Bab 32

3.1K 433 138
                                    

Demi menutupi kelemahan ini, Wang Yi berpura-pura. Dengan lihai, ia mengajak Mingze dan Haoran, dua anak buahnya yang berlatar belakang preman, untuk berlatih bela diri bersama. Alasannya sederhana: 'Memori otot tubuh ini sangat bagus, hanya saja Wang Yi belum pernah belajar bela diri sekali pun. Sehingga ia butuh guru untuk belajar bela diri.'

Menerima taruhan Li Xian memang berisiko, tapi Wang Yi bukanlah orang yang tidak memperhitungkannya. Dia tahu, memori tubuh ini sangat bagus. Ketika dia pertama kali masuk ke tubuh 'Wang Yi', tubuhnya sangat kurus, tapi dia dikenal sebagai ahli bela diri oleh Mingze dan Haoran. Jadi dia berasumsi kalau tubuh ini memiliki reflek yang bagus. Apalagi sekarang bobot tubuhnya naik beberapa kilo, kemungkinan besar tak hanya ketangkasan, kekuatan yang dikeluarkan bisa bertambah.

"Mingze, Haoran," panggil Wang Yi, suaranya terdengar tenang. "Kalian berdua datang kemari sebentar."

Kedua pemuda itu, yang baru memasuki halaman rumah Wang Yi tampak terlihat antusias. Mingze, yang lebih tinggi dan kekar, mengedikkan alis. "Ada apa Bos?"

"Aku ingin kita berlatih bersama," Wang Yi melanjutkan, matanya berbinar dengan semangat palsu. "Sudah lama aku tidak berlatih. Keahlian kita perlu diasah. Apalagi aku yang sudah lama tidak berolahraga, rasanya badanku sangat kaku. Bisakah kalian mengingatkanku pada jurus-jurus yang biasa kita pakai dalam berkelahi?"

Haoran, yang lebih pendiam dan lincah, mengerutkan kening. "Wah, kebetulan, Bos, aku juga ingin latihan bersama. Bos sangat bagus dalam seni bela diri, aku ingin belajar darimu!"

"Itu tidak cukup!" potong Wang Yi, suaranya meninggi sedikit. "Bagus, aku suka semangat kalian yang membara itu. Kalian berdua, khususnya Mingze, harus menunjukkan padaku beberapa jurus baru. Aku ingin menambah pengetahuan dalam bela diri."

Mingze terdiam sejenak, matanya menangkap keanehan dalam tingkah laku bosnya. "Jurus baru? Bos, apa maksudnya?"

Wang Yi menghela napas, seakan-akan dia sedang mengingat sesuatu yang penting. "Ya, jurus baru. Kalian berdua kan ahli bela diri, tentu saja banyak jurus yang kalian ketahui. Ajarkan aku beberapa jurus yang belum pernah aku pelajari sebelumnya."

Haoran mendekatkan diri, "Bos, apa kamu baik-baik saja? Kamu terlihat sedikit berbeda."

Wang Yi tersenyum paksa, "Tentu saja aku baik-baik saja. Aku hanya merasa perlu meningkatkan kemampuan bela diri. Ayo, kita mulai latihan."

Mingze, masih ragu, mengangguk. "Baiklah Bos. Tapi apa Bos yakin tidak ada yang salah? Anda terlihat—"

"Cukup!" Wang Yi menghentikan Mingze dengan suara tegas. "Aku berkata aku baik-baik saja. Sekarang, tunjukkan padaku jurus-jurus terbaik kalian!"

Mingze dan Haoran, meskipun masih ada keraguan di hati mereka, akhirnya mengikuti instruksi Wang Yi. Mereka mulai menunjukkan berbagai jurus bela diri, sementara Wang Yi mengamati dengan saksama, mencoba mencatat setiap gerakan dan posisi tangan. Dalam hati, ia berdoa agar ia bisa menyerap teknik-teknik itu dengan cepat, sebelum kedua anak buahnya menyadari kejanggalan dalam dirinya.

Hari-hari berjalan seperti biasanya, Wang Yi menelan ludah, keringat dingin mengucur di pelipisnya. Dia menatap Mingze dan Haoran yang sedang berlatih dengan serius di halaman rumah. Kedua anak buah 'Wang Yi' itu tak menyadari bahwa mereka telah diangkat menjadi guru bela diri bagi bos mereka sendiri.

Kemampuan bela diri 'Wang Yi' sangat bagus, tapi tidak bagi Wang Yi, si jiwa pendatang. Ia tak pernah menyentuh ilmu bela diri, hanya berlatih tentang bisnis di dunia sebelumnya. Kekuatan otot tubuh ini memang masih terjaga, namun gerakannya bagaikan tarian tanpa irama, tak beraturan.

"Mingze, Haoran, kalian latihan serius sekali. Aku ingin jurus itu juga, sepertinya aku belum mempelajari jurus itu," kata Wang Yi memulai, suaranya sedikit gemetar.

The Alpha's Secret [ SQHY + Diudiu | Wang Yi x Zhou Shiyu SNH48] ABOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang