24

321 34 10
                                    

Haiii lama banget yaaa
Maaf lanjutannya jadi lama banget gini..

Hope you guys still enjoy this fict :)

...

Pukul 6. Jaehyun kembali meletakkan ponselnya di nakas. Ia masih sangat mengantuk, juga enggan beranjak dari pelukan yang membuatnya nyaman.

Tapi bagaimanapun, ia harus pergi sekarang.

Perlahan ia memindahkan Jaemin yang tidur berbantalkan lengannya. Rasanya sedikit kebas, Berjam jam bukan waktu yang sebentar. Tapi tidak masalah, ia rela melakukannya bahkan bertahun-tahun.

Kalau bisa.

"Aku pergi dulu." Ia mengecup ringan kening Jaemin, berusaha tidak membangunkan kekasihnya itu dalam setiap gerakan yang ia lakukan.

Cklek

Ia membuka lalu menutup pintu sepelan mungkin.

"Tidurmu nyenyak?"

Jaehyun terperanjat mendapati Youngho tersenyum padanya dengan secangkir kopi. Sejak kapan kakaknya itu bangun sepagi ini?

"Mau kopi?" Tidak berniat berbagi, Youngho menyesap kopi yang masih mengepulkan sedikit asap itu.

Jantung Jaehyun sudah berdebar tidak karuan. Ia seperti maling yang tertangkap basah sekarang.

Youngho berlalu, Jaehyun mengikuti. Mereka berhenti di meja makan.

"Duduklah."

Menurut, Jaehyun duduk di hadapan Youngho. Kepalanya menunduk, tidak berani menatap meski tatapan Youngho terlihat biasa.

"Hai Jae, mau kopi juga? Atau teh?" Sapa Joohyun dari dapur. Kakak iparnya itu sudah sibuk dengan sayurannya.

"Tidak, terima kasih Noona. Nanti aku buat sendiri saja."

"Tumben sekali pagi-pagi begini sudah bangun." Sooyoung muncul dari arah belakang Jaehyun.

"Tidur dimana kau semalam?"

Memilih mengabaikan pertanyaan Sooyoung, Jaehyun beranjak untuk mengambil minum dari kulkas.

"Jaga sikap kalian, Jae."

"Aku tahu."

Haruskah ada pertengkaran di pagi hari yang indah ini?

Jaehyun tidak lagi mengindahkan kedu kakaknya. Ia lebih memilih membasahi tenggorokannya yang kering, sampai ekor matanya menangkap sosok Jaemin yang menghampiri mereka.

"Jaemin, kau sudah bangun? Kemarilah."

Youngho menyapa dengan senyuman ramahnya, begitupula Sooyoung yang mengisyaratkan Jaemin duduk di sampingnya.

"Bagaimana tidurmu? Nyenyak?"

Jaemin mengangguk canggung atas pertanyaan Sooyoung sebelum berpamitan membantu Joohyun di dapur.

"Eomma, ada yang bisa kubantu?" panggilannya masih terdengar kaku, tapi Joohyun menyambutnya dengan senyuman.

"Bisa potong sayurannya?"

Jaemin mengangguk, menggantikan Joohyun yang tadi sedang memotong wortel.

"Jae, bisa tolong ambilkan piring di lemari atasmu itu?"

Jaehyun mengambil beberapa piring dari lemari sebelum menghampiri Jaemin.

"Selamat pagi." Ucapnya berbisik.

Jaemin tidak menjawab, memilih membawa sayurannya untuk diberikan pada Joohyun.

.

.

Just Call It Ours (2Jae)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang