya terasa buram.

"Apa yang kau lakukan, Zhou Shiyu? Aku sangat khawatir! Kenapa kau tak bisa dihubungi?!" Suara Wang Yi bergetar, penuh kekesalan.

Zhou Shiyu, yang tadinya tersenyum, kini tampak terkejut dan cemas. Ia tidak menyangka reaksinya akan sekeras ini. "Wang Yi, maafkan aku. Aku hanya ingin membuatmu bahagia. Aku tidak berpikir kalau ini akan membuatmu cemas," katanya lembut, mencoba meredakan amarah alpha-nya.

"Bahagia? Kau membuatku khawatir setengah mati!" Wang Yi menggeram, tubuhnya gemetar. "Kau tahu apa yang terjadi padaku di hari kematianku? Aku kehilangan semuanya! Mama, Papa, dan saudara angkatku karena ulah orang luar... aku kehilangan mereka semua! Kini aku takut kehilangan kalian."

Zhou Shiyu terdiam, matanya berkaca-kaca. Ia tahu masa lalu Wang Yi penuh dengan luka, bahkan hanya membicarakannya pun membuatnya terpuruk. "Aku mengerti," bisiknya, hati-hati mendekati Wang Yi. "Aku tak akan mengulangi kesalahan ini lagi. Aku janji."

"Hm ...." Wang Yi tampak masih marah.

Sebenarnya, dia adalah orang yang jarang sekali marah, tetapi sekalinya marah ia sangat sulit didekati. Sebagai orang yang sangat introvert, ketika ia marah, ia membutuhkan ruangnya sendiri untuk intropeksi apa yang salah dengan dirinya. Biasanya dia menangis untuk melepaskan emosinya itu.

The Alpha's Secret [ SQHY + Diudiu | Wang Yi x Zhou Shiyu SNH48] ABOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang