Bab 23

3.3K 438 165
                                    

Suara langkah-langkah tergesa-gesa dari staf medis dan bau antiseptik yang khas memenuhi udara. Hati Zhou Shiyu terasa berat setiap kali memikirkan kondisi alpha-nya, Wang Yi, yang terbaring tak sadarkan diri dengan wajah babak belur.

Zhou Shiyu menatap Wang Yi dengan rasa sedih. Konflik dengan Li Xian telah menghancurkan kepercayaannya terhadap Wang Yi, tapi Zhou Shiyu mengakui kalau perubahan Wang Yi kali ini terasa berbeda. Sehingga mau tak mau ia selalu ingin memaafkan Wang Yi.

"Mama, kapan Mommy bangun?" tanya Diudiu, suaranya penuh kepolosan dan kekhawatiran.

Zhou Shiyu menelan ludah, berusaha tersenyum. "Belum, Baobao. Tapi kita harus tetap kuat dan berdoa agar Mommy segera sadar."

Zhou Shiyu berhenti sejenak, mengatur napasnya yang mulai tersengal. Dia tahu ini bukan saat yang mudah, tetapi dia bertekad untuk memberikan kesempatan lagi pada alpha-nya. Yang jelas sekarang, Wang Yi harus sadarkan diri.

Diudiu memandang wajah mommy-nya dengan mata besar dan penuh rasa ingin tahu. "Ma, kenapa muka Mommy jadi jelek banget?"

Pertanyaan yang sama dengan kemarin.

Suara Diudiu dan pertanyaan anehnya membuat Zhou Shiyu melupakan kesedihannya. Zhou Shiyu tertawa kecil, mengelus puncak kepala putrinya.

"Bukankah Mama sudah bilang kalau Mommy lagi sakit karena kelelahan? Tapi dia akan sembuh dan akan kembali seperti dulu."

"Mommy seperti monster," lanjut Diudiu polos, membuat Zhou Shiyu terkekeh lebih keras kali ini.

Zhou Shiyu melirik ke arah Wang Yi yang bengkak kebiruan, terutama di sekitar mata. Fitur wajah alpha-nya tampak aneh saat ini.

"Diudiu, jangan bilang begitu. Nanti Mommy sedih kalau dengar," ujar Zhou Shiyu dengan lembut, mengelus pipi Wang Yi yang bengkak. "Mommy tetap tampan kok, meskipun sekarang mukanya sedikit aneh."

Mereka duduk dalam diam. Perlahan, Zhou Shiyu merasakan beban di hatinya mulai terangkat. Walaupun Wang Yi belum sadar, kehadiran Diudiu membuat suasana menjadi lebih ringan.

Tiba-tiba, tangan Wang Yi bergerak pelan. Zhou Shiyu terkejut, menatap wajah alpha-nya dengan cemas. "Wang Yi, kamu sudah sadar? Bisakah kamu mendengar suaraku?"

Kelopak mata Wang Yi berkedut, dan dengan perlahan, matanya terbuka. Pandangannya tampak samar-samar, tetapi dia mengenali wajah istri dan putrinya. "Zhou Shiyu ... Diudiu ...."

"Mommy!" seru Diudiu dengan riang, memeluk tangan Wang Yi yang bebas dari perban. "Mommy, kamu bangun!"

Zhou Shiyu merasakan air mata mengalir di pipinya. "Syukurlah, kamu sadar. Bagaimana perasaanmu?"

Wang Yi berusaha tersenyum, wajah bengkaknya membuat ia kesulitan untuk tersenyum. "Aku baik-baik saja. Yang jelas, aku senang melihat kalian. Soal itu ...."

"Tidak perlu membahasnya," sela Zhou Shiyu. "Aku sudah memaafkanmu. Terkait penjelasanmu ... kamu bisa menjelaskannya nanti saat Diudiu tidur."

Wang Yi menatap istrinya dengan mata berbinar-binar. "Terima kasih."

Zhou Shiyu hanya mengangguk.

Diudiu memandang mommy-nya dengan tatapan serius. "Mommy, kenapa kamu jelek sekali sekarang? Muka mommy aneh! Tapi Mama bilang Mommy tetap tampan."

Meski dilarang Zhou Shiyu, Diudiu tetap bertanya dengan polos.

Wang Yi tertawa lemah, suaranya serak. "Oh benarkah?" Wang Yi melirik Zhou Shiyu dengan senyuman. "Tentu saja Mommy tetap tampan makanya Mama suka."

Wang Yi menambahkan, "Tapi terima kasih, Diudiu. Mommy akan berusaha jadi tampan lagi buat kalian."

Zhou Shiyu tertawa kecil, menghapus air mata di wajahnya. "Kamu harus sarapan dan sembuh dulu. Kita semua di sini untukmu."

The Alpha's Secret [ SQHY + Diudiu | Wang Yi x Zhou Shiyu SNH48] ABOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang