Bab 8

3.4K 454 84
                                    

Dapur kecil rumah orangtua 'Wang Yi' dikelilingi aroma masakan yang menggugah selera. Wang Yi, dengan cekatan membantu istrinya, Zhou Shiyu, menyusun hidangan di atas meja makan. Diudiu, anak mereka yang masih kecil, sudah duduk tenang di kursi, matanya berbinar menantikan hidangan lezat yang siap disantap.

Tiba-tiba, pintu rumah terbuka dengan suara berderit. Wang Yi menoleh dan matanya membulat saat melihat ayahnya, Papa Wang, masuk dengan raut wajah cemberut.

Wang Yi sangat terkejut ketika melihat pria setengah baya itu. Sesuai foto yang ia lihat di dinding tadi, Papa Wang juga memiliki wajah yang sama dengan ayahnya yang sudah meninggal ketika dia kecil.

Sebenarnya, Wang Yi ingin segera memeluk pria setengah baya itu, tetapi dia ingat kalau karakter yang dipakainya ini adalah karakter antagonis yang tidak akur dengan ayah kandungnya sendiri. Sehingga ia menahan diri dan berusaha untuk bersikap normal supaya tidak dicurigai oleh ibu atau istrinya.

"Kenapa baru pulang?" tanya Mama Wang dengan senyum hangat, namun Papa Wang justru mengabaikannya. Matanya tertuju pada Wang Yi.

"Kau masih berani menampakan diri di sini?" tanyanya dengan nada dingin, suaranya bergetar menahan amarah.

Wang Yi tertegun. "Papa... ada apa?"

Papa Wang menunjuk Wang Yi dengan jari telunjuknya yang gemetar. "Ingatkah kau, dulu kau sombong? Kau pikir kau hebat karena bisa menikahi keluarga kaya? Kau lupa dari mana kau berasal? Sekarang kau pulang dengan statusmu yang tetap jadi pecundang yang menjadi bahan olokan keluarga Zhou!"

Wang Yi tertunduk. Dia tahu apa yang dimaksud ayah 'Wang Yi'. Deskripsi novel itu sangat jelas dan terekam di otaknya, ketika 'Wang Yi' memutuskan untuk meninggalkan rumah dan mengolok-olek keluarganya, Papa Wang sangat marah. Dia menganggap Wang Yi terlalu sombong dan melupakan akarnya.

"Aku tahu, Papa. Aku minta maaf," ujar Wang Yi lirih. Lebih baik ia meminta maaf walaupun bukan dia yang melakukan hal keji seperti itu.

"Minta maaf? Percuma! Kau sudah mengecewakan kami!" Papa Wang berteriak, matanya berkaca-kaca.

Istrinya, Mama Wang mencoba menenangkan keadaan, "Laogong, tolong tenang. Makan dulu, ya? Kita bicarakan ini nanti."

Namun, Papa Wang menolak dengan keras. "Aku tidak mau makan bersama orang seperti dia!"

Papa Wang menambahkan, "kau masih saja memaafkan putri yang tak berbakti ini!"

Dia berbalik dan berjalan menuju kamarnya, meninggalkan Wang Yi, Zhou Shiyu, dan Mama Wang terdiam dengan rasa sedih. Diudiu, yang tadinya antusias, kini diam terpaku, matanya berkaca-kaca melihat pertengkaran orang tua dengan kakeknya.

"Diudiu Baobao ...," bisik Zhou Shiyu.

Diudiu menoleh, ia cemberut.

"Makan yang banyak. Jangan dengarkan hal tadi. Yeye tidak sengaja berteriak. Jadi ... makan yang banyak, oke?" kata Zhou Shiyu.

Diudiu mengangguk. "Oke, Mama."

"Jangan kamu masukkan ke dalam hati, papamu pasti akan memaafkanmu," tutur Mama Wang dengan lembut. "Ayo sekarang, makan! Sudah lama kamu tidak memakan masakan mama."

Wang Yi tersenyum canggung. "Bagaimana dengan makan malam papa?"

"Tidak perlu dipusingkan. Dia pasti keluar di tengah malam ketika lapar. Makanannya masih banyak, Mama tidak mungkin membiarkan papamu kelaparan."

"Oke."

Makan malam itu berakhir dengan tenang. Wang Yi sendiri tidak mau berbicara banyak karena takut apa yang dikatakannya menjadi boomerang. Pengetahuannya di dunia novel ini hanya sebatas sebagai pembaca yang menghapal sebagian deskripsi novel, bukan penulis yang punya kendali atas apa yang ia tulis.

The Alpha's Secret [ SQHY + Diudiu | Wang Yi x Zhou Shiyu SNH48] ABOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang