Bab 40

3.3K 427 119
                                    

"Aiyooo ... kamu! Aduh sakit sekali!" keluh Zhou Shiyu sambil memegang pinggangnya. Ia berjalan secara aneh menuju kursi di depan meja rias. Kakinya terasa lemas, dan rasa sakit itu masih terasa menusuk di pinggangnya.

Wang Yi yang merasa bersalah hanya berani menunduk. "Maafkan aku ...." suaranya terdengar lemah.

Zhou Shiyu menghela napas panjang. Dia tidak tahu, Wang Yi ini bisa 'ketagihan' dan berlanjut di kamar mandi ketika mereka memutuskan untuk mandi bersama. Seharusnya dia lebih tegas untuk menolaknya!

Zhou Shiyu memutar matanya saat melihat wajah bersalah alpha-nya dari cermin. "Aku akan menghukummu. Keringkan rambutku sekarang!" perintahnya. Nada bicaranya datar, tapi tatapannya tajam.

Wang Yi sedikit lama bereaksi sebelum akhirnya mencari pengering rambut dengan wajah panik. "O-oke. Tunggu sebentar," ucapnya dengan tergagap. Dia buru-buru mencari pengering rambut, tangannya sedikit gemetar.

Zhou Shiyu menyeringai. Dia senang melihat alpha-nya gugup. Dia tahu bahwa Wang Yi sangat takut padanya saat dia marah.

"Cepatlah," desaknya. "Aku tidak punya waktu untuk menunggu."

Wang Yi mengangguk cepat dan segera mengeringkan rambut Zhou Shiyu. Dia sangat berhati-hati, takut melakukan kesalahan dan membuat Zhou Shiyu semakin marah. Tangannya dengan lembut mengeringkan rambut Zhou Shiyu yang tergerai basah.

"Kau ini, aku sudah bilang kalau aku sudah capek. Dan kamu masih bermain kasar," gumam Zhou Shiyu pelan. "Lain kali, aku akan mengikatmu di kamar mandi, biar tidak nakal."

Wang Yi hanya bisa menunduk, menerima hukumannya dengan pasrah. "Baiklah, aku akan lebih berhati-hati," jawabnya lirih.

Zhou Shiyu tersenyum tipis. Dia tahu bahwa Wang Yi selalu takut padanya. Tetapi, melihat alpha-nya yang gugup begitu, membuat hatinya sedikit lega. Setidaknya Wang Yi yang ini sangat baik dan bertanggung jawab.

Setelah mengeringkan rambut Zhou Shiyu, Wang Yi mengeringkan rambutnya sendiri dalam diam. Ia masih merasa bersalah. Dia baru menyadari jika sifat alpha-nya bisa mendominasi di saat-saat tertentu, misalnya saat di ranjang.

Ini pertama kalinya Wang Yi merasakan hal itu, sepertinya jiwanya sudah sangat cocok dengan tubuh ini. Jadi tanpa sadar sifatnya sedikit terbawa dengan sifat alami alpha yang sangat protektif terhadap omega-nya.

"Wang Yi, mau ke mana?" tanya Zhou Shiyu dengan cepat, saat Wang Yi hendak melangkah keluar kamar.

Wang Yi yang sedang bingung, hanya bisa menjawab, "Turun ke bawah? Ada apa?"

Zhou Shiyu mengerucutkan bibirnya, "Kenapa kamu tidak menungguku? Kamu harus bertanggung jawab terhadap apa yang kamu lakukan kemarin. Pinggangku sakit!"

Meskipun nada bicara Zhou Shiyu datar, namun di telinga Wang Yi tampak sangat menggoda. Pipi Wang Yi memerah lagi saat mengingat kejadian di malam dan di kamar mandi tadi.

"A-apa yang harus kulakukan?" tanya Wang Yi dengan gagap, masih tak berani menatap Zhou Shiyu yang datang menghampirinya dengan langkah yang aneh. Pipi Wang Yi memerah, dan ia masih bisa merasakan jantungnya berdebar kencang.

"Gendong aku. Pinggangku sakit. Aku tidak bisa berjalan lagi!" kata Zhou Shiyu dengan manja. Ia bersandar pada lengan Wang Yi, mencoba untuk meringankan beban di pinggangnya.

"Tapi ... di bawah ada Mama dan Papa. Apakah kamu tidak malu?" tanya Wang Yi, sedikit takut mendengar jawaban Zhou Shiyu selanjutnya. Ia menunduk, menatap lantai dengan gugup.

"Apa? Kenapa kamu malu? Kamu sudah melakukan itu kepadaku, jadi kamu harus bertanggung jawab terhadap istrimu. Pinggangku sakit karena kamu," kata Zhou Shiyu dengan cemberut, nadanya cukup centil di telinga Wang Yi.

The Alpha's Secret [ SQHY + Diudiu | Wang Yi x Zhou Shiyu SNH48] ABOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang