Bab 12

3.7K 515 154
                                    

Author kembali☺️ kemarin sakit karena terlalu banyak begadang(tapi author ga kapok begadang haha) nanti malam kan malam yang istimewa buat kita semua(ytta)👉🏻👈🏻
Oke, langsung saja, selamat membaca🩶
__________

Malam itu, gelap pekat menyelimuti kota, membayangi jalanan dan rumah-rumah dengan keheningan mencekam. Hujan mengguyur deras, seperti air mata yang tak terbendung.

Di sebuah gubuk sederhana, Wang Yi duduk di kursi, tubuhnya diikat erat oleh tali yang kasar. Gelapnya malam seakan menggambarkan kegelapan batinnya, kegelapan yang dipenuhi penyesalan dan keputusasaan.

Wang Yi telah gagal meyakinkan Zhou Shiyu dan membuat dia menanggung semua konsekuensi kesalahan 'Wang Yi'. Wang Yi tidak bisa keluar dari ikatan alur novel itu. Sesuai dengan alur novel itu, ia tidak sengaja membunuh Diudiu dan membuat mereka bercerai.

Bagaimana tidak? Hari demi hari, Zhou Shiyu menanggung penderitaan itu dengan tabah. Namun, semangatnya mulai menipis.

Zhou Siyu lelah.

Ia memutuskan untuk melepaskan diri dari neraka yang diciptakan oleh 'Wang Yi'. Dengan hati yang hancur, ia mengajukan gugatan cerai, meninggalkan 'Wang Yi' seorang diri dalam kehancuran. Tapi ia tidak tahu kalau jiwa yang di dalam tubuh 'Wang Yi' bukanlah istri alpha-nya.

Dan inilah akhir novel itu ....

Hari balas dendam. Hari di mana tokoh antagonis dibunuh dan jasadnya dimakan oleh ikan piranha tanpa sisa.

Wang Yi terduduk lesu ketika Zhou Shiyu menghampirinya. Dengan tatapan dingin, ia mendekati Wang Yi yang terikat. Di tangannya, ia menggenggam sebuah tali yang lebih kuat, ia akan mengikat Wang Yi berlapis-lapis hingga sesak.

"Ini balasannya, Wang Yi," ucap Zhou Shiyu dengan suara yang dingin, penuh amarah terpendam. "Kau menyiksaku selama ini. Sekarang, rasakan sengsara yang telah kau berikan padaku!"

"Ahkkk ...."

Tanpa ampun, Zhou Shiyu mulai menarik tali itu, mengencangkannya perlahan. Wang Yi menjerit kesakitan, tubuhnya meringkuk dalam siksaan. Ia merasakan keputusasaan yang membuncah, menyadari bahwa hidupnya di ujung tanduk.

Tidak. Ini tidak adil. Seharusnya bukan dia yang mati. 'Wang Yi' lah yang salah!

Udara malam terasa semakin dingin menusuk. Wang Yi terduduk di kursi, tangan dan kakinya terikat kuat. Semakin kuat dan kuat ....

Matanya kosong, menatap lurus ke depan. Hatinya dipenuhi dengan penyesalan dan ketakutan.

"Apa yang kau lakukan, Zhou Shiyu?" Suara Wang Yi serak, nyaris tak terdengar.

Sosok cantik berlipstik merah tebal itu tersenyum miring. Ia lalu duduk di pangkuan Wang Yi.

Zhou Shiyu menatap Wang Yi dengan tatapan menggoda, tapi penuh ancaman pembunuhan. Ia membelai rahang tegas istri alpha-nya, lalu mengecup pipi dan bibir Wang Yi secara singkat. Dan ia terus bermain-main, membelai rahang atau pipi istri alpha-nya itu.

"Kau telah menghancurkan hidupku, Wang Yi!" Zhou Shiyu berkata dengan suara yang tajam.

Zhou Shiyu semakin mendekat dan membisikkan sesuatu di telinga Wang Yi. "Kau telah merampas kebahagiaanku, harga diriku, bahkan mimpi-mimpiku! Kau menyakitiku dengan kekejamanmu, dengan sikapmu yang picik dan tamak. Lalu ... lalu kamu membunuh putri kita."

Zhou Shiyu mencekik istri alpha-nya dengan mata merah menahan tangis.

"Zhou-zhou ... Shiyu ...." Wang Yi mengerang pelan. Ia hampir tak bisa bernapas.

Wang Yi tidak tahu harus berbuat apa. Ini semua sudah terjadi. Ia telah salah langkah, membuatnya semakin dekat dengan bagian akhir novel. Di mata dunia ini, dia adalah 'Wang Yi', sang tokoh antagonis di novel ini, sedangkan Zhou Shiyu hanya menjadi korbannya.

The Alpha's Secret [ SQHY + Diudiu | Wang Yi x Zhou Shiyu SNH48] ABOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang