Bab 19

3.8K 504 164
                                    

Malam itu, Zhou Shiyu duduk sendirian di ruang tamu rumahnya, pikirannya berkelana ke berbagai arah.

Sudah dua bulan ini ia merasakan ada yang aneh dengan alpha-nya, Wang Yi. Wang Yi yang dikenalnya selama bertahun-tahun adalah seorang yang mudah marah, sering meledak-ledak karena hal-hal kecil, dan selalu ingin segalanya berjalan sesuai keinginannya. Kini terasa berbeda.

Belakangan ini, Wang Yi berubah drastis. Ia menjadi lebih tenang, lebih sabar, dan bahkan lebih perhatian terhadap semua keluhan yang ia sampaikan. Ia juga sangat perhatian kepada Diudiu.

Yang mengejutkan lagi, Wang Yi tidak pernah meminta uang lagi. Justru alpha itu memberinya uang untuk kebutuhan sehari-hari.

Perubahan ini seharusnya membuat Zhou Shiyu merasa lega, tetapi justru menimbulkan kecurigaan dalam hatinya. Ia mulai bertanya-tanya, apakah mungkin Wang Yi yang sekarang ini bukanlah Wang Yi yang ia nikahi enam tahun yang lalu?

Siapa kamu sebenarnya? Pikirnya.

Zhou Shiyu mengenang masa lalu, setelah Wang Yi menunjukkan sifat aslinya. Saat itu, Wang Yi adalah alpha yang keras kepala dan sering kali tak bisa dikendalikan emosinya. Bahkan ia tega memukul Zhou Shiyu dan terkadang Diudiu ikut dipukul.

Namun, semua berubah dua bulan yang lalu. Pada awalnya, Zhou Shiyu mengira ini hanya fase sementara seperti yang lalu-lalu. Mungkin Wang Yi sedang berusaha merencanakan sesuatu yang akan merugikan dia dan Diudiu.

Semakin lama Zhou Shiyu mengamati perubahan Wang Yi, semakin membuatnya bingung. Ia merasa bertemu dengan sosok baru, bukan istri alpha-nya.

Ada beberapa kejadian yang semakin memperkuat kecurigaan Zhou Shiyu. Misalnya, Wang Yi yang sekarang tak lagi tersinggung ketika ia mencoba menyinggung sisi ego alpha Wang Yi.

Di dunia ini, alpha adalah terkuat dan selalu bangga terhadap status alpha-nya. Tidak ada omega atau beta yang mau menyinggung ego alpha. Sebab hasilnya, mereka tentu kalah dengan kekuatan alpha.

Dulu, hal seperti itu bisa memicu pertengkaran hebat. Sekarang, Wang Yi hanya tersenyum dan sering menawarkan bantuan. Seolah-olah ia tidak peduli dengan status alpha-nya.

Kemudian, ada kebiasaan Wang Yi yang tiba-tiba berubah drastis, seperti bangun lebih pagi dan kadang-kadang menyiapkan sarapan untuk mereka bertiga. Hal-hal kecil seperti inilah yang membuat Zhou Shiyu merasa ada yang tidak beres.

Misalnya seperti pagi itu ....

Zhou Shiyu mendengar suara piring dan alat dapur dari arah dapur. Biasanya, pagi-pagi seperti ini ia yang akan bangun duluan dan menyiapkan sarapan untuk keluarganya.

Namun kali ini, Wang Yi sudah bangun terlebih dulu. Penasaran, ia segera bangkit dan menuju dapur.

Di dapur, Wang Yi sedang sibuk memasak. Aroma masakan memenuhi ruangan. Diudiu, putri kecil mereka, duduk di meja makan, menunggu sarapan dengan sabar.

"Mommy, aku mau telur setengah matang," seru Diudiu.

"Tentu, Baobao. Mommy akan buatkan yang terbaik untukmu," jawab Wang Yi sambil tersenyum.

Zhou Shiyu mendekat, masih setengah terjaga. "Wang Yi, kamu sudah bangun? Kenapa kamu menyiapkan sarapan?"

Wang Yi menoleh dan tersenyum hangat. "Aku pikir, kamu tampak lelah sekali belakangan ini, aku tidak tega membangunkanmu. Jadi aku berinisiatif untuk memasakkan makanan ini untuk kalian. Kamu bisa duduk dan menikmati sarapan tanpa perlu repot."

Zhou Shiyu mengernyitkan dahi, merasa ada yang aneh. "Terima kasih, tapi ... kenapa tiba-tiba? Kamu biasanya tidak pernah mau bangun pagi dan seingatku kamu tidak pernah memasak."

The Alpha's Secret [ SQHY + Diudiu | Wang Yi x Zhou Shiyu SNH48] ABOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang