Bab 30

3.4K 448 111
                                    

Malam itu, udara dingin menyelimuti kamar tidur Wang Yi. Di ranjang yang tidak terlalu lebar itu, tiga sosok terbaring berdampingan. Wang Yi, terhimpit di sudut, tubuhnya kaku bagaikan patung kayu. Di dekatnya, putrinya, Diudiu, tertidur dengan tenang. Di ujung lainnya ada Zhou Shiyu, istrinya yang sepertinya juga sudah terlelap dengan tenang.

Namun, di balik ketenangan malam itu, semburat ketegangan terpancar dari mata Wang Yi. Ingatannya kembali ke percakapan mereka saat makan malam. Celotehan yang dilontarkan Diudiu membuatnya salah tingkah dan membuatnya bingung. Ia merasa canggung, salah tingkah, seperti seekor binatang kecil yang terperangkap dalam perangkap.

"Wang Yi, kenapa kamu belum tidur?" tanya Zhou Shiyu tiba-tiba. Rupanya ia belum tidur, hanya memejamkan mata.

"Kenapa juga kamu tidur di pojok sana?" tanya Zhou Shiyu lagi, suaranya lembut tapi sedikit menggoda.

Wang Yi meringkuk di sudut kasur, tubuhnya kaku, seolah menghindari sesuatu sehingga menciptakan jarak antara dia dan Diudiu, serta Zhou Shiyu.

"Tidak apa-apa," jawab Wang Yi, suaranya nyaris tidak terdengar.

"Kenapa tidur di pojok? Tidak takut terjatuh?" Zhou Shiyu menyeringai, matanya berbinar nakal.

Wang Yi menoleh dengan hati-hati, matanya menatap Zhou Shiyu dengan pandangan yang sulit diartikan. "Tidak. Aku tidak akan jatuh. Tidurku sangat rapi."

"Ya. Aku tahu," sahut Zhou Shiyu.

Zhou Shiyu duduk dan menatap Wang Yi yang memakai piyama yang serasi dengan miliknya. Ia sengaja memilihkan piyama dengan motif yang sama dengannya.

Lucunya, awalnya Wang Yi tampak ingin protes sebelum tiba-tiba ia terdiam seolah teringat sesuatu, lalu mengangguk pasrah. Wang Yi masuk ke dalam kamar mandi dengan patuh sambil membawa piyama yang telah Zhou Shiyu siapkan.

"Kenapa, hm?" Zhou Shiyu semakin menggoda, mendekat ke kepala Wang Yi. Ia menyandarkan dagunya dengan satu tangan, sementara satu tangan lainnya merapikan anak rambut Wang Yi yang jatuh di wajahnya. Diudiu, yang tertidur di tengah mereka, menggeliat pelan.

"Tidak ada apa-apa," Wang Yi mengalihkan pandangan, wajahnya memerah.

"Apakah kamu takut denganku?" Zhou Shiyu bertanya lirih, napasnya hangat terasa di telinga Wang Yi. Wang Yi sontak menegang, jari-jarinya mengepal di selimut.

"Tidak," bisik Wang Yi, suaranya bergetar.

Zhou Shiyu terkekeh pelan, "Kamu tampak berkeringat banyak, Wang Yi. Apakah kamu perlu bantuanku?"

Wang Yi menoleh, menatap Zhou Shiyu lagi dengan mata berkedip-kedip. Tidak tahu apa yang dimaksud oleh Zhou Shiyu. "Bantuan ... bantuan seperti apa?"

Zhou Shiyu tersenyum. Meskipun kamar itu memakai pencahayaan remang-remang, senyum omega itu tampak sangat menawan. Mampu membuat jantung Wang Yi berdetak lebih cepat dari biasanya.

"Ya ... bantuanku. Apakah kamu ingin aku membantumu untuk melepas pakaianmu?" tanya Zhou Shiyu, jari-jarinya bermain-main di kerah piyama Wang Yi.

Mata Wang Yi terbelalak dan ia meneguk salivanya. "Me-melepas pakaianku?"

Zhou Shiyu terkekeh. "Apakah aku membuatmu gugup?"

Wang Yi hanya diam, matanya terpaku pada atap rumah. Dia tahu, ketegangan yang ada di antara mereka bukan karena rasa takut, tapi karena sesuatu yang jauh lebih dalam, sesuatu yang belum bisa ia mengerti. Sesuatu yang belum ia rasakan sebelumnya.

"Bagaimana ... kelihatan sekali kamu berkeringat. Sepertinya kamu sangat kepanasan. Lebih baik kamu melepas piyamamu saja, hm ...?" kata Zhou Shiyu, suara rendahnya mengalir lembut di telinga Wang Yi. Membuat hati alpha itu tergelitik.

The Alpha's Secret [ SQHY + Diudiu | Wang Yi x Zhou Shiyu SNH48] ABOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang